BAB 03

58 42 31
                                    

Tandain kalo ada typo!

"Terkadang terlalu banyak bicara juga tidak baik, entah itu akan menjadi penyesalan atau malu yang membekas?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terkadang terlalu banyak bicara juga tidak baik, entah itu akan menjadi penyesalan atau malu yang membekas?"

~Happy reading~

~o0o~

Geo mendudukkan dirinya di atas kasur, tanganya bergerak untuk mengscrol ponselnya. Melihat-lihat galery ponselnya.

Terpampang di sana ada poto seorang perempuan cantik, yang tengah tersenyum senang, potret dari belakang saat ia berjalan, potret tengah makan kebab juga potret lainnya yang masih banyak lagi.

Iya, itu adalah poto-poto Azyel yang Geo ambil secara diam-diam. Ia juga tidak tau mengapa dirinya malah seperti punya ketertarikan tersendiri pada Azyel.

Gadis yang baru ia kenali sekitar empat, jam yang lalu. Apa mungkin ini yang di namakan dengan cinta pandangan pertama?

Entahlah Geo juga tidak tau, selama ini Geo tidak pernah menaruh hati kepada siapaun. Walaupun Geo bisa di bilang ramah dan friendly ke setiap orang yang di temuinya bukan berarti Geo, memiliki perasaan lebih atau apapun itu.

Namun itu juga menjadi sebuah kesalahan yang Geo lakukan. Tampa ia sadari dengan sikapnya yang friendly dan terlalu ramah membuat banyak orang menaruh hati dan perasaan pada Geo.

Itu juga bisa menyakiti si orang itu bukan? Bahkan jika sampai bergila-gila karna rasa kagum dan sukanya. Bisa saja itu malah membuat terobsesi.

Wajar saja Geo di sekolahnya menduduki pangkat sebagai ketua presiden sekolah. Juga sering di  juluki sebagai Diamond, sekolah. Geo termasuk jejeran siswa berprestasi yang tentunya sudah di anggap sebagai berlian SMA Galih Pratama.

Di ding-ding kamarnya juga banyak terdapat figura-figura poto, yang berisikan sebuah serttifikat yang pernah di raihnya dari masa-masa SD hingga SMA sekarang.

Potret-potret dirinya dengan guru-guru, dari tahun ke tahun yang sudah banyak berjasa di hidupnya.

Hampir semua area dingding kamar Geo di penuhi dengam pajangan figura poto dan jangan lupakan juga lemari kaca berukuran sedang, yang berdiri kokoh di sudut ruangan. Yang di dalamnya tentu saja terdapat hampir penuh dengan piala-piala miliknya. Bahkan di atas lemari itu juga masih terdapat piala-piala yang terawat rapih.

Tidak ada debu sama sekali di sana, karna Geo sering mengelapnya sendiri jika bukan Geo palingan Bi Rani, yang membersihkannya.

"Lo lucu" ujar Geo sembari menatap poto Azyel "Den? Den Geo udah pulang?" itu Bi Rani sembari membuka pintu kamar Geo sedikit.

Bik Rani menghela napasnya lega, melihat Geo yang sudah berada di kamarnya "Den dari mana aja? Aden udah makan belum? Mau bibi buatkan?"

VAROZYELWhere stories live. Discover now