"chat kak doy, suruh papa datang ke kost sekarang atau ga sama sekali. ini terakhir kalinya. gue, udah muak...." lirih Haechan.

Mark langsung mengirimkan pesan pada kakak tiri Haechan. setelahnya, Mark kembali membawa Haechan kedalam pelukannya.

***

jam 10 malam, papa Theo dan kak Doyien sudah ada di kost Dream. Haechan menemui 2 tamunya di temani oleh Mark. sedangkan Jaemin, Jeno, Renjun, Chenle dan Jisung menunggu di ruang tengah.

Haechan dan Mark duduk di sofa depan Theo dan Doyien. setelah Renjun memberikan 4 gelas teh hangat dan beberapa cemilan, Renjun langsung pamit kembali ke ruang tengah.

"ternyata papa berani juga sampai datangin kost.  aku ga berpikir papa akan bertindak sejauh ini." kata Haechan tersenyum.

"papa tidak ingin ribut, apalagi di rumah orang. haechan tolong jangan jadi anak tidak tahu terimakasih, kepada papa kandungmu. tanpa papa, kamu tidak akan terlahir kedunia. jangan buat papa menyesal telah membuat kamu hadir di dunia ini." ucap Theo tegas.

Mark mengepalkan kedua tangannya menahan amarah. sedangkan Haechan lagi lagi hanya tersenyum mendengar perkataan papa kandungnya. sementara di ruang tengah, mereka semua juga ikut menahan amarah mereka karena tidak terima perkataan papa kandung Haechan.

"apa yang papa mau dari hidup seorang anak yang udah kacau dan hancur ini?" tanya Haechan tenang.

"papa mau kamu tinggal bersama papa dan mama di jogja. tinggalkan mommy dan papa tirimu." ucap Theo lantang.

"papa mau ambil semua kebahagiaan haechan? apa selama ini kesakitan haechan belum cukup untuk papa?" tanya Haechan.

"jangan pernah berkata seolah selama ini papa menyakitimu haechan. papa melakukan semuanya demi kebaikanmu, demi masa depanmu. agar kamu tidak menjadi sampah di masa depan." ujar Theo.

"omong kosong. itu semua untuk ambisi papa, bukan demi kebaikan haechan pa. tolong, sebelum haechan lapor ke mommy, tolong berhenti." ucap Haechan lirih.

"kalau yang papa lakukan memang untuk semua ambisi dan kesenangan papa, kamu mau apa? mau jadi anak durhaka? iya? kamu harusnya berterimakasih kepada papa haechan! tanpa papa, kamu tidak akan ada di dunia ini! harusnya tanpa papa beritahu, kamu sudah lebih dulu mengerti!" ucap Theo.

"apa yang ga coba haechan mengerti selama ini pa? dari haechan lahir sampai haechan sebesar ini, haechan selalu berusaha ngertiin papa. haechan cape pa, haechan cape selalu ngertiin papa, sementara papa terus bersikap seenaknya."  balas Haechan.

"selama ini haechan terus terusan menuruti semua keinginan papa.. tapi ga pernah sekalipun selama haechan hidup papa menuruti keinginan haechan. bahkan hal sekecil haechan pengen jalan jalan sama papa aja, ga pernah papa turuti." lanjut Haechan.

"selama ini papa selalu berambisi haechan dan bang jaeden jadi manusia sempurna. padahal papa tau, manusia gaada yang sempurna. dan hal wajar kalau manusia punya kekurangan. tapi papa gamau ngerti. papa gamau berusaha ngertiin anak anak papa. papa paksa haechan dan bang jae ikutin semua keinginan papa, mimpi papa, cita cita papa. padahal dunia ini bukan cuma tentang papa. bukan cuma papa yang ada di dunia." ucap Haechan penuh luka.

"papa paksa haechan dan bang jaeden les dari a sampai z. papa paksa haechan dang bae jae kuliah di jurusan yang papa mau. papa selalu siksa haechan dan bang jae tiap kali kita ga sesuai sama ekspektasi papa. sejak haechan dan bang jae lahir, papa bahkan ga pernah kasih kita kasih sayang atau sekedar perhatian. sampai haechan dan bang jae merasa kalau kita gapunya papa. papa sadar ga? papa adalah papa terburuk di dunia. papa ga pantas jadi seorang ayah."

untuk pertama kalinya Haechan menangis didepan papanya, pertama kali juga Haechan mengatakan hal buruk pada papa kandungnya itu.

"sekali aja paa, sekali ajaa papa tanya apa mau haechan? apa yang haechan senangi, apa yang haechan impikan untuk masa depan haechan. papa ga pernah tanya kan? mungkin papa emang ga pernah mau peduli kesenangan anak anak papa. iya kan?"

"PAPA EGOIS. PAPA BAHKAN GA PANTAS JADI SEORANG AYAH. HARUSNYA PAPA GA NIKAH SAMA MOMMY, HARUSNYA PAPA GA PUNYA ANAK KALAU UJUNG UJUNGNYA PAPA GA BISA PERLAKUKAN ANAK PAPA DENGAN BAIK"

teriakan dan bentakan Haechan membuat perasaan Theo terluka. dalam 20 tahun, ini kali pertama Haechan berani mengungkapkan keluhannya. Theo merenungi semuanya. dan baru menyadari jika segala sikap menuntutnya pada kedua anaknya adalah kesalahan yang sangat fatal. Jaeden, anak pertamanya telah memutus kontak mereka, hingga ia tak bisa lagi menemui anak pertamanya itu. sekarang, apa Haechan juga akan meninggalkannya seperti Jaeden? Theo termenung mendengar tangisan Haechan.


***

halowww🙆🏻‍♀️

DREAM TEAMWhere stories live. Discover now