PART#2 "TWINS?"

1 0 0
                                    

"Just like a moon. Tampak besar dan berkilauan di mata setiap makhluk yang menatapnya dari kejauhan. Tapi, pada kenyataannya segalanya hanyalah sebuah kamuflase. Bersinar karena pantulan cahaya sang matahari dan berlindung pada kegelapan malam untuk menyembunyikan lubang-lubang dalam disetiap bagian tubuhnya.” Lee Heyna.

Saudara kembar, ya? Memangnya apa yang salah jika kita kembar? Bukankah itu hal yang menyenangkan? Dengan begitu aku bisa mengerjaimu, memperolokmu ataupun mendiskriminasi ruang gerakmu lebih sering daripada yang sebelumnya dapat kulakukan. Tapi, entah mengapa sekarang separuh hatiku berkata yang sebaliknya. Apa yang terjadi denganku. . .” Kim Taehyung.

 
December, 17th 2023 at Heyna House. . .

*Author Pov*

            “Aku dan Heyna adalah. . .”

            “Saudara kembar?”

            Raut terkejut terukir jelas diwajah dua makhluk yang masih dibawah umur tersebut. Seperti memiliki telepati, kedua siswa Jeju International Highschool yang mengikrarkan sebagai rival abadi masing-masing tersebut saling bertemu pandang dan terdiam, seakan mencoba mencari kebenaran dikedua bola mata satu sama lain.

            “Ne, kalian adalah saudara kembar!” ucap Kim Seokjin. Dokter sekaligus peneliti tersohor yang kini tengah mengadakan penelitian kanker di Yongjin Hospital, rumah sakit swasta terkemuka milik keluarga Lee.

            “Aboeji,  apa maksudmu? Bagaimana mungkin kami kembar, bukankah aku adalah anak aboeji dan eomma?”

            Seulas senyum hampa terlukis dikedua sudut bibir Soekjin. “Ne, secara hukum kami berdua adalah orang tuamu. Tapi, pada kenyataanya darah yang mengalir dalam tubuhmu bukanlah milik kami, melainkan milik dua sahabat terbaikku. Lee Shin dan Lee Eunji. Orang tua kandungmu.” jawab Soekjin seraya menatap dua sosok dewasa yang berdiri tak jauh darinya.

            “Soekjin-ah, ada baiknya kita duduk terlebih dahulu.” ucap Lee Shin, raut datar serta berwibawa terpancar jelas pada sosok profesor serta pemilik tunggal Yongjin Hospital tersebut. Seakan teramat mengetahui sifat ayahnya yang sangat tidak ada gunanya jika ditentang, Heyna segera beranjak dari tempatnya berdiri dan duduk disalah satu sofa dalam ruang keluarga Lee tersebut.

            “Aku tahu jika apa yang hari ini kami katakan tentulah membuat kalian berdua terkejut dan merasa sulit untuk mempercayainya, tapi seperti yang sebelumnya telah diucapkan Soekjin. Kami bertiga tidak sedikitpun memiliki maksud buruk pada kalian.”

            “Appa, jeongmalyo? Apakah benar kami kembar?” ucap Heyna pelan seraya menatap sayu sosok ayahnya. Lee Shin mengangguk pelan merespon pertanyaan putri tunggalnya.

            “Na-ya, kau tahu seperti apa sifat appa bukan? Karena itu, appa yakin jika kau akan bersikap lebih dewasa dalam menghadapi hal ini seperti bagaimana mestinya. Dan tentu saja, kau tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.”
Kepala Heyna segera tertunduk saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut ayahnya. Raut pucat mendadak menyerbu wajah manisnya.

“Apa yang kalian bicarakan? Mendadak mengatakan bahwa kami berdua kembar? Bersikeras jika apa yang kalian lakukan sama sekali tidak memiliki maksud yang buruk?” sahut Taehyung seraya menatap sosok Heyna yang kini masih tertunduk diam. Dalam hati serta fikiran namja berumur 17 tahun tersebut tengah berkecamuk berbagai pertanyaan yang seakan-akan hampir meledak keluar.

Dandelion & SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang