.


.

.

.

.

" Hhhhhh.....!!!" Mew membuka lebar mata nya.
Beberapa dokter yang berada di sekeliling mew terlihat mengucap syukur saat remaja itu berhasil melewati masa kritisnya.

Mew beberapa kali mengerjapkan matanya, cahaya menyilaukan ini menyusahkan untuk membuka mata. Belum lagi bau obat-obatan khas rumah sakit menusuk penciumannya.

" Heii... Tenang oke. Kamu hebat berhasil melalui ini." Bisik salah satu dokternya.

" D-dok?" Lirih mew. Susah payah dia mengangkat tangannya tapi tetap tak bisa.

" Tunggu kamu sedikit pulih. Sebentar lagi kami akan membawa kamu keluar dari ruang operasi.

***


" Mew sudah sadar?" Tanya max.

" iya, anak kita sudah sadar." Sahut tul dengan wajah datarnya.

Max mendekat ke arah mew lalu mengusap kepala mew.

" P-papah minta maaf, seharusnya papah gak melakukan ini," lirih max.

" Pah?" Lirih mew. Dia meraba bagian dadanya yang terasa perih akibat jahitannya yang masih basah.

" Papah minta maaf." Lirih max. Dia menangis tersedu-sedu sambil menggenggam erat tangan mew.

" Mamah harus apa? Anak kita jadi seperti ini." Lirih tul.

Mew menaikkan sebelah alisnya, rasanya ada yang aneh disini.

" Aku kenapa?" Bingung mew.

" Kamu lupa?" Tanya tul pelan.

Mew melirik ke arah perut Mamah nya yang terlihat besar.

" Mahh?" Bingung mew.

Mew melepas genggaman Papah nya, dia langsung menyentuh perut besar Mamah nya.

" Mamah hamil?" Tanya mew.

" Mew k-kamu? Pah! Panggil dokter cepat!" Teriak tul. Dia benar-benar merasa ada yang tak beres dari anaknya.

Max bergegas memanggil dokter, setelah dokternya datang. Mew langsung diberikan penanganan yang lebih.

" Tadi kata dokter kondisi mew sudah membaik, kenapa dia jadi gini?" Lirih tul.

" Anak saya kenapa?" Tanya max setelah dokter tadi memeriksa keadaan mew.

" Untuk dugaan sementara ya, anak kalian terkena delirium. Gangguan yang cukup serius dengan kemampuan mental. Bisa juga penurunan fungsi otak karen mew baru saja mengalami kecelakaan yang cukup parah. Nanti kita Rontgen ulang ya."

" Dok, jangan nakut-nakutin. Anak saya operasi gara-gara salah satu tulang rusuknya patah kan? Kok bawa-bawa otak." Panik max.

SAINGAN [ Mewgulf ] END ✓Where stories live. Discover now