3💙

448 62 8
                                    




"Tuan jeon".

Seokjin tidak hanya mengejutkan satu orang. Tetapi dua orang disana sama sama menoleh padanya.

Jungkook melihat pada seokjin dengan ekspresi begitu tenang . Namun Jimin justru benar benar terkejut karena mendengar nama seseorang di sebut oleh kakaknya .

"Hyung . Tuan Jeon ?". Jimin bertanya setelah dia berdiri dan menjatuhkan selimut dari paha nya . Dia tentu tidak melihat arah Jungkook dan kakaknya dengan benar .

"Maafkan aku seokjin ssi, aku tadinya sedang mencari toilet".

Tentu pria dengan tubuh tinggi itu melihat keanehan ini . Dia tau bahwa Jungkook memperhatikan Jimin tadi . Dia mencoba tersenyum dan menyampaikan arah toilet yang benar . Sampai Jungkook berlalu dari sana kemudian dia mendekati Adiknya yang masih berdiri .

"Hyung itu . Tuan jeon Jungkook?".

"Nde , dia kemari karena mendengar kau sakit . Dia juga membawa beberapa obat herbal . Ayo temui dia dulu".

"Tapi Hyung, mengapa? Maksudku . Untuk apa dia kemari?".

Seokjin juga memikirkan ini . Mereka tidak terlalu kenal begitu dekat dalam beberapa waktu untuk datang dan menemui adiknya yang sedang ijin sakit. Membingungkan saat mengatakan bahwa pria itu menghawatirkan adiknya .

Seokjin memperhatikan Jimin yang masih menunggu jawaban darinya. Dia mencoba tersenyum walau Jimin tak melihatnya. Nalurinya sebagai kakak tiba tiba merapikan helai rambut Jimin yang berantakan. Bahkan dia dengan begitu penuh perhatian merapikan baju sang adik .

"Tunggu sebentar, pria itu sedang di dalam toilet aku akan merapikan dandananmu sebentar".

"Hyung?".

"Tunggu sebentar . Seperti kau harus mengganti kardiganmu Jimin".

"Biar aku mengenakan ini saja Hyung". Tetapi kakaknya tidak berhenti merapikan kaos dan baju hangatnya . "Hyung, hentikan merapikan bajuku . Sungguh antar saja aku menemui dia". 

"Ah ya ya . Ayo kita harus menemui mereka".

Seokjin memegang lengan adiknya . Dia memandangi wajah cantik itu dengan pandangan sendu . Jika tidak salah berarti mungkinkah tuan Jungkook itu menyukai adiknya . Setinggi itu kah seokjin berpikir bahwa bisa jadi pria jeon tampan itu memiliki perasaan seperti itu?.

Tentu pandangan Jungkook yang terus memperhatikan adiknya tadi adalah yang mengusik seokjin. Jungkook, pria yang berstatus orang tua dari murid adiknya itu memiliki perasaan . Mungkin Jimin tidak melihat ekspresi pria itu tetapi jelas seokjin bisa melihat itu dengan baik .

Pandangan penuh kekaguman yang masih terlihat saat dia menuntun Jimin dengan begitu hati hati mendekati Jungkook yang sudah kembali dan duduk di samping sekertarisnya

Pandangan pria itu tidak lepas dari Jimin . Seokjin tau sekarang bahwa perasaannya tepat dan akurat. Seorang jeon Jungkook memandang Adiknya hampir tak berkedip. Pria itu benar benar menyukainya.

"Maafkan aku tuan Jungkook. Aku tidak tau bahwa anda datang. Ku pikir aku sudah mengabari bahwa keadaanku".

"Tidak masalah Jimin, soobin mengkhawatirkan dirimu . Aku baru pulang dari pertemuan di dekat sini itu sebabnya saat mendengar bahwa soobin tidak les hari ini,aku ingin memastikan bahwa kau baik baik saja".

Saat mengatakan itu seokjin memperhatikan pria yang tidak juga menghindarkan pandangannya dari Jimin saat mereka duduk berhadapan.

"Jimin tuan jeon sangat baik . Jangan seperti itu . Kau harusnya mengucap terimakasih".

Silent Tears(Yoonminkook)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang