Semerdu Alunan Azanmu

32 - Bisakah Kamu Menungguku? [TAMAT]

"Papa ...?"

Ariani langsung melesat ke dalam pelukan lelaki paruh baya itu.

Sardi mendekap putrinya seumpama hal paling berharga yang dia punya, yang jika tiba-tiba hilang dia akan mati detik itu juga.

Orang-orang menghujani mereka dengan tatapan bertanya-tanya. Namun, Ariani dan Sardi tentu saja tidak peduli, selama gumpalan pekat yang memenuhi dada masing-masing belum surut.

"Ma-afin Ri-an, Pa," ujar Ariani patah-patah. Gemuruh yang menguasai dada nyaris merenggut kemampuan bicaranya. Rasa bersalah yang selama ini dia sembunyikan, kini mencuat ke permukaan. Selama puluhan tahun hidup bersama, ternyata dia tidak benar-benar mengenal Papa.

"Papa yang harusnya minta maaf, Sayang." Sama, Sardi juga nyaris kalah oleh isaknya sendiri.

Mutia mengucap syukur berkali-kali. Pelukan ayah dan anak itu sambil saling mengucap kata maaf adalah salah satu momen terindah yang terjadi langsung di depan matanya.

"Nak, ini beneran kamu?" tanya Sardi setelah saling melerai pelukan.

Ariani mengangguk sambil menyeka air matanya.

"Masyaallah ... cantik sekali." Sardi memindai lagi penampilan putrinya dari ujung kaki hingga ujung kepala. "Tadi Papa sampai nggak ngenalin. Sempat ragu manggilnya, takut salah orang." Sardi terkekeh, meski air matanya masih saja berjatuhan.

"Semoga istikamah, Sayang." Mutia menyela.

"Insyaallah, Ma."

"Habis ini, kamu mau pulang ke rumah, kan?"

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca. Atau langsung ketik judul cerita juga boleh.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏