Lan Zhan, Ini Anakmu!!!!

835 93 42
                                    

WTF banget emang judulnya wkwk
But, nevermind. Kalo Nemu judul yang lebih baik nanti diganti, lol

WARNING!!

M-PREG!
(Udah dibold, italic, underline. Jelas yaw ayang)

Enjoy and happy reading everybadieh~

.
.
.

"Lan Zhan!! Ini Anakmu!!"

Semua orang yang semula sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing seketika membeku ketika sebuah suara lantang terdengar dari arah pintu masuk gedung.

Mereka semua mencari tau siapa kiranya orang yang telah berani mengatakan hal tidak rasional seperti itu. Sampai ketika landangan mereka tertuju pada seorang pemuda yang tengah mengangkat seorang balita menggemaskan dengan Hoodie kucing tepat didepan wajah bos besar mereka, Lan Wangji.

Sontak saja hal itu menimbulkan sebuah keributan besar. Suasana yang sebelumnya hening karena diliputi keterkejutan berubah menjadi rusuh saat beberapa orang mulai saling berbisik mempertanyakan kebenaran dari apa yang dikatakan sosok asing barusan.

Sementara Wangji hampir tidak memberikan reaksi apapun.

Iris emasnya hanya memandang pemuda dihadapannya lekat-lekat seolah tengah mengingat sesuatu, kemudian beralih pada sosok menggemaskan yang tengah memainkan jari-jari mungilnya sambil menatapnya dengan mata bulat yang jernih.

"Tuan Lan, maafkan saya karena lengah. Saya akan segera mengamankannya-"

Wangji mengangkat sebelah tangannya menghentikan ocehan petugas keamanan yang baru bertindak setelah beberapa saat dan mengisyaratkannya untuk pergi, sementara pandangannya sama sekali tidak berpindah.

Hal itu tentu saja menimbulkan tanda tanya besar bagi orang-orang yang masih berkerumun menyaksikan fenomena dahsyat tersebut.

Dan semakin heboh saat tanpa diduga, bos mereka yang terkenal dingin dan tanpa ampun tiba-tiba menerjang si pemuda asing serta sang balita ke dalam pelukan eratnya, "Wei Ying, akhirnya kau kembali."

.
.
.

Kisah mereka dimulai saat pertengahan musim panas empat tahun lalu.

Saat itu Wei Wuxian tengah menjalani hari-hari paling stres dalam hidupnya. Menjadi seorang mahasiswa semester akhir dan dituntut untuk segera menyelesaikan skripsi tepat sebelum pertengahan musim gugur.

Setiap hari uring-uringan di depan laptop membuat orangtuanya khawatir kalau-kalau anak semata wayang mereka menjadi gila. Akhirnya, Wei Changze dan Cangse Sanren memutuskan untuk mengirim Wei Wuxian ke rumah sahabat mereka di Cina agar setidaknya anak itu bisa menjernihkan pikirannya sekaligus sebagai ajang liburan.

Selama dua Minggu Wei Wuxian menikmati waktu santainya bersama keluarga Jiang. Pergi ke sungai untuk berenang bersama Jiang Cheng, memancing bersama paman Jiang, belajar memasak bersama Jiang Yanli, dan mengurus tanaman bersama Bibi Yu.

Sampai tak terasa jika lusa dia sudah harus kembali ke Kanada, dan menghadapi musuh terbesarnya yang minta untuk segera diselesaikan.

Tapi sebelum itu, mereka memutuskan untuk berkemah di pegunungan tak jauh dari kediaman Jiang.

Awalnya semua berjalan baik-baik saja, sampai ketika Wei Wuxian yang semula hanya berniat jalan-jalan di sekitar hutan namun tanpa sadar malah pergi terlalu jauh. Belum lagi cuaca yang tiba-tiba berubah menjadi buruk, dimana hujan turun dengan lebat dan pandangannya diselimuti kabut tebal. Wei Wuxian mencoba merogoh saku jaketnya mencari ponsel, namun ia ingat bahwa dirinya meninggalkan benda sialan itu di tenda.

WANGXIAN's PALACEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن