"Menjijikan, manusia seperti anda tidak pantas mendapatkan ucapan terima kasih. Manusia penjilat yang rela menghancurkan orang lain demi kepuasan sendiri" ucap Emrick

"Dasar tidak tau diri, pecundang seperti kamu tidak pantas berkata seperti itu kepada saya. Kamu itu hanya laki laki lemah yang tidak bisa apapun, kehidupan kamu juga berantakan Emrick. Jangan so soan menjelekan orang lain disaat kehidupan kamu sendiri pun sama jeleknya" ucap Pak Hendrick

"Kehidupan kamu sangat mengenaskan sekarang. Look, even now your legs can't walk anymore. Tidak akan pernah ada perempuan manapun yang mau masuk ke dalam kehidupan kamu yang berantakan disaat kamu saja hanya akan menyusahkan!!" ucap Pak Hendrick tepat didepan wajah Emrick

"Siapa bilang tidak akan ada yang mau masuk ke dalam kehidupannya? even if no woman will come into his life, I will be the number one woman to come in" ucap Frisca yang tiba tiba datang

Kedatangan Frisca tentu saja mengejutkan Pak Hendrick, ia tidak menyangka jika anak dari rivalnya dulu yang mati matian ia hancurkan sekarang ada didepan matanya kembali

"Kenapa Bapak Hendrick Wicaksana? anda terkejut melihat saya ada disini? hahaha.. tidak perlu terkejut seperti itu karena memang sudah seharusnya saya disini" ucap Frisca kembali seraya menatap intens kedua mata laki laki paruh baya dihadapan Emrick

"K-kamu? untuk apa kamu disini? kamu tidak ada hubungannya dalam persoalan saya dengan Emrick" ucap Pak Hendrick gugup

"Tentu saya ada hubungannya karena saya istrinya, jadi saya berhak ikut campur dalam hal yang menyangkut suami saya. Jadi bagaimana? tolong jelaskan pada saya apa yang terjadi, siapa tau saya dapat membantu mencari jalan tengahnya" ucap Frisca tersenyum ke arah Pak Hendrick. Beberapa saat Pak Hendrick hanya bungkam dan tidak berkata apapun, Frisca yang tidak suka dengan situasi ini pun kembali berucap

"Kenapa tiba tiba membisu Pak Hendrick? tidak punya pembelaan didepan saya? takut saya bongkar semua kebusukan anda?" tanya Frisca

"Sialan, kamu persis seperti ayahmu yang angkuh itu. Saya benar benar muak berurusan dengan kamu" ucap Pak Hendrick

"Don't you dare say that about my father. Sebelum saya panggilkan keamanan, lebih baik anda dan putri kecil yang selalu berlindung diketiak anda ini pergi dari sini" ucap Frisca dengan tatapan tajam

"Tapi sebelum anda pergi saya ingin memberi hadiah special untuk anda" ucap Frisca dengan senyum yang merekah. Semua mata yang ada didalam kantor pun melihat ke arahnya. Ya, sedari tadi keributan disaksikan oleh seluruh pegawai kantor Emrick

"Frisca kam—" ucap Emrick terpotong. Sejujurnya ia takut akan hadiah yang dimaksud Frisca, ia takut nantinya akan membahayakan perempuannya itu

"You have to trust me" ucap Frisca tersenyum dan mengelus pundak lelakinya sesaat

"Tidak usah banyak bicara, apa hadiah yang anda maksud?" tanya Pak Hendrick

Kemudian Frisca mengeluarkan selembar kertas dari dalam tasnya yang sudah disiapkan semenjak Emrick menceritakan masalahnya dengan Angel. Ia tahu situasi ini akan terjadi, ia pun ingin memberi sedikit pelajaran untuk manusia seperti Pak Hendrick itu

"Ini, silahkan dibaca dengan detail" ucap Frisca menyerahkan kertas tersebut kepada Pak Hendrick

Kertas tersebut merupakan surat kepemilikan saham. Frisca membeli saham dari perusahaan yang dipegang oleh Pak Hendrick yang ternyata bukan atas nama Pak Hendrick sendiri, pemilik tersebut merupakan rekan bisnis Ayah Frisca dulu jadi Frisca bisa dengan mudah mengambil alih semuanya

"Tidak mungkin kamu mengambil perusahaan utama saya. Ini pasti surat palsu kan?" ucap Pak Hendrick

"Ralat, bukan perusahaan anda tetapi perusahaan rekan anda yang kebetulan dikelola oleh anda. Tapi itu semua benar Pak Hendrick, sekarang 50% saham itu ada ditangan saya dan saya ingin mulai saat ini anda tidak lagi berada di perusahaan itu" ucap Frisca

Between Fate and AccidentWhere stories live. Discover now