2💙

367 48 8
                                    












Taehyung sudah berniat akan tidur di apartemen jimin sembari menemani jimin sampai Yoongi datang. Dia sudah merencanakan hal tersebut, bersama dengan Jimin itu sangat menenangkan walau hanya duduk di sampingnya atau berada dalam satu ruangan yang sama. Cukup berada di dekat jimin dengan radius sepuluh meter saja , setiap kali hatinya kalut dia akan tenang. Entahlah, dia juga bingung menggambarkan perasaannya pada pria itu. Karena sungguh Jimin itu memiliki sisi magis yang membuat semua orang betah berlama di dekatnya.

Ini lebih dari sekedar rasa sayang yang dimilikinya. Bukan rasa cinta dan bahkan lebih dari itu. Jika Jennie ada di hatinya, Taehyung rasa jimin lebih dari itu , jimin adalah atmosfer dalam hidupnya. Bukan sekedar sahabat, melebihi rasa persaudaraan yang tak terbatas dan Taehyung tidak bisa menjelaskan rasa lebih dari cinta itu.

Tetapi dalam perjalanan bayangan tentang tidur di sofa jimin yang nyaman dengan wangi ruangan yang khas dan tentu wangi dari si pemiliknya hilang.

Mobil kesayangannya tiba tiba berhenti dan otaknya yang biasanya cerdas berhenti berpikir juga saat itu.

Taehyung melirik Jimin yang tentu diam dan tidak mengetahui dia berhenti di pinggir jalan karena apa.

"Gawat". Katanya seolah menyampaikan sesuatu yang harus Jimin tau.

"Ada apa Tae?".

"Aku lupa mengisi bensin". Kerut di kening sahabat cantiknya tercipta dan Jimin menoleh padanya walau tidak melihatnya dengan pasti. "Tapi semua masalah ada solusinya bukan? Jadi kita akan naik taksi sekarang".

Jimin hanya menganggukkan kepalanya, Taehyung bersiap melepaskan seatbelt. Dia melihat pada Jimin lagi sembari tertawa renyah "dan konyolnya sepertinya akinya juga sedang bermasalah".

"Kau ini". Jimin bukannya kesal hanya mengembangkan senyumnya.

"Aku berencana membawa ini ke bengkel tetapi aku lupa".

Jimin bisa mendengar suara pintu di buka dan ditutup hingga tak berapa lama pintu di sebelahnya di buka dan Taehyung membantunya turun. Dengan perlahan dia keluar dan Jimin bisa merasakan tangan taehyung berada di atas kepalanya melindunginya agar tidak terbentur.

"Terimakasih", jimin mengucapkan itu dalam sehari entah tak terhitung banyaknya. Dan Taehyung sangat tau bagaimana Jimin itu selalu menghargai dirinya.

Mereka hendak berjalan sebelum Jimin mengatakan sesuatu pada Taehyung. "Seorang Taehyung melupakan sesuatu adalah hal yang aneh. Kau tidak ingin menceritakan apa yang terjadi padamu hari ini Tae?".

Pria berkulit Tan itu memandangi jimin yang juga memandangnya. Kali ini benar benar memandangnya tanpa meleset sedikitpun. 

Dan haruskah dia menceritakan segalanya? Mengenai hubungannya dengan jennie yang tidak tidak tau apakah dia bisa mempertahankan ini atau tidak. Jimin memang selalu mampu mengerti dirinya dan berusaha menenangkan dirinya yang terkadang tidak dewasa. Tetapi dia juga merasa lelah dengan kebohongan yang jennie selalu lakukan. Dia juga ingin hubungan ini di teruskan tetapi di sisi lain dia juga sangat lelah, sikap jennie tidak seperti dulu, wanita itu berbohong begitu banyak hal akhir akhir ini.

Taehyung tidak melihat secara langsung mengenai jennie yang mungkin memiliki kekasih lain. Hanya saja harga dirinya sebagai seorang pria terkesan di rendahkan.

"Tidak ada jimin. Ayo kita harus bergegas sebentar lagi hujan".

Taehyung tidak ingin membahas ini. Tadinya dia juga ingin membagi lebih banyak cerita tetapi waktunya tidaklah tepat, karena jimin juga ternyata memiliki masalah dengan Yoongi. Jadi sebagai sahabat yang menyayangi Jimin maka Taehyung berpikir untuk menahan semua cerita sebenarnya.

Silent Tears(Yoonminkook)✔️Where stories live. Discover now