7

32 1 0
                                    

Saka pov

Siera tiba-tiba menghentikan gerakan ya Karena pertanyaanku. DIA tetiba terdiam, Apa selama ini siera tidak Bahagia ya. Aku takut jika selama INI Siera hanya Pura-pura nyaman denganku. Apalagi siera sedang mengandung anakku, Aku tidak mau siera menjadi tertekan Karena bersamaku. Entah Apa Yang kurasakan tapi Aku ingin siera hidup nyaman Dan Bahagia bersamaku.

Suara siera menyadarkan lamunanku

"Saka bukankah dulu kamu Sudah bertanya itu, lantas mengapa bertanya kembali?"

"Saka meski Pertemuan Kita tidak Indah tapi Saka jujur Aku bersyukur Dan sangat senang menjadi Istri mu, Aku sangat sangat berterima kasih Saka Karena kamu mau menerimaku"

siera memegang tanganku Dan tetiba air Mata nya menetes Dan katanya memancarkan ketulusan. Sebenarnya APA Yang terjadi pada sieraa??

"Jangan menangis siera"

"Hahaha Saka Ayo bersiap-siap ke rumah orang tuamu,ahhhh Aku keatas dulu ya"
Kupandangi langkah Siera Yang pergi Dan beranjak ke kamar.

"Saka Sana siap siapp Aku udah siapp hloow" Aku menyuruh Saka untuk bersiap Dan Saka langsung meluncur ke kamar.
Aku menunggu Saka sambil memakan camilan Saka. Entahlah mungkin efek Hamil membuatku mudah lapar.


Saka Datang Dan tiba-tiba duduk disebelahku. Aku menoleh kehadapannya "berangkat sekarang?"
Saka hanya mengangguk.

_Dimobil_
"Saka rumah orang tua mu jauh Gak?"
"Gak jauh"
"Saka nanti mampir dulu ya, Gak enak kalau Gak bawa sesuatu"
"Ok"
Dan Selanjutnya hanya tersisa keheningan.

Mobil Saka mulai memasuki gerbang rumah Yang waoo ini rumah gede banget. Saka menghentikan mobilnya Dan keluar. Aku Masih berkutat dengan kegugupan Ku hingga Saka membukakan pintu Mobil Dan mengajaku keluar.

Saka menggenggam tanganku
"Jangan gugup siera" bisiknya.

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumusallam wah akhirnya mantu mama Datang juga,sini sini masuk"

"Wah cantik sekali ya kamuu siera, Saka udah Dari dulu mama suruh bawa kamu kesini, tapi alasannya sibuk mulu, oh Iyha kalian nginep Kan ya awas kalau Gak, udah lama gak ketemu malah ga nginep"

Aku hanya bisa melirik Saka
"Ma Aku Dan siera Gak bawa Baju"
Saka menjawab pertanyaan ibunya

"Mama gapeduli sih Kan Ada Baju kamu diatas lagian siera juga bisa pakai Baju kamu Kan kalian suami Istri"

"Maaaa"

"Gimana siera kamu setuju Kan "

"Siera terserah Sama mas Saka Aja tante"
Jawabku

"Eh kok tante sih mama dong"

"Iyha maa"

Saka Tiba-tiba menjawab
"Okay, tapi besok Saka pulang"
"Saka kamu tuh ya dasar, okay gapapa kamu pulang Aja tapi mantu mama tetep disini".

Tiba-tiba seseorang Datang Dan menghentikan perdebatan
"Mama ngapainn ma, ribut Banget, hlo anak papa udah dateng, wah Ada mantu Ayo duduk duluu"

Aku mengikuti Saka Dan mendudukan diriku Di sofa.
"Pa ini hlo anak kamu Gak mau nginep Gak kangen Sama mamanya"

"Ma sudahlah mungkin lain Kali mereka menginap"

"Padahal mama udah masak banyak"

Jujur Aku tidak tega dengan mertuaku oleh Karena itu Aku mengiyakan saja , ya sudahlah lagian juga Saka Sudah lama tidak bertemu orang tuanya.
"Ma Malam ini Kita nginep gpp kok ma, besok baru Kita pulang Iyha Kan mas?" Aku menatap Saka meminta persetujuannya.

"Okay Hari ini Kita nginep" akhirnya Saka memberi putusan

"Nha gitu dongg, emang mantu mama paling tau deh"

"Mbok mbok imas, tolong ambilin makanan dikulkas ya"

"Baik nyonya"

"Nah siera ini oleh oleh mama Dari jalan jalan ke liar negeri kemaren, kamu Coba ya. Mama juga beliin kamu Baju hloo nanti mama anter ke kamar Saka"

Aku mencoba menggit kue oleh oleh mama omg enak Banget ah Aku suka deh Sama rasanya.

"Gimana Ra suka Gak Sama kue nya?" Mama menatap Ku penuh harap

"Suka ma ini enak Banget Aku makan lagi ya ma"

"Abisin Aja gapapa"

"Kamu jangan terlalu banyak makan Manis, gabaik" Saka Tiba Tiba mengambil kueku.

"Kamu tuh kenapa sih Sak orang, siera cuma mau makan kok dilarang"

"Dia udah makan banyak ma"

"Okay Aku berhenti makan, nanti Aja Aku lanjutin. Ma Aku boleh istirahat bentar Gak ma, tadi pagi Saka makes Aku olahraga soalnya, jadi Masih kerasa capeknya"

"Iyha ke kamar Saka ya sayang ,kamu gimana sih Saka Istri kamu sampai kecapean gituu" lucunya melihat mama mengomeli Saka hihii.

Aku melihat kamar Saka Yang ternyata sangat sangat minimalis. Kamarnya dominan hitam Putih seperti warna Yang Saka pakai tiap Hari.

"Sudah puas lihat- lihat nya" ucapan Saka mengagetkanku

"Udah" Aku buru buru langsung merebahkan diri Di ranjang Saka, tetapi Saka malah ikut ikut merebahkan diri. Dasar.

"Kamu ngapain tidur juga"
"Aku juga capek Kan Aku Yang lari lari Aku Yang nyetir"

"Kamu tumben ih cerewet Banget"

"Kamu marah Ra perkara kue tadi"

"Gak tuh, makan Aja ituu"

"Ra Aku tuh cuma Gak mau kamu banyak makan Manis, tadi pagi kamu cuma makan bubur, cemilan, trus kue"

"Tapi Kan anak kamu Yang pengen" selaku memotong omongan Saka.

Saka Tiba Tiba menyentuh perutku Yang membuat tubuhku tegang
"Dia Minta aneh aneh ya?" Tanyanya sambil menatapku.

"Udah lah, Aku mo jalan jalan tetiba pengen jalan jalan nih"

_Makan Malam_

"Nih ya mama masak banyak makanan, dihabisin yaa keluarga"

Wah makanan mama terlihat menggiurkan tetapi baru mau masuk Aku Sudah mual
"Huekk " Aku lantas berlari ke kamar Mandi dan memuntahkan semua isi perutku

Saka tiba-tiba Sudah dibelakangku memijat tengkuk leher Ku

Aku menatap Saka sayu
"Saka maaf, mama Pasti kecewa"

"Suttttt, mama Pasti Bahagia kalau Dia mau punya cucu"

"APA CUCU, JADI MANTU MAMA HAMIL, AH SENANGNYAAAAAAA"

Ucapan mama benar benar mengagetkanku.

"Kamu kenapa tadi gabilang mantu mama Hamil, tau gitu mama masak in Yang lain".

Mama malah memarahi Saka , Dan Saka hanya diam.

"Sayang kamu istirahat dulu Sana lemes gitu Kaya mama dulu, gabisa makan nasi , gampang mual, lemes Eneg lah"

Ucapan mama membuat Saka mengantarku kekamarnya.


आप प्रकाशित भागों के अंत तक पहुँच चुके हैं।

⏰ पिछला अद्यतन: Feb 24 ⏰

नए भागों की सूचना पाने के लिए इस कहानी को अपनी लाइब्रेरी में जोड़ें!

Siera : The wife Of Side Character जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें