###

Kereta jarak jauh sampai di stasiun besar Beijing sebelum hari gelap. Lei Yu turun dari sana dan berjalan keluar dengan cepat, senyumnya sangat lebar seperti biasa. Tidak sabar untuk bertemu Xiao Chunsheng.

"Lei Yu!" suara Xiao Chunsheng menyambut di depan pintu kedatangan sebelum Lei Yu bahkan sempat melihat di mana laki-laki itu menunggu.

Xiao Chunsheng yang selalu menjemput di stasiun, berlari ke arahnya, wajah dan senyumnya bersinar. Lei Yu menangkap tubuh laki-laki itu saat memeluknya sangat erat sampai mundur beberapa langkah. Setiap kali mereka bertemu, Xiao Chunsheng pasti akan menyambutnya dengan ekspresi bahagia yang sama, dan akan memeluk cukup kuat untuk membuat pilot itu terdorong sedikit.

"Aku pulang." Lei Yu memeluk hingga kaki Xiao Chunsheng terangkat. Laki-laki itu mengangguk, "Selamat datang."

Itu adalah pertemuan kembali setelah tiga bulan. Lei Yu bisa ke Beijing di bukan hari libur karena sudah meminta izin agar dia bisa menemani Xiao Chunsheng ke selatan. Sudah lama laki-laki itu tidak melihat saudaranya. Katanya dia ingin melihat langsung seperti apa tempat tinggal kakaknya di sana.

Keduanya saling melepaskan pelukan setelah satu menit. Mata mereka menatap masing-masing dan menahan tawa sebelum memberi ciuman selamat datang yang singkat seperti biasa. Kemudian mereka berjalan menuju mobil, Xiao Chunsheng yang tetap menyetir.

"Apa kamu lelah?" tanya laki-laki itu.

Lei Yu yang duduk menghadapnya, tidak ke depan, menjawab, "Tidak, kenapa? Aku masih bisa hanya duduk melihatmu seperti ini selama lima jam lagi."

Xiao Chunsheng tertawa kecil tanpa suara. Dia akhirnya bertanya tanpa menoleh, "Aku harus pergi acara ulang tahun anak Xuan Lu setelah ini. Mau ikut, atau istirahat di rumah?"

"Aku ikut ke mana kamu pergi."

Laki-laki itu menoleh sebentar dan dicium oleh Lei Yu. Lalu mereka sama-sama tersenyum lagi. Xiao Chunsheng menyetir pulang, membiarkan Lei Yu setidaknya istirahat sebentar sementara dia mulai membungkus hadiah untuk bayi Xuan Lu yang lahir satu tahun yang lalu. Temannya itu juga mengundang Lei Yu, karenanya dia bertanya pada lelaki itu tadi. Satu jam lagi baru mereka akan berangkat.

"Anaknya laki-laki atau perempuan?" tanya Lei Yu, menyandarkan dagunya di bahu Xiao Chunsheng yang duduk di bawah sementara dia di atas sofa. "Perempuan, sangat lucu," jawab laki-laki itu sambil serius membungkus kado yang harus terlihat serapi mungkin.

"Tidak apa-apa aku tidak memberi kado?" tanyanya lagi.

Xiao Chunsheng menoleh sedikit, "Ini dari kita berdua, Lei Yu. Kamu sudah lapar? Kita bisa makan dulu kalau tidak bisa menunggu untuk makan di sana."

Lelaki itu hanya menggeleng, tidak menjawab. Xiao Chunsheng melanjutkan membungkus kado yang kotaknya cukup besar tersebut lebih cepat. Begitu selesai, dia baru benar-benar menoleh pada Lei Yu sampai lelaki itu harus duduk kembali.

"Kemarilah." Xiao Chunsheng tersenyum sambil membuka lengannya.

Lei Yu langsung memeluk laki-laki itu dan mengangkatnya ke sofa. Duduk di atas pahanya lalu mereka berciuman. Keduanya sama-sama tersenyum sambil melakukannya, tidak bisa menahan perasaan bahagia. Akhirnya saling memeluk kembali, saling menyentuh, setelah waktu yang selalu lama. Tiga bulan adalah waktu paling cepat untuk mereka bisa bertemu, pun tidak selalu lancar.

Sehingga setiap kali bertemu kembali, rasanya bukan seperti tiga bulan berpisah, tetapi bertahun-tahun. Saling merindukan satu sama lain di setiap detik yang mereka lewati setiap hari selama berbulan-bulan.

Namun, meskipun jarang bertemu, Xiao Chunsheng yang dulu pesimis. Setelah melewati hampir dua tahun hubungannya dengan Lei Yu. Mereka baik-baik saja bahkan tidak pernah berdebat apalagi bertengkar. Keduanya saling memahami setelah dulu sama-sama berpikir kalau pasti tidak akan berjalan terlalu mulus.

More Than Blue Sky [COMPLETED]Where stories live. Discover now