16|Mansion Al Ghifari (2)

266 11 1
                                    

Follow wattpad authornya supaya semangat update di
ausy05

Tekan tombol bintang dan beri komentar yang baik.

-Wattpad HI, GANTENG! by ausy05-

***

Untuk malam ini, Khalisa sengaja menon-aktifkan handphonenya. Ia tidak ingin Abinya terus menanyakan kabar atau memberi kabar. Itu pun berlaku untuk Uminya.

Mengingat Uminya, Khalisa jadi merasa bersalah karena sudah membuatnya khawatir dan tidak berpamitan. Mungkin saat pulang nanti, Uminya akan memberi pertanyaan yang beruntut. Apalagi Khalisa yang tidak membalas pesan dari Abinya.

"Bangun, El. Kita udah sampai." Kata Yusuf menoleh ke arah kursi belakang.

Kalimat itu membuat Khalisa langsung tersadar. Melamun sepanjang perjalanan membuat Khalisa tidak sadar kalau mobilnya sudah berhenti. Kemudian Yusuf beralih menengok ke samping menatap Khalisa.

"Ayo turun." Ajak Yusuf.

Khalisa memicingkan matanya setelah mendengar ucapan Yusuf yang terkesan dingin. Perasaan waktu ke minimarket tidak, kenapa sekarang nadanya dingin begitu?

Begitu Khalisa keluar dari mobil, Khalisa melempar senyum paling ramahnya pada perempuan berhijab segiempat yang juga tersenyum sambil berdiri di sampingnya. Tanpa sadar, mata Khalisa bergerak dari ujung kepala hingga kaki perempuan yang berlesung pipi itu. Kulit putihnya khas seperti orang luar negeri. Tapi kalau dilihat-lihat perempuan itu mirip seseorang. Mukanya tidak asing.

"Makasih, Pak." Kata perempuan itu ketika satpam yang berjaga di pintu gerbang ikut membantu membawa koper berukuran besar.

Khalisa baru sadar karena telah bertindak tidak sopan. "Masih banyak barangnya? Aku bantuin."

"Sisa koper sama barang-barang berat Kak, biar Abang aku aja yang bawa," jawabnya dengan senyum teramat manis.

Khalisa mengangguk dengan masih mempertahankan senyum di wajahnya.

"Maryam, Kak." Perempuan itu mengulurkan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya mengamit bantal leher berwarna coklat.

"Khalisa."

"Nama lengkapnya dong, Kak."

"Khalisa Humaira Kautsar. Kamu?"
Sejujurnya, Khalisa tidak mau menyebutkan marga dinama terakhirnya. Tetapi, tidak enak kalau tidak jujur.

"Maryam Elmeera."

"Nama kamu bagus."

"Makasih, nama Kakak juga."

"El, kamu yakin bawa barangnya cuman segini?" Tanya Yusuf yang tiba-tiba datang.

Khalisa menggeser tubuhnya sedikit ke samping kiri dan menatap Yusuf yang tengah melangkah. Nah! Itu dia sang pemilik lesung pipi versi cowok.

"Kalau kurang, kan, di mansion masih ada sisa baju-baju aku."

"Jadi, kalian ini Kakak beradik?" Khalisa menatap Yusuf dan Maryam bergantian.

Kedua bersaudara itu mengangguk bersama. Begitu sampai di depan pintu utama, Khalisa menatap sekeliling rumah mewah itu.

"Ayo masuk," ajak Yusuf sambil menenteng koper kecil dan tas berukuran sedang.

Tanpa berkata apa-apa Khalisa mengekor di belakang Yusuf. Maryam masuk terlebih dahulu untuk melepas rindu dengan orang tuanya. Begitu Khalisa masuk, semua mata langsung tertuju padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HI, GANTENG! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang