"YAAAKK" teriak Nadia bangkit. "Lo jangan ikut campur urusan gue" bentak Nadia kesal.

"Sedikit aja Lo sentuh dia, gue akan bikin Lo nyesel" desis orang itu tajam, Nadia sempat bergetar mendengar ancaman itu tapi melihat wajah kiana yang seakan mengejek nya,padahal kiana menatapnya polos...

"LO PIKIR GUE TAKUT DENGAN ANCAMAN PENGECUT LO ITU, mending Lo minggir jangan halangin gue buat ngancurin muka cewek murahan itu" ucap Nadia tajam, ia marah serta iri melihat cowok-cowok tampan di sekolah nya membela kiana.

"Nadia Ervina"

Suara dingin seakan pisau es membuat Nadia membeku di tempat,kiana juga melihat orang yang memanggil Nadia.

"Davin? Faldo?" Gumam kiana menatap penasaran sebab kedua nya datang bersama.

"Da-davin" gumam Nadia bergetar takut apa lagi kedua cowok itu seakan menyirat kan ancaman.

"Faldo?" Lirih Nadia,hati nya sakit melihat kedua cowok itu menatap benci pada nya, ia kembali menatap kiana penuh dendam lalu pergi tanpa mengatakan apapun.

"Kamu gak apa-apa kan??" Tanya orang itu lagi.

"Iya,,, aku gak apa-apa kok" jawab kiana tersenyum tipis.

"Syukurlah... Untung aku gerak cepat" ucapnya bernafas lega.

"Makasih udah nolong aku!" Ujar kiana tulus di selingi dengan senyuman.

"Lain kali kalo mau keluar kelas jangan ke tempat sepi, kamu kan tau sekarang ini banyak yang ngebully kamu" peringat cowok itu.

"Iya kah?"

"Kiana sejak kamu berubah,terus dekat sama kami kamu bakal ada yang bully, karna iri"

"Kalo gitu renza sama iky juga kak Khanza jangan Deket aku dong,,, biar gak di bully aku nya" saran kiana

Renza dan Rizky melongo mendengar ucapan lugas dari kiana,jadi maksud gadis itu mereka harus menjauhi nya??

"Kak Khanza mana?"

"Khanza ada pertemuan sama guru,kalo dia tau kamu di bully lagi udah pasti dia bakal ngamuk lagi" jelas renza membayang kan tempramen sahabat nya itu.

Kiana mengangguk membenarkan,entah sejak kapan kakak nya cepat emosi apa lagi kalo dia di bully, apa dari dulu cowok itu memang emosian?? Karna ia tidak tau keseluruhan kisah kiana.

Kiana bukan nya tidak suka di perhatikan,tapi kadang perhatian Khanza berlebihan bahkan seperti mengekang...

"bekal ku" ucap kiana baru ingat ia memungut bekal nya yang terdiri dari roti bakar,nasi goreng Sefood dan susu kotak yang sudah pecah.

Faldo dan Davin yang dari tadi hanya diam kini mendekati cewek itu,belum sempat mereka mendekat renza dan risky sudah mendahului hingga pergerakan mereka terhenti.

"Itu sudah kotor, mending makan di kantin aja" ujar Rizky menghentikan tangan halus kiana.

Kiana menatap bekal nya sendu ia mendongak menatap Faldo dengan mata penuh sesal,ia sangat menyayangkan karna tidak bisa makan bersama sang idola nya.

"Maaf kak Faldo makan siang bersama nya harus batal!!"

Faldo tertegun melihat mata sendu kiana,ia ingin menghampiri gadis mata hitam itu tapi tatapan menusuk renza ia harus mengurungkan niat nya,Faldo hanya mengangguk pelan tanda jika dia tidak apa-apa kalo harus batal.

Kiana semakin sedih harus nya sekarang ia sudah berduaan dengan Faldo tapi batal karna nadia.

"Ayo kita pergi" ajak renza lembut,namun beda dengan tatapan nya yang dingin kearah faldo.

Faldo dan Davin hanya melihat dalam diam kepergian kiana,entah apa yang mereka pikirkan tidak ada yang tau.

💞💞💞💞💞💞

"Hhaaahhhh"

Entah kenapa mendengar helaan nafas orang di depan nya,membuat kiana menciut takut,kenapa nyali nya harus pengecut seperti ini apa dia sudah terbiasa jadi Anisa dulu,karna ia tidak pernah mendapat intimidasi dari orang seperti sekarang,sejak menjadi kiana dia terus mendapat intimidasi dari orang,membuat mental kiana sering di uji....

Kiana melirik orang di depan nya yang kini menutup wajah menggunakan satu tangan,sedangkan tangan satu nya ia taroh di pinggang aura dari tubuh orang itu sedikit mencekam,kiana juga menoleh dimana 2 cowok lain menatap kiana dengan jenis pandangan,yang satu wajah datar yang satu dengan senyuman,pas kiana melihat mereka senyum cowok satu nya merekah tapi itu tak membuat kiana terpesona.

"Di bully lagi??" Gumam orang di depan kiana yang bukan lain adalah Khanza,ia berada di rooftop selepas dari ruang guru ia bertemu dengan sahabat juga adik nya,di pertemuan mereka itu lah ia jadi tau kalo kiana di bully oleh murid lain.

"Emang nya Lo mau kemana? Sampai ketemu pembully?" Tanya Khanza yang sudah menatap kiana.

"Aku mau makan bekal ku di taman belakang dan gak sengaja ketemu mereka" jelas kiana masih menunduk.

"Emang gak bisa makan di kelas aja? Gak harus di taman!"

"Bosan di kelas,di taman itu sensasi nya beda" ujar kiana pelan.

"Prrft" terdengar tawa Rizky yang tertahan.

Kiana melirik cowok itu tajam,karna tak ada yang lucu dengan pembahasan mereka.

"Ya beda lah,, karna makan nya sama orang lain" timpal renza mengompori wajah nya tetap datar tanpa ekspresi.

Kiana bergerak gelisah ia melotot melihat renza tapi tetap tak bisa merubah wajah datar nya.

Mata Khanza semakin tajam mendengar aduan renza "benar??" Tanya Khanza datar.

Gadis itu semakin gelisah,ia tidak tau harus jawab apa tapi ia juga tidak mau di marahin,capek dia di marahin terus kalo ngelawan ujung-ujung nya bakal berantem lagi,terus baikan capek tahu!!!!

"Iya" jawab kiana pelan. "Tapi batal kok gak jadi makan bareng nya" sambung kiana cepat.

"Siapa?"

"Apa nya??"

"Prrft" sekali lagi tawa tertahan Rizky terdengar,ia sukses mendapat tatapan tajam dari Khanza.

"Sorry ,,, gue kelepasan, abis nya lucu liat muka kiana hehehe lanjutkan" ucap Rizky tertawa... Entah kenapa ia suka melihat kiana yang sekarang, ekspresi nya itu bikin dia gemes.

"Orang yang mau Lo ajak di taman?" Lanjut Khanza.

"Faldo" kiana menunduk dalam saat tatapan nya bertemu dengan mata tajam Khanza.

"Gue udah pernah bilang jangan deket-deket dia" peringat Khanza.

"Kenapa?? Faldo orang baik kok" bantah kiana,dia tidak bisa kalo gak liat wajah Faldo,karna itu wajah orang yang dia cintai.

"Apa nya yang baik? Lo gak kenal dia kiana, dia gak sebaik yang Lo kira" ucap Khanza geram mendengar pembelaan kiana.

"Tapi dia baik kok sama aku"

"Itu menurut kamu" sahut Renza nimbrung.

"Aku gak peduli yang penting dia baik sama aku"

"Lo polos apa bego sih"

"Iissh" desis kiana cemberut dengan mata mendelik ke khanza,ia tidak terima dengan ucapan Khanza...

Khanza berjalan mendekati kiana,gadis itu tak bergeming ia masih cemberut dengan mata menatap keluar batas rooftop...

"Lo gak tau apa-apa tentang cowok itu,mending Lo hati-hati gue gak apa-apa Lo Deket sama orang asal jangan cowok,yah termasuk cecunguk itu" tunjuk Khanza tanpa dosa pada sahabat nya.

"Sialan, gak bisa gitu dong" bantah Rizky dan renza secara bersamaan,namun mereka mendapat pelototan dari Khanza.

Mata hitam Khanza seakan memperingati kedua nya agar menjaga ucapan mereka,apa lagi mengumpat di depan kiana ia tidak suka telinga gadis itu tercemari...

"Kenapa kakak terus ngelarang aku buat Deket Faldo? dia kan baik!" Tanya kiana menatap Khanza penasaran.

Tangan kekar Khanza bertengger di kepala kiana "gue gak mau Lo di jahatin orang lagi, kakak gak suka"

"Lo itu jodoh gue bukan Faldo"

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now