👑Friend With Benefit

2.2K 56 1
                                    

"jee..." Erangku,lidah jeno bergerak liar di bawah sana. Tangan jeno meremas dadaku,membuatku semakin tak karuan.

Tiba-tiba handphone jeno berdering,sukses menghentikan kegiatan panas kita.

"Ah brengsek." Umpatku,padahal tadi sedikit lagi aku hampir mencapai orgasme. Jeno terkekeh melihat kekesalanku,lalu ia meraih hp nya.

"Iya,sayang.." ujar jeno,membuatku semakin kesal lagi di buatnya.

"Oke,aku berangkat sekarang tunggu sebentar ya." Jeno berbicara dengan seseorang di sebrang sana.
Setelah mematikan teleponnya jeno menyimpan kembali hp nya ke atas bantal,ia kembali merapihkan celana jeans nya dan mengenakan kaos nya lagi.

"Lo mau kemana jen?" Tanyaku

"Gue harus jemput cewek gue,pake lagi baju lo." Ucapnya,kekesalanku semakin memuncak di buatnya.

"Selesain dulu lah,gue udah turn on banget." Ucapku memelas

"Besok lagi,cewek gue udah nungguin." Jawab jeno,padahal penis nya masih terlihat menegang di balik jeans nya. Menyebalkan.

"Jen.." rengek ku

"Gue juga masih horny,tapi cewek gue-"

"Iya udah sana cabut aja,brengsek." Aku menyela ucapan jeno dengan cepat,jeno sedikit tertawa. Dengan kesal aku memunguti bajuku yang berserakan di lantai.

"Ya udah iya." Ujar jeno,ia mendekatiku. Mendorong punggungku untuk menungging dan mulai memasukkan jarinya. Mengocok milikku dari belakang.

"Ah..lee jeno.." desahku,jeno sangat lihai bermain dengan tangannya. Tak butuh waktu lama untukku mencapai orgasme.

"Udah puas?" Tanya dia

"Belum." Jawabku, jeno benar-benar hebat. Biasanya kita akan bermain sampai aku kewalahan dan hampir pingsan,jadi rasanya itu saja tidak cukup kalau bersama jeno.

"Besok kita lanjut,bersihin nih." Ujarnya,menyodorkan tangannya yang berlumuran cairanku. Aku tersenyum dengan nakal dan mulai menjilati tangannya,menyedot jari-jarinya.
Jeno segera meraih rahangku dan mencium bibirku.

"Lo malah bikin gue makin turn on." Ujarnya setelah melepas ciuman kita,dia meraih tisu di atas meja. Mulai mengelap bibir juga tangannya yang basah.

"Jangan lupa beresin ranjang gue,semprot pengharum ruangan juga sebelum lo cabut." Ujarnya sembari beranjak pergi.

"Persetan lah." Sahutku sembari mengacungkan jari tengahku padanya,jeno tertawa sebelum menutup pintu.

  Aku mulai memakai bajuku kembali,membereskan ranjang jeno yang sedikit berantakan juga menyemprotkan pengharum ruangan seperti perintahnya.

Aku dan jeno hanya berteman,yah pertemanan dengan 'simbiosis mutualisme' kita saling menguntungkan satu sama lain. Salah satunya urusan ranjang,bagiku tidak ada yang lebih memuaskan dari jeno.
Sentuhannya,permainannya,dan penis besarnya selalu membuatku gila.

Yang orang lain dan pacarnya jeno tahu kita hanya berteman dekat sejak kecil,semua itu hanya bualan kita semata. Aku dan jeno berteman sejak SMA,dan supaya pacar kita tidak curiga dengan kedekatan kita yang terlalu dekat kita membual mengarang cerita soal persahabatan sejak kecil itu.

Aku hanya ingin bersenang-senang dengan jeno,tidak berniat untuk memacari nya. Kita juga tidak ingin pertemanan kita berantakan nantinya,cukup seperti ini saja.

.....

"Aku pulang ya,babe.." ujar ten pacarku,aku mengangguk menanggapinya. Ten mencium pipiku sekilas sebelum ia pergi.

Aku mendecak sebal seperginya dia,apaan itu tadi? Aku baru saja mulai turn on dan dia sudah selesai begitu saja? Hasratku belum tersalurkan sepenuhnya.
Aku meraih handphone ku dan mulai menelepon jeno.

Wild Dream | Lee JenoWhere stories live. Discover now