prolog

339 54 12
                                        

1.. 2.. 3.. dor! OOC kita mulai. Jadi jangan harap banyak sama ini cerita karena bakal pendek-pendek tiap chapter nya, oke?

.
.
.


Sejak pertama kali Lan Wangji melihat Wei Wuxian, Lan Wangji telah tertarik olehnya.

Itu adalah saat dimana kedua orangtuanya membawanya ke Yunmeng untuk menghadiri pemakaman keluarga Wei, dan Wei Wuxian adalah satu-satunya yang tersisa dari keluarga Wei.

Ketika Lan Wangji melihat Wei Wuxian, dia mengira anak itu sangatlah kuat terlebih tidak terlihat menangis. Hanya terdiam dan menggenggam tangan bibi nya.

Mata mereka seketika bertemu dan Wei Wuxian tersenyum membuat hatinya seketika hangat. Tapi apa dia boleh merasa senang ketika dirinya datang ke pemakaman orang tua anak itu?

Kali kedua dia bertemu adalah di hari ulangtahun Jiang Wanyin yang ke 7. Wei Wuxian ada disana disebelah Jiang Wanyin. Dia tersenyum hangat sambil memberikan selamat pada sepupunya.

Pertemuan ke tiga dengan Wei Wuxian adalah ketika mereka sekelas. Mulai saat itu keduanya mulai berteman dan bersahabat.

Hari-hari berlalu dengan Lan Wangji selalu dekat dengan Wei Wuxian. Jiang Wanyin yang berada di kelas lain selalu menatapnya heran sebab dia bisa tahan dengan sepupunya yang tidak bisa diam itu.

Hingga akhirnya 10 tahun berlalu dimna keduanya tidak terpisahkan. Kemanapun Wei Wuxian pergi Lan Wangji ada di sana, mengikuti dari belakang atau terang-terangan berada disisinya.

Dan ketika Wei Wuxian berusia 17 tahun, Lan Wangji mengungkapkan perasaannya. Perasaan yang dipendam sedalam parit Mariana.

“Aku menyukai mu.” Ujar Lan Wangji menatap wajah Wei Wuxian.

Wei Wuxian terdiam dan tersenyum, “Aku juga.”

Seketika hati Lan Wangji terasa hangat. Telinganya jelas memerah saat ini.

“Itu artinya kita..” Lan Wangji berharap sangat Wei Wuxian menjadi kekasihnya.

“Tentu saja kita bersahabat Lan Zhan. Sahabat pasti saling menyukai. Memangnya apa lagi?” Balas Wei Wuxian dengan polosnya.

Bagai dihantam gunung es, hati Lan Wangji yang hangat seketika dingin gelap gulita. Apa yang didengarnya barusan? Tunggu? Hei seseorang jelaskan sesuatu!

“Sudahlah Lan Zhan ayo pulang, aku tidak mau dimarahi Mama Jiang lagi kalau terlambat pulang.” Ajak Wei Wuxian yang kini bersiap untuk pulang.

Setelah dirasa siap Wei Wuxian menyadari kalau Lan Wangji tidak mengikutinya. Wei Wuxian kemudian berbalik dan menatap wajah sahabatnya itu.

“Lan Zhan?”

“Mn, ayo pulang.” Balas Lan Wangji mengangguk pasrah.

Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan.

Mungkin lain waktu.

Terimakasih telah mmpir (⁠*⁠˘⁠︶⁠˘⁠*⁠)⁠

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Terimakasih telah mmpir (⁠*⁠˘⁠︶⁠˘⁠*⁠)⁠.⁠。⁠*⁠♡

The power of Lan Wangji 「Wangxian」Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ