Bab 07 - Kita dan mereka yang tahu

321 33 5
                                    

.

___________________________________________

Sepagian ini, Jiwoong sudah sibuk berkutat dengan peralatan masak di dapur. Mengerjakan semua menu untuk sarapan. Diiringi senyum ringan, kadang juga bersenandung kecil sejalan dengan kelihaian tangannya memainkan peralatan masak tersebut. Kesana-kemari, amat cekatan bak seorang Chef profesional.

Sepiring penuh Kimbab telah tersedia, diletakkan rapi di atas meja makan. Tersaji bersama menu yang lain dan sembilan gelas susu hangat. Tak lupa beberapa potong buah pir juga Strawberry sebagai penutupnya. Setelah usai ditata sedemikian rupa, senyuman lebar menjadi akhir upaya Jiwoong dalam memasak.

"Wah, pagi ini Hyung yang masak semuanya?" Gunwook datang lebih dulu bersama Yujin mengikuti di belakang.

Seru takjub seperti mendapatkan harta karun di pagi hari yang cerah. Cukup dibalas anggukan dari yang lebih tua.

"Asyik, Jiwoong Hyung yang masak!" lalu Gyuvin muncul sembari duduk lebih dulu di kursi kosong, mulai menyantap bagiannya.

"Gyuvin!" dan seru teguran Hanbin hanya membuat Jiwoong tersenyum maklum.

"Selamat pagi, Jiwoong Hyung," itu sapa Zhang Hao dengan menguap kecil.

"Pagi Hyung," Taerae juga Matthew mengikuti.

"Pagi juga," Jiwoong balik menyapa selagi memperhatikan para adik-adik tersayangnya mulai berkumpul di meja makan.

Hingga akhirnya, sosok yang membuat perasaan Jiwoong sangat baik muncul di ambang pintu dapur. Otomatis, Jiwoong yang memang sedang menunggu kemunculannya, lantas menoleh pandangan dan membuat tatapan mereka bertemu. Kedua iris Jiwoong agak membesar, sampai debaran di dada lebih meningkat. Dari itu, ia tak lupa memberikan senyuman terbaiknya.

Disisi lain, Ricky sebagai orang terakhir yang datang. Tidak menduga, langsung disambut oleh senyuman dari Jiwoong. Sudah jelas membuatnya tak bisa menahan diri untuk ikut membalas senyuman.

"Hyung masak sebanyak ini? Coba tau, aku kan bisa bangun lebih pagi, buat bantu Hyung," ujar Hanbin memecah lamunan Jiwoong dari sosok Ricky.

"Lain kali saja. Sekarang makanlah sesuka kalian!"

"Tentu!"

Zhang Hao yang kaget akibat teriakan Gyuvin, langsung memukul pelan lengan anak itu---kebetulan duduk di sebelahnya. Lalu Matthew tertawa saat dengan Jahilnya Gunwook mencomot potongan daging milik Yujin di piringnya. Dan si paling muda siap melakukan protes. Sementara yang lain tetap sibuk menyantap makan dengan khidmat.

Menyisakan Jiwoong kembali atensinya kepada sang kekasih, di mana cowok lebih kurus duduk sedikit jauh darinya. Tapi beruntung Jiwoong masih bisa dengan leluasa memperhatikan. Tanpa yang lain ketahui. Yang kadang mereka tak sengaja bertemu tatap. Atau Ricky akan meliriknya malu-malu, sampai Jiwoong harus menahan diri agar tidak berteriak bahwa ia sangat menyukai segala tingkah cowok itu.

Kemudian, saat Ricky menyuap satu potong Kimbab ke dalam mulut, dan kembali melihat ke arah Jiwoong, kekasihnya itu tetap memperhatikan dan menggerakkan mulut untuk berkata sesuatu tanpa suara.

'Makan yang banyak!'

Kata itulah, Ricky yakini terlihat jelas dari gerak bibir yang tipis. Sebuah kata-kata sederhana, namun sangat berarti bagi Ricky. Meski tidak membalas dalam kata pula, tapi cowok kurus itu cuma mengangguk kepala, menurut dengan apa yang Jiwoong katakan.

Selanjutnya, suasana sarapan di pagi hari ini cukup menyenangkan.

.


REAL LOVE [ Minamz/Jiwoong & Ricky ]Onde histórias criam vida. Descubra agora