Chapter 13

63 14 10
                                    

Happy weekend 🥰

Happy reading 🌹
*****
Hazel

Sea tuh udah biasa pergi ke tempat-tempat fancy. Gue langsung putar otak, ke mana enaknya ajak Sea jalan-jalan. Meskipun gue yang lagi galau, tapi gue pengin ajak Sea jalan-jalan ke tempat yang belum pernah dia datangi.

"Sea, lo pernah ke Hutan Kota GBK?" tanya gue saat mobil sudah bergabung dengan ratusan kendaraan di jalan.

"Belum pernah tuh. Yang masih satu lingkup sama stadion kan?"

Gue tersenyum. Benar kan, Sea belum pernah datang ke sana. Yakin gue, kalau sama Riga pasti perginya ke kafe dan ngopi ala anak muda. Bukannya gue nggak muda. Usia gue memang cukup matang, tapi gue masih cukup gaul kok. Masih bisa mengimbangi anak SMA kayak Sea.

"Iya. Kita ke sana yuk? Asik kok tempatnya!"

"Hmm ... oke!"

Lalu, kami sama-sama terdiam. Sumpah, gue ngerasa aneh kali ini. Biasanya Sea nggak se-diam ini. Padahal tadi kayaknya dia oke-oke aja. Nggak kelihatan lagi suntuk atau galau.

"Sea, lo nggak suka pergi sama gue, ya?" tanya gue. Nggak tahu kenapa tiba-tiba gue kepikiran kayak gitu.

"Hah?" tanya Sea. "Aku suka kok pergi sama Kak Hazel. Kenapa tiba-tiba tanya gitu?" tanya Sea sambil menoleh ke gue. Kebetulan aja gue pas lagi lirik Sea sekilas.

"Lo diem dari tadi. Gue pikir lo nggak mood."

"Ooohhh!"

"Nyanyi, kek. Ajak gue ngobrol kek!" seru gue.

"Hmm ... baru mikir nanti mau jajan apa."

Satu kalimat sederhana, tapi sukses bikin tawa gue meledak. Ya Tuhan! Lucu banget! Sampai ke hutan kota aja belum. Tapi, Sea udah mikir mau jajan apa.

"Kok ketawa sih?!" protes Sea.

Gue menggeleng. "Nggak. Lo tuh lucu banget! Belum juga sampai, lo udah mikir jajan. Tenang aja, lo nggak bakal kelaparan nanti. Gue jajanin sampai lo puas dan kenyang!"

"Wah! Kak Hazel baik banget!" seru Sea. Dari nada bicaranya, kayaknya dia happy banget dengar mau gue jajanin sampai puas.

Gue tersenyum entah kenapa. Sea tuh auranya positif vibes. Jadi, tiap bareng dia rasanya happy aja. Galaunya gue mendadak hilang.

Gara-gara gue suruh nyanyi barusan, tangan Sea terulur untuk hidupin musik. Gue baru aja download lagu-lagu baru. Kayaknya sih itu lagu-lagu cocok buat generasi Sea.

Kau temani diriku dan kau ku temani selamanya, oh sayangku
Karena kau adalah diriku dan ku adalah dirimu, kita satu
Ku inginkan dirimu dan kau inginkan diriku selalu di setiap waktu
Kau tulang rusukku
Yang hilang dari badanku
Kau adalah doa
Yang terkabul dari Tuhanku

Baru pertama ini gue dengar Sea nyanyi. Sumpah, suaranya bagus banget! Sopan banget masuk di telinga gue. Kok Sera nggak pernah bilang ya kalau adiknya bisa nyanyi? Padahal, saudara mereka ada yang jadi artis dan bahkan ada yang punya agensi. Bakal jadi bener tuh kalau Sea diorbitkan. Suara Sea kalau dikomersilkan, bakal meledak. Yakin gue!

Gue diemin aja sampai Sea menghabiskan kurang lebih lima lagu. Gue berusaha menikmati konser dadakan di mobil gue. Lah, suaranya empuk banget, ya gue nggak mau sia-siakan konser gratisnya.

"Udahan nyanyinya?" tanya gue saat Sea nggak lagi konser.

Gue menoleh ke arah Sea saat mobil berhenti di lampu merah. Mata Sea langsung membulat gitu, kayak kaget gue lihatin. Dan Sea cuma bisa mengangguk dengan mata berkedip beberapa kali.

Rewrite The StarsWhere stories live. Discover now