Jason yang menghubungi jaehyun...

" Iya, ada apa? " Ucap jaehyun.

" Aku ada kabar tuan tentang mr. Xxx itu "

" Iya.... Ada apa? " Tanya penasaran jaehyun.

" Tuan besar akan bertemu dengannya tapi mr. Xxx itu menginginkan bertemu dengan tuan jaehyun juga" Ucap Jason yang sedikit khawatir.

" Sudah ku duga dia memang mengincarku" Pekik jaehyun.

" Lalu bagaimana tuan?, apakah tuan bersedia? "

" Tentu saja, aku akan kembali ke kediaman kakek besok pagi" Tegas jaehyun.

" Baik tuan" Ucap Jason sambil menutup teleponnya.

Jaehyun menghela napas sedikit panjang....

" Aku yakin itu kau mingyu.... "

Jaehyun dan kakek jaehyun telah menargetkan bahwa mingyu lah mr. Xxx itu.




Kediaman mingyu

Mingyu terlihat baru saja menyelesaikan pekerjaannya bertemu dengan beberapa klien beberapa hari terakhir. Taeyong seperti biasanya, dia menghabiskan waktu dengan bermain piano dan ditemani beberapa pengawal kepercayaannya. Taeyong sampai detik ini belum mengatakan kepada mingyu bahwa dirinya tidak mengalami masalah penglihatan. Taeyong sudah mulai merasakan cinta yang dalam kepada mingyu karena mingyu merawatnya dengan sangat baik, perhatian padanya, peduli dan sering kali memberikan sentuhan hangat kepada taeyong. Namun hal yang membuat taeyong jatuh cinta bukanlah itu, melainkan sikap mingyu yang menghargai taeyong belum ingin melakukan hubungan intim dengannya. Selama hidup bersama mingyu tidak pernah sekalipun memaksakan kehendaknya, mingyu selalu menghargai dan menghormati segala keputusan taeyong dalam hal apapun apalagi menyangkut hal tersebut.

Mingyu dengan wajah yang terlihat kesal dengan beberapa klien hari ini, meminta pelukan hangat pada taeyong diatas kasur walaupun dirinya belum membersihkan tubuhnya. Taeyong memeluk hangat pria yang sudah membuat dirinya merasakan cinta yang baru, tidak seperti dahulu. Sambil sesekali membelai rambut mingyu, taeyong menyampaikan pada mingyu bahwa dirinya sungguh sangat bersyukur memiliki pasangan seperti mingyu. Pria berbadan besar itu tersipu malu dalam pelukan pria bertubuh mungil.

" Aku sangat mencintaimu " Ucap mingyu mengecup pipi taeyong.

" Aku juga sangat mencintaimu" Balas taeyong.

Mingyu memandangi wajah taeyong, terbesit sesuatu di dalam kepalanya yang ingin dirinya ungkapkan, namun seperti mulutnya tertahan untuk berbicara. Mingyu membelai wajah taeyong dengan lembut. Taeyong yang masih berada dalam sandiwaranya hanya memandang lurus dengan senyum tersipu malu. Mingyu begitu dalam memandang wajah taeyong.

" Ada apa mingyu? " Tanya lembut taeyong.

Taeyong sangat tahu bahwa mingyu memandangi dirinya sangat dalam. Mingyu tersenyum tipis mendengarkan pertanyaan taeyong kepadanya. Kemudian mingyu menghela napas sedikit, mingyu memperbaiki posisinya menjadi duduk, dan mengubah posisi taeyong berhadapan dengan dirinya. Mingyu menatap mata taeyong dengan dalam.

" Aku sebenarnya ingin berbicara padamu " Ucap mingyu terdengar sedikit pelan.

" Ada apa? " Tanya taeyong dengan hanya memandang lurus dengan tatapan kosong.

Mingyu mengarahkan mata taeyong ke matanya, agar taeyong menatap matanya.

" Aku tau kalau kamu tidak mengalami kebutaan"

Pria bertubuh mungil itu mendadak kaget mendengarkan pernyataan mingyu. Taeyong berkedip dan seketika tatapannya tidak kosong. Taeyong kaget karena mingyu mengetahui semua sandiwara yang dirinya lakukan selama ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Two facesWhere stories live. Discover now