Bab IV

33 22 1
                                    

"Gue mau pindah Sab, ke Semarang"(Jawabnya)

"Hah?!Dadakan banget? Kenapa ngga bilang si dari kemaren²"(Kaget Sabrina)

"Aku juga kaget awalnya Sab disuruh pindah sama Mama hari ini,Btw lo ngga berangkat sekolah Sab?"(kata Alexa)

"Eh iya, Tadi kan niatnya mau berangkat sekolah tapi mampir lewat sini.  Gue berangkat dulu ya Xa,mana udah jam 06.40 lagi"(jelas Sabrina)

"Ouh gitu..,Yaudah gih sono. Ntar dihukum sama bu Ratna wkwk"(kata Alexa)

"Idiie, males banget berurusan sama orang yang kaya gitu.Bay... "(Jawab Sabrina)

"Hati²...."

Sabrina melanjutkan perjalanannya ke sekolah, Dan hampir saja ia terlambat.

"Hufft,untung kaga telat"

"Eh, ini kan jam mapelnya pak Darmono,Bahaya kalo telat dikit"

Ia pun berlari menuju kelasnya yang lumayan jauh,jam menunjukkan pukul 07.00

"Alhamdulillah belum.. "

Sementara Alexa izin tidak berangkat sekolah dan harus mengurus perpindahan sekolahnya ke Semarang.

"Kamu nanti sekolahnya di SMA JATILUHUR 4"(kata Herman)

"Hah?! Udah di daftarin kesana pa? Cepet amat?"(kagetnya)

"Iya,papa udah daftarin kamu kesana 1 minggu sebelum pindah dan nanti kamu di kelas 11A"(tambah Herman)

Yang dimana sekolah tersebut berdasarkan kelas ekonomi orang tuanya.

"Nanti papa tugas di semarang berapa bulan? Atau tahun?"(tanya Alexa panjang lebar)

"Kayaknya bakalan lama,1-3 tahun disana"(jawab Herman)

"Hah? Lama banget pa, Alexa ngga ketemu sama Sabrina lagi dong pah?"(tanyanya lagi)

Herman hanya terdiam dan melanjutkan untuk membereskan baju²nya.

"Udah Xa,kemasin barang' kamu. Nanti kita langsung berangkat"(kata Grace)

Alexa mengangguk.

Mereka ke bandara dan membawa 3 koper dan 1 tas jinjing yang di letakkan di bagasi mobil.

"Xa,Kamu udah siap ketemu teman' baru kamu?"(tanya Herman)

"Emm, Siap ngga siap si pah. Tapi kalo berinteraksi sama orang baru males rasanya"(Jawab Alexa)

Alexa sebenarnya masih teringat dengan pembulliyan yang terjadi di sekolahnya, Ia juga menjadi salah satu korbannya.

"Emm.. "(gumamnya)

"Kenapa Xa?"(tanya Grace)

"Ngga ma, ngga jadi"(jawab Alexa)

Grace merasakan ada hal yang disembunyikan oleh anaknya tersebut dan memilih untuk diam. Sampailah mereka di bandara SOETTA.

"Nah,Udah sampai"(ucap Herman)

Mereka mengambil barang-barang yang ada di bagasi dan menelfon supirnya untuk mengemudikan mobilnya.

"Halo pak, Ini mobil di jemput ya. Dibandara SOETTA"(kata Herman)

"Baik pak"(jawab supir)

"Pah, mah Ayok kesana udah mau berangkat ni"(ajak Alexa)

"Iya².."(jawab Mereka)

Memasuki pesawat dan barang-barang yang mereka bawa dicek oleh petugas.

"Pah, nanti kita tinggal dimana?"(tanya Alexa)

"Nanti di Villa"(kata Herman)

Setelah 1 jam 50 menit terbang, Akhirnya mereka sampai di semarang. Dan memesan taksi online untuk pergi ke Villa. Sampainya mereka di Villa Alexa terkagum dengan pemandangan pantai di sekitarnya.

"Pah..,ini indah banget..?!,Serius.. "(kagumnya)

"Bagus kan?,pasti kamu betah disini"(Jawab Herman)

"Pasti betah pah, Asalkan ngga ada pembully itu"(Kata Alexa yang tak sengaja keceplosan)

"Pembully, Siapa dia? Yang ngebully Kamu? hmm? Macem² kok sama anaknya Herman"(kata Herman))

"Aduuh kan keceplosan,Jadinya"(batin Alexa)

"Siapa? Siapa yang ngebully kamu? Dibully   gimana? Kamu salah apa?"(tanya Herman)

"ngga ada yang ngebully aku pa,cuman keceplosan doang"(Alexa menutupi)

"ngga usah bohong sama papa, papa tau kok kamu pagi nutupin sesuatu"(tambah Herman)

Alexa hanya terdiam dan tak mau masalah tersebut menjadi runyam. Herman terus memperhatikan anaknya, dan menelfon seseorang yang dianggap tangan kanannya untuk menyelidiki pembullyan yang ada disekolah Alexa. Alexa masuk kedalam kamarnya dan sedikit mendengarkan percakapan ayahnya.

"Halo, tolong kamu selidiki kasus pembullyan yang ada di SMA Insan pelita dan cari tahu tentang orang tersebut"(kata Herman)

"Baik pak akan saya laksanakan"(jawab orang itu)

Alexa yang mendengar tersebut khawatir bahwa orang yang membully-nya akan di teror oleh utusan papanya.

"Aduh.., gimana Ini? Gue ngga mau masalah ini tambah berbelit-belit dan zen bakal di buat nyesel sama papa. Tapi gue ngga tega"(kata Alexa)

Alexa meminta bantuan Sabrina untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Tetapi Sabrina malah mendukung apa yang dilakukan oleh papanya. Alexa menelfon sabrina

"Tuut.. "

"Sab, gue minta tolong sama lo"(Alexa)

"minta tolong Apani? Jangan yang aneh'gue ngga mau ye"(jawab Sabrina)

"Gini ,lo inget kan pas gue disiram minuman si zen? Nah trus pernah Ngacak-ngacakin rambut gue dan seragam gue jadi basah dan kotor, tadi gue ngga sengaja keceplosan kalo disekolah ada yang bully gue. Trus bokap denger dan dia nyuruh orang buat ngebales si Zen"(kata Alexa)

"Ooo, gitu. Ya baguslah biar dia tau rasa. Biar ngga macem-macem sama anaknya Herman Santoso wkwk"(Jawab Sabrina)

"Yee, lu malah ngedukung bokap gue bukan ke guenya. Mana nyebut nama bapak gue lagi"(sahut Alexa)

"Ya maap, tapi bagus sih bokap lo langsung bertindak gitu. Btw lo sekeluarga sehat² kan?"(kata Sabrina)

"iya si..,puji tuhan sehat"(jawab Alexa)

Alexa merupakan keturunan chinese-jawa.
Ia nonis yang bersahabatan baik dengan Sabrina walaupun berbeda keyakinan mereka berdua sangat akrab.

"kok jadi kangen sekolah disana,tapi udah males ketemu sama orang²nya"(Batin Alexa)

Alexa mulai menata buku² yang ia bawa dari jakarta kedalam raknya.  Dan tiba-tiba salah satu buku terjatuh dan membuka sebuah halaman.

Time with youWhere stories live. Discover now