HURDLE

28 9 1
                                    

Bersama Galih. Kurang dari satu tahun, Bintang sudah menciptakan 6 single diantaranya (Challenger, Coupe, Perfection, Sing along with me, Spotlight dan Gallantry).

Tetapi dengan berjalannya waktu, visi mereka berdua saling bertolak belakang. Emosi Bintang yang masih menggebu-gebu berfikir bahwa dengan jalan yang telah dia lewati sudah cukup membuatnya bisa bertahan hidup. Galih sudah beberapa kali mengingatkan kepada Bintang, bahwa masuk ke dunia musik tanpa mempunyai modal yang besar itu sangatlah sulit untuk di hadapi.

Bintang sudah jarang terlihat di tongkrongan nya di kedai biasa ia kesana. Bintang pun sudah jarang terlihat berdiam di rumah karna kesibukannya bersama Galih. Bintang sering sekali berdiam diri hanya ditemani oleh buku catatannya.

Bintang pun memutuskaan untuk rehat sejenak.

Di malam hari dirumah Bintang, terlihat Bintang sedang berdiam diri. Dan Bu Raya pun datang menghampiri Bintang.

"Kamu kenapa a ? Ko sekarang sering dirumah ?" Tanya Bu Raya.

"Gakpapa mah." Jawab Bintang.

"Kamu jangan bohong sama diri sendiri terus a, kalau emang ada apa apa ya bilang. Muka kamu gak bisa bohong." Seru Bu Raya.

Bintang pun memandang wajah Bu Raya.

"Aa harus gimana lagi ya mah ?" Tanya Bintang.

"Ada masalah apa a ?" Tanya Bu Raya.

"Aa kira ini semua mudah mah, ternyata setelah aa punya 6 lagu, aa masih belum punya apa-apa. Apa emang se susah itu ya mah ?" Tanya Bintang.

"Sabar a, semua juga butuh proses." Seru Bu Raya.

"Iya sih mah.." Jawab Bintang.

"Kamu kenapa gak coba kerja lagi, tapi musik jangan di tinggalin. Kan bisa dikerjain dua duanya. Seengganya kamu juga tetep ada pegangan minimal buat sehari-hari dulu." Seru Bu Raya.

"Yaudah mah, aa mau istarahat." Seru Bintang.

Bintang pun masuk kedalam kamarnya dan membaringkan badannya. Keadaan Bintang memaksa dia untuk kembali bekerja pada waktu itu. Berkas berkas kembali Bintang siapkan untuk memulai kembali melamar di beberapa perusahaan.

Sore hari di rumah Bintang. BIntang pulang setelah memberikan berkas lamaran ke beberapa kantor yang ada di Bandung.

"Darimana ?" Tanya Aulia.

"Habis ngelamar kerja." Seru Bintang.

"Kenapa kerja lagi ? Bukannya mau jadi musisi ?" Tanya Aulia.

"Iya aa udah gakada lagi bekel kak." Seru Bintang.

"Kamu sih kemarin kenapa resign." Tanya Aulia.

"Yaudah sih gausah bahas yang dulu-dulu." Seru Bintang.

"Yaudah iya maaf." Seru Aulia.

"Tumben minta maaf." Seru Bintang.

"Yaudah gakjadi." Seru Aulia.

"Tuhkan berarti gak ikhlas." Seru Bintang.

"Ya kamu jawabnya malah kaya gitu." Seru Aulia.

"Yaudah maaf." Seru Bintang.

"Tumben minta maaf." Jawab Aulia.

"Ah gakelar kelar inimah." Seru bintang sambil berjalan menuju kamarnya.

Bintang pun menyimpan tas nya dan mengganti pakaiannya.

"Kebiasaan dari luar gak mandi dulu. Jorok." Seru Aulia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ON MY OWNWhere stories live. Discover now