0.8 𝙋𝙀𝙍𝙄𝙃𝘼𝙇 𝙆𝙀𝙇𝙊𝙈𝙋𝙊𝙆.

शुरू से प्रारंभ करें:
                                    

"Huhhh, lelah sekali," gumam nya pelan sesudah meminum air putih yang berada dalam botol nya hingga tandas.

"Untung saja tadi Darya sempat membawa mu botol," ucap nya sambil menepuk-nepuk bangga botol minum nya yang berwarna biru itu.

Rasanya badan Darya terasa sudah lebih segar dari sebelumnya, pandangan anak itu mengedar ke seluruh penjuru kelas, kelihatan nya sekarang masih jam istirahat karena teman-teman sekelasnya terlihat masih banyak bermain dan suasana kelas kini terdengar sangat bising

"Hmm,Darya ngapain lagi ya?" gumam nya pelan merasa bahwa sangat bosan saat ini.

Saat Darya berpikir tiba-tiba anak itu tersenyum lebar karena ide muncul dipikirkan nya, "apa Darya ketempat abang saja ya?" gumam nya lagi tapi setelah nya menggeleng pelan dan raut wajah nya berubah menjadi masam.

"Kalau Darya ke kelas abang, pasti abang tidak akan suka," ucap nya lagi sambil terus melamun.

            •°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Seperti biasa, setelah istirahat berlangsung selama seperempat jam lebih, kini semua murid sudah masuk ke dalam kelas mereka masing-masing karena jam pelajaran selanjutnya akan dimulai.

"KALIAN MENGERTI ITU? JADI SEKARANG AYO MULAI BAGI KELOMPOK NYA..!! " ucap guru yang mengajar di kelas Darya dengan sedikit lantang.

"BAIK BU," jawab semua nya secara bersamaan.

Darya mengedarkan pandangan nya ke isi kelas, terlihat beberapa murid sudah mulai bergerak membentuk suatu kelompok yang beranggotakan empat atau lima orang.

Perlahan semua kelompok terlihat sudah tersusun rapi, tetapi tidak dengan Darya, anak itu hanya memandangi teman-teman nya dari bangku yang berada di sudut belakang kelas.

"Semua kelompok sudah dibentuk?" tanya guru tersebut dan dibalas anggukan heboh oleh semua murid.

"Hey kau yang di ujung, kenapa masih diam ayo cari kelompok mu," ujar guru tersebut setelah melihat Darya yang hanya menundukkan kepala nya dalam di meja nya.

Darya segera mengangkat pandangan, dan mendapati tatapan guru tersebut seolah bertanya kenapa dia dia tidak mencari kelompok nya.

"Darya tidak tau masuk kelompok mana bu," ujar nya pelan.

Guru tersebut menghela nafas panjang, dan berjalan mendekati Darya yang berada di pojok ujung kelas.

"Apa masih ada kelompok yang kurang anggota?" tanya guru tersebut sambil sedikit berteriak agar semua murid dikelas itu dapat mendengar nya.

"Semua kelompok sudah penuh bu," jawab salah satu murid laki-laki sambil berdiri dari duduk nya.

Darya hanya diam sambil menatap teman-teman nya yang kelihatan nya tidak peduli sama sekali terhadap dirinya, "Sudah tak apa kok bu Darya bisa sendiri," ujar Darya kepada guru tersebut dengan senyum manis nya.

"Tapi-"

"Tak apa bu, ibu bisa kosongkan nilai kelompok Darya untuk minggu ini," ucap Darya lagi dengan senyum tipis memotong ucapan guru tersebut yang belum selesai bicara.

Guru tersebut menghela nafas pendek, "Baiklah," final guru tersebut dan perlahan menjauh dari meja yang Darya duduki.

Terlihat semua nya mengerjakan tugas dengan begitu khidmat,sampai tidak ada yang bicara barang sedikit pun, hanya petikan jarum yang mengisi kesunyian kelas tersebut.

Darya berusaha mengerjakan tugas yang guru tadi beri dengan fokus, tetapi rasanya kepala anak itu sangat sakit untuk bisa di ajak berkerja sama.

"Ri-riko apa aku boleh bertanya?" tanya Darya sedikit menepuk pundak teman lelaki nya yang bernama Riko tersebut.

Yang dipanggil langsung menolehkan kepala nya kebelakang guna untuk melihat siapa yang memanggilnya, "APA..!?" teriak Riko lantang, berhasil menarik perhatian semua murid yang berada di kelas.

"Aku tidak mengerti yang ini," ucap Darya pelan sambil menunjukkan salah satu soal yang tidak ia mengerti.

Riko yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak, "Hei bodoh,itu saja kau tidak tau, kenapa kau menanyakan nya kepada ku? Dasar kerbau hitam, " ucap nya berhasil membuat isi kelas tertawa terbahak-bahak karena ucapan Riko tadi.

"Aku-"

"Kenapa kau begitu bodoh hah? apa orang tua mu tidak mengajar kan mu belajar? OH... aku lupa kau itu tidak mempunyai ibu ya?" ucap Riko lagi, terlihat semua isi kelas langsung terbahak mendengar ucapan Riko yang tidak ada lucu nya sama sekali.

Darya terdiam, mata nya seketika memanas mendengar ucapan Riko, perlahan anak itu mundur beberapa langkah sambil tangan kecil nya tak henti meremas ujung baju yang terlihat sudah kusut itu.

"Wahh ternyata dia anak yang tidak memiliki ibu hhaha,"

"dasar anak piatu,"

"Hah? Dia tidak mempunyai ibu? Kasihan sekali haha,"

"Sangat memalukan,".

" Woah ternyata dia tidak memiliki ibu ya? hahah,"

Itulah sekira nya kata-kata yang semua orang berikan kepada nya, mata Darya kian memanas, hati nya sangat sakit bagai di tusuk beribu-ribu jarum mendengar semua perkataan itu.

"AKU JUGA MEMILIKI IBU..!!" teriak Darya lantang menggema ke seluruh kelas, kelas yang tadi nya yang ricuh karena gelak tawa mereka kini seketika langsung lenyap dengan keheningan.

    •°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°•°•°•°•°•°•

Yeayy aku update lagi nihh
Ada yang nungguin gaaa?
Ga ada ya? Oh yaudah cukup tau.
Byee

AYO KASIH VOTE+KOMEN BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT UP NYA HHE!!

Typo bertebaran!!

Darya Dewantara (On Going)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें