Awal

1.2K 59 3
                                    

"Mama tidak menerima alasan apapun kamu harus mau jungkook".

"Tidak ma, aku tidak bisa aku punya pacar dan kami saling mencintai".

Aku lari ke kamarku dan mengurung diri, kenapa semua orang egois. Bisakah mereka mengerti sedikit saja? Aku manusia bukan hewan, aku juga bukan anak kecil yang bisa di setir.

....

Malam itu bagaikan mimpi buruk, aku harus bertemu sama makhluk itu. Aku tidak mengenalinya tapi aku harus tunangan tanpa persetujuan dariku dikarenakan keegoisan orang tuaku. Alasan karna dulu mendiang ibunya pernah menyelamatkan kami yang berpesan anak ibuku harus jadi istri anaknya yang kaku itu.

"Jangan kamu pikir aku mau karna cinta ya, aku mau karna permintaan dari ibuku".
Aku tidak mau mereka cepat mati karna aku tidak menuruti maunya mereka.
Aku masih sayang mereka walupun mereka egois.

"Bisakah kau tidak usah teriak? Aku juga tidak mau, aku sudah punya kekasih , aku tidak seburuk itu dalam hal percintaan. Walaupun terlihat kaku, aku tidak seperti yang kalian lihat jadi jangan menilaiku di pandangan 5 menit pertamamu.

"Aku terdiam aku kira dia akan diam saja dan tidak berontak".
Aku senang mendengar karna dia sudah punya kekasih. Jadi kami bisa buat kesepakatan untuk tidak saling mengganggu satu sama lain.
Aku rasa itu ide yang baik.

"Oke ayo buat kesepakatan, aku akan menerima perjodohan ini dengan satu syarat. Aku tetap berhubungan dengan kekasih ku, kamu juga begitu. Gimna? Ide Jungkook.

"Oke, setuju jawab Jin
Sebaiknya kita berkumpul dengan mereka ajak Jin"

Mereka jalan beriringan seolah tidak terjadi apa-apa.

Apa kalian sudah memutuskan tanggal yang bagus? Atau ibu saja yang pilihkan?

Aku tidak masalah kapan saja ucap Jungkook dan diangguki Jin.

Ibu Jungkook senang mendengarnya dan tidak merasa curiga karna dia pikir Jungkook sudah tertarik akan ketampanan Jin, tanpa mereka sadari ada yang tersenyum kecut mendengarnya.

Baik lah, sebaiknya kalian beristirhat lah disini. Kamar masih ada beberapa yang kosong. Jungkook dan Jin kalian belum boleh satu kamar ya, sabar kalian harus tunggu nikah dulu.
"Lagian siapa yang mau satu kamar dengannya " batin Jungkook.

Tengah malam pun tiba, Jin tidak bisa tidur dia keluar ke arah taman belakang membawa secangkir kopi hangat yang diseduhnya tadi.
Kenapa? Tidak bisa tidur?

Kenapa tidak jujur saja?
Kenapa harus buat skenario sendiri? Tidak kah kau menginginkannya?
Apa maksudmu?
" Tidak, aku tidak mau melangkah lebih jauh. Lakukanlah apa yang jadi keinginanmu , yang penting jangan menyesal di kemudian hari ".

Selamat malam bro, selamat beristirahat. Besok harus ke kantor, tidur lah angin malam tidak baik untuk kesehatan.

Tidak bisakah kau dengar doaku sekali saja Tuhan?

.......

Pagi pun tiba,
Jungkook menyiapkan sarapan sebelum dia berangkat kerja. Dia kaya tapi tidak mau beli makanan diluar katanya boros.

Yang lain sudah pulang subuh tadi dikarenakan mereka tidak punya baju cadangan untuk bersiap ke kantor, kecuali Jin karna ditahan ibu Jungkook.
Ma aku berangkat, berangkat lah sama Jin supirmu sudah duluan katanya mau jemput baju mu buat hari ini dari butik.

Ishh,
Tidak sudi, kalau tidak sayang uang mending naik taxi. Ogah bangat bareng si kutup ini.

Tidak ada yang memulai percakapan, sangat canggung. Hingga dering hp Jungkook membuyarkan lamunannya, terlihat nama "sayangku 💕 " . Dengan rasa kecewa Jin melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, tanpa perduli wajah Jungkook sedikit memucat.
Ada apa dengannya batin Jungkook. Hingga dering hp nya selesai berbunyi tanda panggilan berakhir.

PERJODOHAN | JINKOOKWhere stories live. Discover now