SERENADE IN E MINOR [END]

Em7b5 \\ he was her lover who just watched and applauded

"Aku sudah siapkan air hangat. Mandilah! Akan aku siapkan juga makan malam."

Bahkan, yang kali ini pun hanya dibalas dengan satu anggukan dan satu senyuman.

"Jangan mandi terlalu lama, ya, Cantik. Tidak baik untuk kesehatan, terutama kulitmu."

Masih tidak berbeda manakala mereka berdua berada di dalam sebuah kamar mandi luas, Jaehyun habis berpesan sembari menurunkan resleting di bagian punggung gaun yang Rose kenakan.

Rose masih setia dengan diam.

Satu kecupan mendarat dari bibir Jaehyun tepat pada permukaan kulit bahu milik Rose. Hampir Jaehyun melangkahkan kaki untuk pergi dan mempersilakan Rose mandi,

"Tidak bisakah kamu menemaniku di sini?"

tetapi kemudian ia berhenti, terdiam menatap sepasang mata perempuan yang baru saja bersuara mengadukan pinta,

"Kita hanya punya waktu bersama tidak lebih dari dua puluh empat jam, Jaehyun. Kamu akan kembali ke Belanda besok pagi. Aku ... ingin ditemani."

Maka, pintu kamar mandi ditutup. Jaehyun tidak pergi ke mana pun. Masih di sini sebagaimana yang dimintakan padanya, ia hanya pergi menuju sebuah kursi, duduk tenang, setuju untuk menemani.

Lebih jauh, setelah Rose selesai mandi, Jaehyun masih ada bersama perempuan itu, di sebalik dinding-dinding kamar yang menjadi penonton setia sepasang manusia, setiap hari dalam seminggu, saling berbagi.

Berbagi apa pun, banyak hal, di antaranya yang paling sering dibagi adalah kehangatan dan cinta.

Dan kini, Jaehyun tengah membagikan itu kepada perempuan tercinta melalui kegiatan mengusap rambut panjang yang setengah basah, mengeringkannya dengan alat pengering, menyisirinya sampai mengusapkan produk perawatan; dan terakhir mengecup wangi yang menguar dari sana.

Makan malam disiapkan bersama-sama. Duduk berhadapan, menyantapnya juga bersama-sama, dengan sedikit bicara, pula sedikit bercanda.

Tidak ada menonton serial drama, sebab Rose mengatakan bahwa ia terlalu penat dan ingin segera pergi istirahat.

Maka setelah makan malam selesai, dan setelah sejenak menikmati angin malam di balkon kediaman dengan saling berdekapan, mereka berdua segera pergi menemui ranjang. Kegiatan saling berdekapan dipindah ke sana.

"Kamu suka mengkonsumsi obat tidur?"

Kepada perempuan dalam dekapan, sembari mata menerawang dan ingatan terbang ke saat di mana ia menemukan botol-botol kaca kecil di kantong sampah yang ia buang sore tadi, Jaehyun ajukan satu pertanyaan.

"Hm. Kadang kala."

Lirih, sebuah suara menjawab. Yang mana tidak lantas Jaehyun percaya sebab botol-botol kaca yang ia temui itu jumlahnya bukan sedikit, bukan dosis yang di mana pemaikainya hanya mengkonsumsi itu kadang kala,

"Sejak kapan?"

"Aku tidak ingat pasti. Kurasa baru-baru ini saja."

bukan juga dosis yang dianjurkan untuk pemula,

"Kamu sering kesulitan tidur?"

"Tidak juga. Aku hanya mengkonsumsi itu agar bisa segera tidur ketika besoknya ada syuting."

Dan, sebagai mahasiswa yang hampir mentas dari program pendidikan dokter spesialis jiwa, Jaehyun paham betul, fungsi sesungguhnya obat tidur bukan itu. Dokter mana pun tidak akan meresepkan itu apabila tujuan pasien hanyalah untuk bisa segera tidur.

Malpraktik, bagi dokter. Penyalahgunaan, bagi pasien.

"Kamu dengan ibumu baik-baik saja, bukan?"

Maka, Jaehyun ambil sebuah kesimpulan bahwa ada alasan lain yang lebih krusial Rose mengkonsumsi itu ketimbang sekadar untuk bisa segera tidur, kesimpulan yang kemudian ia pertanyakan.

Namun, nihil jawaban selama jeda yang terbilang panjang.

Di penghujung penantian, Jaehyun rasakan sebuah lengan memeluk pinggangnya erat. Kemudian, di sebalik dada bidang laki-laki itu,

"Tenang saja. Aku tidak butuh obat tidur untuk tidur, selama kamu menemaniku tidur."

terdengar jawab yang tidak menjawab.

[]

Em7b5
\\ he was her lover who just watched and applauded \\

[SERENADE IN E MINOR]
by
linasworld

***

notes:
apa hal yang paling bikin kalian
penasaran tentang work aneh ini?

:')

thankyou for reading and support
:)