20.rencana licik Gara

34 16 0
                                    

"Dia yang bertahan dia yang akan menang nantinya"
-Alendra Januar.

***

3 hari berlalu perang Dingin terjadi antara Angel, Ale dan Gara tentunya, walau bukan salah mereka tapi tetap saja ada rasa canggung antaranya.

Gara yang memang memiliki ego tentu saja mustahil baginya menegur sapa duluan.

Berbeda dengan Ale yang ingin memulai pembicaraan dengan Angel tetapi Angel selalu menghindar bahkan duduk mereka berpindah ralat hanya Angel yang pindah ke depan.

Ale memang bersikap lemah lembut tentu saja dia tidak pernah berkelahi dengan perempuan terus bagaimana caranya dia meminta maaf dengan perempuan?

Seperti ini hanya Bryan atau Bram yang sering pacaran dan pasti meminta maaf dengan pasangan mereka.

Lalu Ale?
Dia akan membuka google cara meminta maaf dengan perempuan.

Alendra Januar: Ngel bisa kita bertemu nanti pulang sekolah ikut gue yah.

Quensha Anggel:hm boleh.

Jujur saja Angel cuma canggung bukan marah atau kesal kerna ini bukan kehendak mereka ini adalah urusan bisnis orangtua mereka.

Ale mondar mandir di depan mobil tercintanya sambil menunggu Angel keluar memang mereka sekelas tapi tadi Ale keluar duluan kerna panggilan kepala sekolah untuk lomba.

"Lama nunggu nya? " Tanya Angel.

Ale menggeleng tanda tidak dia membuka kan pintu mobil untuk Angel.

Angel yang melihat bingung. kapan Ale bisa romantis? Ehem maksud nya tumben saja begitu.

***

Dari kejauhan Gara ber decih kesal, semua yang dia ingin kan selalu Ale dapatkan.

"Ikhlas bro" Bryan menepuk pundak Gara yang kesal.

"Bangsat, lo ngagetin gue asu" Ucap Gara semakin kesal.

Bryan terkekeh saudara Ale tak seburuk itu rupanya.

"Gue juga suka Angel, tapi sekarang gue ikhlas . "

Seperti nya Gara tertarik arah pembicaraan Bryan yang notabene nya adalah sahabat Ale.

"Maksud lo? "

"Gue suka Angel dari dulu, lo liat perban gue ini adalah pengorbanan gue, tapi sekarang gue ikhlas gue yakin sahabat gue lebih baik dari gue" Ucap Bryan lalu pergi meninggalkan Gara yang berpikir keras.

"Mustahil kalau gue ikhlas. "

Gara pergi menancap gas motor nya pikirannya keruh sekarang.

Apalagi setelah melihat Angel bersama kembaran nya.

"Harus nya semalam gue iyain, malah gue berontak bantu mereka bersatu. "

Gara menyesal kerna saat itu dia hanya melihat Ale bukan Angel jadi dia ikut menolak takut kalau saja itu adalah nenek atau tante girang.

***

Hawa yang sejuk dan angin sepoi menyapu wajah Angel. Ale akui wajah Angel itu ber face sangat cantik pantas banyak yang suka.

Pantai adalah tujuan Ale sekarang memang kepribadian Ale dan Arga sama menyukai pantai.

"Yah gerimis" Ucap Angel menepi membawa Ale ke salah satu pondok.

Akhhh.

Ale meremas rambut nya sakit sekelebat bayang bayang di mana sang kakek memukul nya kembali.

ALENDRA JANUAR ( Pre Order) Where stories live. Discover now