18.Albi

25 15 1
                                    

"Kapan ini semua berakhir? "
-Alendra Januar.

***

Ale menumpahkan kesedihan nya lewat lukisan nya.

Dia pernah juara melukis saat itu , itupun untuk menarik perhatian orang tuanya namun hasilnya nihil mereka tetap memperhatikan Gara yang duduk di samping orang tuanya.

Mudah untuk mengenali lukisan Ale ketika bersedih jika abstrak itu ketika bersedih jika melukis seperti landscape itu berarti dia sedang senang .

Kebanyakan dia lukis adalah abstrak menghiasi kamarnya yang gelap itu.

Bahkan lukisan nya di pajang di ruang tamu kerna kata kakek nya itu kebanggaan cucunya sendiri.

Bagi Ale tidak ada yang menyaingi kasih sayang sang kakek sendiri.

"Ale" Panggil kakek nya .

"Kakek loh kapan datang? " Tanya Ale kaget.

Kemarin kakek nya bersama sang istri melakukan perjalanan bisnis sekalian liburan katanya.

"Baru aja sampai, Ale lagi lukis apa? " Tanya kakek Mahatma mendekat.

Seketika Ale menyembunyikan lukisan nya kakek nya pasti tau jika melihat lukisan abstrak miliknya ini.

"Kok di simpan? " Williams menyerinyit bingung.

"Rahasia nanti kalau udah jadi Ale liatkan" Ucap Ale tersenyum .

"Baiklah cepat selesai kan setelah itu kita turun kita makan bersama" Setelah itu kakek pergi meninggalkan Ale yang kembali mengeluarkan lukisan nya.

"Gue ganti dulu deh lukisannya. "

***

Setelah di antar pulang Miri katanya mulai besok dia akan menjemput dirinya kerna tak ingin membiarkan Angel kenapa napa di jalan.

Seperti biasa rumah besar Angel sepi tidak ada orang ayahnya dari kemarin tidak menampakkan diri dan ibunya katanya sudah mulai menjalankan pekerjaan lagi , tapi tidak boleh sampai sakit lagi dan harus di awasi.

Angel melangkah masuk kadang bayang bayang sosok masa lalu keluarga nya itu sering terlintas mungkin ada rasa rindu untuk bertemu, tapi itu tidak akan mungkin pernah.

Dia. Sudah pergi meninggalkan dunia.

Kenangan dulu selalu muncul sekarang kerna orang itu telah pergi menyisakan dirinya sendiri.

"Lo tetap abang gue."

Ting.

Suara chat yang mengagetkan Angel yang tadi melamun.

Momi Dina: besok ikut ke pertemuan momi, kemari kan sempat gagal kan.

Quensha Angel:siap mom.

Tidak ada yang spesial antara anak dan ibu itu hanya perasaan mereka saja yang spesial mungkin.

Mungkin ini sudah saat nya Angel di uji ketika dewasa sekarang.

Dia sudah siap akan semuanya.

***

Viona duduk bersama Bram tak ada Ale di antara mereka sekarang.

Viona menatap lurus dengan tatapan kosong begitu pun Bram. Kehilangan sang sahabat beberapa minggu ini membuat mereka menjadi jaga jarak masing masing.

Bram yang suka diam kalem sekarang mudah tersinggung seketika kerna tak ada Bryan.

Sebelum datang nya Ale mereka ber 3 adalah sahabat dari kecil lalu datang Ale saat kelas 2 SMP membuat ada perubahan menjadi Fositiv vibes.

ALENDRA JANUAR ( Pre Order) Where stories live. Discover now