Bab 2: perkenalan

2 0 0
                                    

Sampai saat kenaikan kelas XI yang juga berdekatan dengan hari ulang tahun Lea itu, Nathalia baru merasakan efek besar dari akan kedatangan nya pada pesta sahabat nya waktu itu. Entah benar atau tidak nya, katanya di pesta itu lah dia bertemu dengan saudara kandung sahabat nya itu. Di pesta itulah, abang nya Lea yang punya sedikit kelainan menurut Lia, itu pun melihat nya untuk pertama kali namun tidak juga untuk terakhir kalinya.

Setelah seminggu saudara Lea melihat nya, Lia merasa bahwa dia seperti di ikuti oleh seseorang. Sampai kemudian, di suatu pagi ketika Lia sedang merapikan jam tangan dan gelang silver favoritnya itu, Lia mendapati seseorang memanggil nama lengkap nya.

"Nathalia citra arissa"

Tentu saja, Lia kaget nya bukan main mendengar seseorang menyebut nama lengkap nya tanpa melihat nametag milik nya. Mengingat semua orang hanya tau nama panggilan nya saja. Lalu Lia memutar kepalanya untuk melihat siapa yang memanggil nya dengan nama lengkap tanpa tidak ada sedikit pun salah.

Setelah Lia mendapati seseorang itu, tampak lah sosok pria tinggi menjulang yang sedang berjalan ke arahnya. Wajahnya kaku dan datar, gesturnya apalagi. Alis Lia mengerut heran. Dia merasa tidak asing dengan wajah ini.

"Iya, saya sendiri ada perlu apa ya?" Tanya Lia bingung.

Cowok itu memperhatikan gadis di depan nya ini dari atas sampai kebawah, lalu balik lagi tepat pada wajah gadis itu. Membuat Lia jadi tidak nyaman dengan sifat cowok itu.

"Lo anak XI MIPA 2 kan?" Tanya cowok itu.

Alis Lia semakin mengerut. Lalu dia menjawab pendek pertanyaan cowok itu.

"Iya" jawab Lia

"Sebangku sama Halluna Lea Michele, kan? Kasihin ini ke dia." ucap cowok itu lalu dia menyerahkan sebuah kotak berukuran 25 senti kepada telapak tangan Nathalia.

Ketika Lia menerima nya, di sudah mau bertanya kepada cowok itu, apa isinya.

"Ini isi nya apa?" Tanya Lia.

Pertanyaan Lia menggantung ketika di sadarinya cowok itu langsung pergi meninggalkan nya sendiri an.

Idih.., siapa sih dia? Kenal aja nggak deket aja nggak, berani nyuruh-nyuruh. Nggak pakek kata 'tolong' lagi. Dia pasti nggak pernah TK atau gak pernah di didik tentang sopan santun sama orang tua nya, mangkanya nggak tau sopan santu sejak dini. Nathalia membantin sambil manyun. Di perhatikan nya kotak yang ada di telapak tangan nya itu sebentar, lalu mengangkat bahunya.

Ketika sampai nya di kelas, Lia sudah melihat Lea yang sedang duduk di meja sambil bergosip seru dengan Sachi. Dua anak itu tidak pernah melewatkan semua infotainment yang ada, seperti contoh nya ada infotainment pagi ini, lalu mereka berdua membahasnya kembali saat di kelas, atau jamkos. Yang seleb itu cerai lah, yang artist itu lagi ada masalah lah, sampek ada rumor mau cerai, yang vokalis terkenal lagi bulan madu sama selingkuhan nya lah. Maka nya Lia sering berpikir, dia sudah tidak perlu lagi menonton berita infotainment terbaru atau terupdate. Karena dari mulut Lea dan Sachi, gosip-gosip itu akan bisa jadi makin heboh mantap dan sedap di dengar.

"Le, ada titipan nih." Lia menyodorkan kotak titipan yang di berikan oleh cowok tadi pada Lea. Dia lalu menaruh tasnya di bangkunya.

"Hah? Dari siapa,Li?" Lea memutar badannya agar sehadapan dengan Lia.

"Nggak tau. Orang itu nggak nyebutin nama nya. Dia cuma bilang, gue temen sebangku lo, terus semudah nya dia ngasihin kotak itu kegue dan bilang ini titipan buat lo." jelas Lia

Dan Lia mulai membenarkan duduk nya di kursi dan Merapikan rambut berwarna coklat panjang sepinggang nya itu, yang agak sedikit berantakan.

Wajah Lea langsung merekah. "Ini kaya nya memang buat lo, deh, Li."

I Love cowo anehWhere stories live. Discover now