Prolog

58 15 0
                                    

Ia terjatuh dari langit dengan kecepatan yang luar biasa, pandangannya masih terarah kepada secuil bayangan hitam tadi yang kian lama semakin menghilang. Hanya sebuah kepasrahan yang bisa ia rasakan. Perlahan, Ia menutup kedua matanya, karena ia tahu, disaat seperti ini Ia tidak akan selamat.

Buuuuukkk!!!
Hempasan angin disertai tiupan debu yang kencang memenuhi area disekitarnya. Ia sendiri terheran, mengapa ia masih hidup, seharusnya ia memang sudah tiada.
Namun apalah daya, takdir berkata lain. Ia mendarat di sebuah gundukan jerami yang besar dan lebar. Seluruh tubuhnya merasakan sakit yang amat luar biasa.

Ia berusaha bangkit untuk melihat situasi di sekitarnya. Akan tetapi, tubuhnya yang sakit akibat terjatuh itu tidak mendukungnya. Akhirnya ia berbaring pasrah diatas gundukan jerami itu. Pandangannya berbayang ketika melihat langit biru disertai awan yang bergerak secara perlahan, diiringi dengan angin yang bertiup pelan.

Sebelum ia memejamkan kedua matanya, ia melihat dua sosok wanita yang menatap heran ke wajahnya.
Dengan tubuh lemas itu, Ia pun terpenjam dan terkapar.

Go Into Iseekai Its Game On 1stWhere stories live. Discover now