Chapter 5, Stars

7 2 0
                                    

"[Name] !" - Megumi

"Eh ? Megumi ?" - [Name]

"Lu ngapain...?" - [Name]

"Lu kenapa tiba-tiba ninggalin gua? Kenapa tiba-tiba lari ?!" - Megumi

"Ah, itu..." - [Name]

"Gua gamau di tinggal sama lu lagi, [Name] !" - Megumi

"Megumi tenang..." - [Name]

"Gue cuman nginap di sekolah lu. Bukan pindah." - [Name]

"Kita gabakal bisa ketemuan lagi dalam waktu dekat." - [Name]

"Lagian, kan udah Fuka." - [Name]

"..." - Megumi

"Lu boleh kok ngabisin waktu banyak buat dia." - [Name]

"Lagian lu ga kasian sama Fuka ? Ditinggalin gitu aja ?" - [Name]

"..." - Megumi

"Gua..." - Megumi

"Kurang nyaman sama Fuka." - Megumi

"Loh?" - [Name]

"Dia emang deket sama gua, tapi itu secara paksa." - Megumi

"Dia selalu memaksakan diri dia untuk dekat sama gua." - Megumi

"Padahal gua sama sekali ga suka sama dia." - Megumi

"..." - [Name]

"Bye." - [Name]

"[Name] ?!" - Megumi

"Kita sekarang ga sepadan." - [Name]

"Lu terkenal, jago main basket, pinter, banyak yang suka." - [Name]

"Sedangkan gua, sama sekali ga ada prestasi, disukai sama banyak orang aja enggak." - [Name]

"Bahkan sekarang lu udah punya banyak temen." - [Name]

"Megumi..." - [Name]

"Lu sama Fuka aja." - [Name]

"?!!" - Megumi

Aku pun pergi meninggalkan Megumi sendirian disana.

Saat aku balik ke cafe itu, Fuka sudah tidak ada disana lagi.

Aku memutuskan untuk kembali ke tempat penginapan.

Saat itu pukul 22.00, sepertinya semuanya sudah tidur.

Jadi aku berusaha tidak untuk membuat suara yang kencang.

Tiba-tiba, ada teman Megumi yang datang.

"Oi." - ???

"Huh ?" - [Name]

"Megumi dimana ?" - ???

"Eh..??" - [Name]

"( Kayaknya gue pernah liat cowok ini deh... )" - ucap [Name] dalam hati

"Jawab." - ???

"E-Eh maaf... Itu, dia ada di bukit deket sini..." - [Name]

"Oke, btw, salken. Gua Choso." - Choso

"Oh, Choso..." - [Name]

Ada banyak hal yang terjadi hari ini.

Mulai dari pertemuan yang tidak terduga, hingga orang-orang yang tidak terduga juga.

Sekolahku besok akan balik ke Yokohama.

Tentu saja, aku tidak akan bisa bertemu dengan Megumi lagi.

- Keesokan Harinya -

Saat ini sekolah ku sedang bersiap-siap untuk pergi kembali ke Yokohama.

Keadaan disini cukup ramai, jadi aku tidak bisa terlalu fokus dengan tugasku.

"Oi, ngapa lu ?" - Ryo

"Berisik." - [Name]

"Lah..." - Ryo

Coach dan teman-temanku melihat aku dengan raut wajah yang kebingungan.

Sepertinya mood aku sedang tidak baik hari ini.

Setelah beberapa waktu berlalu, kami siap untuk pergi kembali ke Yokohama.

Di perjalanan, aku hanya melihat pemandangan dari jendela sembari menyenderkan kepala ku.

Aku tidak ingin berbicara dengan siapapun.

Sesampainya kami di sekolah, Coach kami menyuruh kami untuk pulang beristirahat.

Tidak banyak yang ingin aku lakukan di hari ini.

Aku hanya tidur, sambil memikirkan Megumi.

Lalu bangun dengan keadaan pusing setelah memikirkan Megumi.

Aku juga tidak menjawab telepon dari temanku.

Aku merasa bersalah kepada Megumi.

Setelah langit sore di selimuti langit malam, aku pun tidur lebih awal.

Dengan harapan bahwa aku bisa melupakan Megumi.

- Keesokan Harinya -


"Duh ! Gua dah telat !" - [Name]

Aku bergegas berlari menuju sekolah. Gerbang sekolahku juga hampir tertutup.

Aku menuju ke kelas dengan harapan bahwa belum ada guru yang datang.

Aku pun membuka pintu.

Semua teman sekelasku melihati aku.

Bahkan guru.

Dan juga, seorang murid laki-laki 'baru'.

"..." - [Name]

"HAH ?!?!!" - [Name]

To be Continued . . .

Childhood Crush || Megumi × Female Reader || On-goingWhere stories live. Discover now