Ini adalah versi terjemahan dari fan fiksi di Quotev dengan judul 雨季不再来 / Yǔjì Bùzàilái milik 五花肉 / bacon5
Link : https://www.quotev.com/bacon5
Cover image credit : Weibo @禁萎军
Penerjemahan dibantu oleh @Rukianonymous.
Karena kami bukan Chinese speak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam sebelumnya hujan begitu deras dan anginnya sangat menakutkan. Ketika bangun di pagi hari, beberapa pot bunga di halaman tertiup angin. Wang Yibo baru saja bangun. Ia berdiri di pintu masuk halaman dengan wajah bengkak dan rambut acak-acakan, terbangun dari rasa kantuknya. Di sampingnya, nenek berdiri sambil mengibaskan pakaian yang baru saja dikeluarkannya dari mesin cuci, lalu mengeluarkan kemeja biru bermotif bunga yang dikenakannya kemarin sambil berkata, "Cuacanya masih seperti ini. Kemarin hujan turun sangat deras, tapi tanah kering pada siang hari. Kalau aku tidak melihat pot pegagan ini tertiup angin, aku akan mengira aku hilang ingatan dan salah mengingat."
Wang Yibo menatap kemeja yang tergantung di halaman, jelas belum sepenuhnya terjaga. Baru setelah nenek menggantung kemeja biru Xiao Zhan untuk dikeringkan, dan kedua potong kemeja biru itu menjuntai bersama di tali jemuran, Wang Yibo teringat akan apa yang terjadi tadi malam.
Tadi malam hujan turun secara tiba-tiba dan tidak wajar, hujan mulai mengguyur seluruh tubuh mereka di tengah perjalanan sehingga mereka basah kuyup saat sampai di rumah. Ketika nenek dan Bibi Zhen melihat, mereka langsung heboh dan membawakan pakaian ganti, lalu menyodorkan handuk ke tangan Wang Yibo dan buru-buru mendorong mereka ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
Kamar mandi di rumah nenek tidak besar, jadi agak sempit untuk dimasuki dua orang. Wang Yibo menggantungkan handuk di lehernya, dan handuk lainnya diletakkan di kepala Xiao Zhan, menutupi bagian atas wajahnya. Xiao Zhan duduk dengan patuh di kursi roda dan membiarkan Wang Yibo menyeka rambutnya. Tiba-tiba gerakannya terhenti. Dari ujung handuk, ia melihat Wang Yibo berjongkok di depannya, dengan tangan di kedua sisi kursi roda. Xiao Zhan melepas handuknya, dan handuk putih lembut itu meluncur dari atas kepalanya hingga ke ujung hidungnya, memblokir bibir Wang Yibo. Ia melihat rambut Wang Yibo masih tergerai basah di dahinya. Di bawah cahaya kuning hangat kamar mandi, rambut Wang Yibo yang dicat bahkan lebih mencolok. Sekarang ia membungkuk dan menatapnya sangat dekat, seperti seekor anjing Golden Retriever besar yang suka menempel.
Wang Yibo memandangi handuk tidak bersalah yang menutupi bibir Xiao Zhan, lalu mengangkat matanya untuk melihat ke arah Xiao Zhan, cemberut dan tidak berkata apa-apa---seolah-olah sedang mengeluh. "Aku masih ingin menciummu" tertulis di wajahnya. Xiao Zhan tersenyum dan mengangkat tangannya untuk menyeka rambut Wang Yibo, pergelangan tangannya kembali dipegang oleh Wang Yibo, membawa kembali napas lembap seperti ketika mereka berguling di rerumputan.
"Baiklah." Xiao Zhan dengan ringan menyela ciumannya lagi. "Bukankah kau masih perlu mandi? Kau mandi dulu, aku akan keluar."
Wang Yibo menopang kursi rodanya dan menatap Xiao Zhan sejenak, seolah-olah ia sedang mencoba membaca sesuatu dari wajahnya, tetapi tidak menemukan apa pun, jadi ia melepaskan Xiao Zhan dan berkata, "Mandilah, jangan sampai masuk angin."
