'Apakah salah satu dari mereka ada hubungannya dengan Ace?'

"Sesuatu akan terjadi padamu Kak Onix. Dan aku tidak mau hal itu terjadi. Mari kita bertukar posisi aku tidak mau kehilangan Kakak!" Seru Wanita yang memakai gaun pastel.

"Tenanglah Leonor, kau tak perlu mengkhawatirkanku. Aku akan baik-baik saja karena Raja Liam akan melindungiku," Jawab Onix dengan senyuman termanisnya.

Leonor menggelengkan kepalanya ribut "Tidak kak. Percayalah padaku! Raja Liam tidak akan mampu melindungi kakak karena beliau tidak memiliki kemampuan sihir. Sedangkan seseorang yang mengincarmu merupakan penganut sihir hitam kuno yang terlarang,"

Ratu Leonix terdiam, ia tahu betul tentang Sihir Hitam Kuno karena dialah satu-satunya wanita yang mampu menguasai ilmu terlarang tersebut.

"Siapa yang mempelajari ilmu terlarang tersebut?" Tanya Ratu Onix pada Leonor adiknya.

"Dia wanita, kawan dari sang Raja dan wanita yang gagal bersanding dengan Raja karena beliau lebih memilihmu, Kak!" Jawabnya membuat Ratu Leonix terdiam dengan ekspresi datar.

"Ayo Kak kita lari dan bersembuyi! Aku tidak mau hal buruk menimpamu!" Seru Leonor sedikit panik karena reaksi kakaknya yang tenang membuatnya gusar.

"Aku akan menghadapinya Leonor," Jawabnya membuat Leonor menatap kakaknya horor. Ia tahu kemampuan kakaknya, akan tetapi mereka tidak sedang berada di Renegades yang leluasa memakai kekuatan sihir. Mereka berada di Orthello jadi mereka lebih memilih menyembunyikan kemampuan daripada menunjukkannya di depan orang-orang asing yang mereka tidak tahu isi hatinya.

"Jangan melakukan hal konyol Kak! Ingat posisi kita dimana?" Leonor pun berjalan menjauhi Ratu Leonix dan posisinya sekarang berdiri di depan Thalia yang bertubuh transparan tak terlihat.

Thalia melihat adegan tersebut hingga pada akhirnya, Leonor terpaksa membuat Ratu Leonix pingsan dengan memukul belakang kepalanya. Dengan cepat ia mengganti pakaian mereka berdua.
Kini yang berdiri di hadapan Thalia ialah perempuan yang bernama Leonor yang memakai jubah kebesaran Ratu milik Leonix.

Leonor memejamkan matanya sesaat. Kemudian kilatan merah terpancar di kedua matanya, ruangan dimana Thalia berdiri awalnya hanya sebuah kamar kini berubah menjadi tempat lain. Leonor membopong tubuh Ratu Leonix dan menidurkannya di tempat tidur. Dengan sihirnya pula Leonor menyamarkan wajah sang kakak agar kakaknya selalu aman. Setelah selesai melakukannya ruangan pun berganti dengan cepat, Thalia seperti melakukan teleportasi melintasi waktu.

Tiba di ruang makan, Thalia melihat ada Raja Liam yang menyambut kedatangan Duke Robertson dan Putrinya Julie. Tampak dari sorot mata sang Raja tidak senang dengan kedatangan mereka. Thalia mengamati Julie yang celingukan mencari seseorang, ketika Raja Liam serius berinteraksi dengan Ayahnya, Julie pun beranjak pergi meninggalkan keduanya.

Thalia melihat Julie menghampiri seorang pelayan secara sembunyi-sembunyi. Thalia tahu pelayan itu pasti pelayan gadungan yang di bayar oleh Julie untuk memata-matai kerajaan. Thalia pun mendekat kearah mereka berdua yang sedang membicarakan sesuatu. Sebuah botol racun, kedua mata Thalia melebar mereka ingin menghabisi sang Ratu.

Ruangan pun berganti dengan cepat, ia kembali ke ruang makan istana. Raja Liam, Ratu Leonor yang menyamar kemudian ada Duke Robertson dan Putrinya Julie sedang khidmat menyantap makan malam mereka, tak ada apapun yang terjadi sampai kepulangan keluarga Duke Robertson ke rumahnya.

Thalia kembali terhuyung karena teleportasi yang ia alami, netra emasnya melihat sesosok tubuh yang mengejang kesakitan di atas tempat tidur. Putri Leonor mengalami kejang, pelayan pribadinya langsung berlari meminta pertolongan dan memanggil Raja Liam yang masih bekerja di ruangannya. Suasana pun menjadi ramai, Raja Liam tak henti-hentinya menangis karena khawatir akan kondisi Ratu Leonix. Setelah tabib melakukan pemeriksaan Sang Ratu pun telah tiada karena Racun di dalam tubuhnya sudah menggerogoti secara perlahan.

Suasana berkabung pun sangat kental. Pemakaman di lakukan dengan hujan tangis kehilangan terutama bagi Raja Eyxella Ayah dari Leonix. Sang Raja tidak tahu kalau Leonor lah yang menggantikan tempat Leonix, meskipun keduanya kembar Sang Raja tidak begitu memperhatikan Leonor karena ia mengecapnya menjadi gadis aneh.

Leonor terkenal menjadi gadis aneh karena kemampuannya dapat melihat masa depan. Ia sering berbicara yang dianggap mereka hanyalah orang gila yang suka berkhayal. Karena hal tersebut, Leonor memilih menutup diri dan lebih memperhatikan kakaknya sendiri Leonix.

Leonor diperlakukan layaknya manusia normal lainnya oleh Leonix. Terkadang Leonor tak ragu menyampaikan peringatan akan kejadian-kejadian tragis yang akan menimpa Leonix. Dengan kemampuan Leonor pun Leonix bisa menghindari kemalangan yang menimpanya. Akan tetapi, Leonor tidak sempat mencegah pertemuan antara Raja Liam dan Leonix yang membuat benih-benih cinta tumbuh di antara mereka berdua hingga pernikahan pun terjadi. Leonor berusaha menggagalkan akan tetapi Leonix memilih menghadapinya karena ia tidak mempu menolak keberadaan Raja Liam di hatinya. Thalia diam-diam menitikkan air matanya, ia terharu melihat pengorbanan sang adik kepada kakaknya.

Satu minggu setelah pemakaman Ratu Leonix, perayaan pernikahan besar-besaran di lakukan antara Raja Liam dan Putri Julie atas desakan para bangsawan yang tidak menginginkan posisi Ratu kosong. Satu minggu penuh Julie di lantik menjadi seorang Ratu dan tiba lah hari dimana penobatan Julie menjadi Ratu pun tiba. Julie pun dengan leluasa menggunakan ilmu sihirnya agar jalan yang ia lalui mulus.

Raja Liam pun berubah lembut, tunduk, dan patuh kepada Ratu Julie. Kehidupan Raja dan Ratu berjalan amat harmonis dan itu membuat Raja di Kerajaan Renegades geram. Raja Eyxella jatuh sakit karena tidak terima putrinya yang telah meninggal di perlakukan tidak adil. Raja Eyxella tak bisa berbuat banyak hingga ajal pun menjemputnya.

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now