CHAPTER 27

308 37 24
                                    

Delapan bulan kemudian....

  
   Akhirnya delapan bulan sudah berlalu, tapi Fang Duobing masih saja tidak bangun. Semua orang disekitarnya sudah putus asa, tapi tidak dengan aula tianji dan balai jinyuan. Bahkan dikabarkan untuk pertama kalinya aula tianji mulai menjual beberapa aset berharga mereka, namun tidak ada yang benar-benar tau apa yang terjadi pada mereka.

  Fang Zeshi berjalan dengan terhuyung-huyung memasuki kawasan aliansi jinyuan, dia benar-benar tidak memperhatikan sekitar, bahkan beberapa pendekar yang memberi salam hormat padanya, tidak dia pedulikan. Perkataan kaisar padanya pagi ini masih terngiang-ngiang ditelinganya

   Fang Zeshi memasuki ruangan takhta dia langsung membungkuk kepada kaisar yanh sedang membaca beberapa dokumen.

"Yang mulia. Menteri Fang menghadap"

Kaisar melirik kearahnya, dia lalu meletakkan seluruh pekerjaanya di meja depan dan turun dari takhta

"Menteri Fang..." Dia memanggil

"Ya, yang mulia, apakah ada yang bisa hamba bantu?"

Raja tetap menatapnya dengan tatapan serius. "Dua rumah singgah, enam restoran satu gedung musik, seratus sapi, enam puluh kuda milik aula tianji. Semuanya sudah terjual dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Selama ini aku tidak pernah mendengar aula tianji kekurangan uang, bahkan mungkin harta kalian lebih banyak daripada gaji yang kuberikan padamu, ada apa, tuan Fang?" Raja bertanya

Fang Zeshi menelan ludah "hamba..."

"Dan aku menuntut jawaban yang sejujur-jujurnya"

"Sebenarnya anak hamba, anak tunggal hamba sakit keras"

"Anak? Maksudmu Fang Duobing, anak Shan Gudao?"

"Tidak. Fang Duobing tetap putraku. Dan jika hamba boleh menambahkan, penyebab sakitnya adalah Shan Gudao yang ingin membunuh hamba dan dirinya"

Raja membelalak "Shan Gudao masih hidup?!"

"Sekarang sudah tidak. Putraku membunuhnya dengan tangannya sendiri. Tapi dia juga terluka, luka yang sangat parah. Delapan bulan belakangan ini dia tidak bangun sama sekali, segala macam pengobatan sudah kucoba, mulai yang termurah dan yang termahal. Tetap tidak ada hasil. Namun hamba tetap tidak ingin berputus asa. Bahkan jika menjadi gelandangan demi menyelamatkan dirinya, hamba rela"

Raja menghela nafas panjang "aku terkesan akan kasih sayangmu padanya. Karena itu aku akan memberikan kompensasi padamu, kau bisa berlibur untuk waktu yang tidak ditentukan, dengan gaji dua kali lipat yang ditanggung oleh kerajaan hingga anakmu pulih. Aku pribadi juga akan menutupi seluruh kejadian ini dari semua orang yang bertanya agar tidak terjadi gosip"

Fang Zeshi menatap Raja dengan tatapan tidak percaya, dia lalu berlutut "terima kasih Yang Mulia!"

"Sekarang pergilah temui anakmu"

Fang Zeshi berdiri "baiklah yang mulia"

"Tapi tunggu, maukah kau mendengarkan saranku?"

Fang Zeshi mengangguk

"Memang susah melepaskan sesuatu yang sangat kita cintai sepenuh hati kita, tapi terkadang ketika takdir sudah berbicara, kita sebagai manusia mau tidak mau harus menerimanya. Melepaskan memang sulit, namun lebih sakit jika kau terus mempertahankan sesuatu yang harusnya kau lepaskan"

   Fang Zeshi berjalan menuju kamar Fang Duobing. Dia melihat Guan Hemeng sedang menyeka tubuh Fang Duobing

"Tabib Guan" Fang Zeshi memanggil

FALLING FOR YOU Where stories live. Discover now