"Aku tidak. Aku marah atas perbuatanku sendiri kenapa aku tidak mempertimbangkan pernikahan kalian secara matang-matang dan melepaskan anakku padamu"

"Itu terdengar seperti kemarahan"

"Ya. Pada diriku, bukan kau" Xiao He berkata dengan dingin

"Aku tidak akan meminta maaf padamu, karena aku tau perbuatanku tidak pantas untuk dimaafkan, tapi satu yang harus kau tau, aku mencintai anakmu dengan tulus"

Giliran Xiao He yang menghela nafas "kau tau apa isi surat Xiao Lan padaku ketika dia menitipkan Xiaobao?"

"Xiaolan ibunya Xiaobao?"

Xiao He mengangguk "kakak, sebagaimana kisah yang selalu ada eksposisi dan resolusi, maka setiap pertemuan juga ada perpisahan. Bahkan untuk kita berdua. Aku mencoba bertahan ditengah kepungan badai cobaan, tapi aku sudah lelah untuk melangkah pada cinta yang tidak berbalas. Warna pelangi hanyalah semu dimataku pada saat ini, kepastian sudah diberikan namun pengkhianatan adalah jawabannya padaku. Cinta sejati kini sudah ternodai, hampa terasa sunyi jiwaku saat ini, sudah tidak bisa aku menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh emosi yang disebut cinta. Aku ingin melepaskan semuanya, namun disatu sisi aku memiliki buah cinta kami berdua. Dia melepaskanku dan mematahkan hatiku, aku tidak ingin melakukan hal yang sama pada putraku namun jiwaku sekarat, menangis, meminta untuk pulang. Kakak... Maaf Xiao Lan merepotkanmu, tapi Xiao Lan berharap kakak bersedia menjaga buah hati Xiao Lan, tidak perlu memberitahukan dirinya siapa Xiao Lan sebenarnya, Xiao Lan tidak ingin dia tau betapa pengecutnya ibu dan ayahnya. Namun jika kelak dia mengetahui kebenarannya, cukup katakan Xiao Lan meminta maaf tidak bisa menemaninya, dan memilih maut. Namun Xiao Lan tetap mencintainya dengan segenap cinta yang tersisa didalam hati ini kuberikan kepadanya.
Bayiku, anakku, dia kurang sehat, Xiao Lan minta maaf jika merepotkan, Xiao Lan akan menebusnya diakhirat, yang terpenting adalah buah hatiku, harta kecil (Xiaobao) ku. Xiao Lan pamit, maaf menjadi ibu yang gagal dan adik yang merepotkan"

"...." Di Feisheng tertegun

"Xiao Lan, adikku, ibunya mati patah hati karena Shan Gudao. Sejak saat itu aku bersumpah tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Xiaobao. Aku bahagia saat pernikahan kalian, merasa lega akhirnya dia tidak perlu menjadi seorang pendekar mempertaruhkan nyawanya dan bertarung. Aku senang berpikir kau bisa melindunginya, tapi sekarang aku meragukan keputusanku, aku tidak marah padamu. Aku berterima kasih karena kau mencintainya dengan tulus aku melihat itu dimatamu. Itu cinta, bukan beban, bukan penyesalan, tapi aku murka pada diriku sendiri, keegoisanku yang mengira ini yang terbaik untuknya, menuntun dirinya pada maut"

Di Feisheng ingin berkata sesuatu, namun tiba-tiba Lu Wan menerobos masuk dengan wajah pucat yang membuat Xiao He dan Di Feisheng kaget

"Tuan Muda Fang!"

   Xiao He beserta Di Feisheng dan Lu Wan berlari kearah kamar, terlihat Guan Hemeng sedang memeriksa nadi Fang Duobing, sedangkan Xiaoyong membersihkan darah di sekujur tubuh Fang Duobing.

Sedangkan Fang Duobing, dia terlihat kejang-kejang dan tidak berhenti memuntahkan darah, namun matanya tertutup.

Di Feisheng berlari kearahnya dan menangkup kepalanya dipangkuannya sambil menyeka darah dimulutnya

"Ada apa ini?!" Di Feisheng bertanya kaget

Sedangkan Xiao He terduduk dilantai sambil menggenggam tangan anaknya dan menangis

"Ketua Di, alirkan Baifan Baiyang tepat ke jantungnya sekarang!" Guan Hemeng berkata

Di Feisheng mengangguk, dengan sigap dia mengalirkan Baifan Baiyang kearah jantung Fang Duobing dan beberapa saat kemudian dia menjadi tenang dan nafasnya sudah kembali teratur meskipun lemah

"Ada apa ini?!" Xiao He bertanya

"Dia menolak pengobatan ini, jiwanya mengembara, dan dia tidak ingin pulang. Untuk sekarang"

Di Feisheng mencium kening Fang Duobing dengan sedih
.
.
.
.

   Malamnya Di Feisheng menggendong Xiaobaozhi digendongannya

"Xiaobaizhi, ibumu sedang sakit, maafkan ayah yang tidak berguna karena ayah kau tidak bisa meminum susu ibumu sekarang"

Xiaobaozhi terlihat ingin menangis mendengar perkataan Di Feisheng

"Jangan menangis, anaku. Kau ingin bersama ibumu?" Di Feisheng berjalan kearah tempat tidur, dia lalu meletakkan Xiaobaozhi di sebelah Fang Duobing, dan dirinya berbaring disebelah Xiaobaozhi membuat si bayu gembil itu dihimpit oleh kedua orang tuanya, tangan kecil Xiaobaozhi meraih-raih dan merabah Fang Duobing, dia lebih tenang ketika dekat dengan ibunya, tangan kecil itu merabah dekat jantung Fang Duobing

"Bisakah kau merasakan jantung ibumu? Masih berdetak, kan? Dia berdetak untuk dirimu" Di Feisheng memeluk kedua orang yang paling ia sayangi malam itu, Xiaobaozhi yang hangat dan sehat, dan Xiaobao yang dingin dan lemah. Malam itu kulitnya menyentuh kedua harta miliknya, hidupnya, berharap tiba-tiba Fang Duobing membuka matanya dan memeluk balik mereka berdua

FALLING FOR YOU Where stories live. Discover now