Todoroki menghembuskan nafasnya sesaat sebelum akhirnya kembali menatap Fujio yang berada di depannya, dia tahu mungkin mengatakan ini bisa saja terjadi sedikit perselisihan antara keduanya. Tapi, tetap saja Todoroki harus melakukan semua ini apapun yang terjadi.

"Aku tahu kalian mungkin sangat terganggu dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Dengan segala kemungkinan terburuk yang tidak akan bisa kita hindari." Todoroki mulai bersuara, dengan sebisa mungkin Todoroki mengatakan nya dengan tenang agar semua teman-temannya bisa memahami apa yang akan dia katakan.

"Aku bisa mengerti bagaimana kalian begitu khawatir dengan keselamatan semua orang, dan aku juga tidak bisa memungkiri jika mau tidak mau kita semua akan terlibat dalam permasalahan ini."

"Peperangan yang mungkin bisa terjadi kapanpun tanpa bisa kita sadari, aku tahu kalian semua merasa terbebani dengan masalah yang bahkan tidak kita tahu bagaimana bisa terjadi."

"Tapi..."

"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan, Todoroki?" Potong Fujio tiba-tiba yang membuat perkataan Todoroki langsung terhenti.

Mendengar bagaimana Todoroki mengatakan nya sebenarnya sudah membuat Fujio sadar apa yang ingin pria itu katakan. Todoroki yang saat ini sangat jauh berbeda dengan pertama kali dia datang ke Oya, perubahan itu bisa semua orang rasakan termasuk Fujio yang bahkan hanya baru mengenalnya dalam waktu satu tahun terakhir.

"Kita tidak akan melakukan apapun," ucap Todoroki akhirnya sambil ikut menatap Fujio.

Semua orang yang berada di sana cukup terkejut dengan perkataan Todoroki barusan, tidak terkecuali dengan Fujio. Tentu saja, siapa yang tidak terkejut dengan apa yang baru saja pria itu katakan, karena bagaimanapun ini sungguh terlihat aneh untuk seorang Todoroki yang mereka kenal selalu ingin terlibat dalam masalah apapun.

"Apa yang kau katakan, Todoroki?" Tanya Fujio sambil menatap nyalang ke arah pria dengan kacamata itu.

"Seperti yang kau dengar, kita tidak akan melakukan apapun dan ikut campur dalam masalah yang sedang terjadi dengan SWORD." Jawab Todoroki dengan begitu tenang.

"Kita memiliki perjanjian dengan pemimpin Oya sebelumnya. Oleh karen itu, kita tidak akan terlibat masalah apapun yang berkaitan dengan mereka," jelas Todoroki berusaha untuk membuat semua teman-temannya mengerti.

Meski sebenarnya hal itu tidak akan mudah juga, karena dia bisa melihat bagaimana raut wajah tidak setuju dari semua teman-temannya. Apalagi Fujio, orang yang menempati posisi sebagai pemimpin itu juga nampak tidak setuju dengan keputusan yang diusulkan Todoroki.

"Apa yang kau katakan, Todoroki? Apa kau sadar dengan perkataan mu barusan? Bagaimana bisa kau mengambil keputusan seperti itu setelah beberapa temanmu hampir saja di serang oleh mereka." Fujio menatap bingung ke arah Todoroki. Pria itu sedikit melangkah maju hingga kini jarak antara keduanya benar-benar sudah sangat dekat.

"Ini bukan hanya tentang penuh waktu atau paruh waktu Todoroki, tapi ini tentang semua orang. Bukan  hanya kita yang berada disini tapi mereka yang bahkan tidak apapun juga pasti akan terkena imbasnya."

"Seperti yang kau katakan tadi, bahkan jika kita melakukan sesuatu mereka masih memiliki peluang untuk menghabisi kita semua. Lalu, bagaimana jika kita hanya diam? Apa kau ingin mereka kembali menghancurkan tempat kita seperti dulu?"

"Apa kau ingin hal itu terjadi lagi, hah?"

Fujio berusaha mengeluarkan semua keresahan nya, dia sangat menolak keras dengan perkataan Todoroki yang tidak akan melibatkan siswa penuh waktu dalam masalah yang cukup besar ini.

Semua orang yang sedari tadi mendengarkan hanya bisa memperhatikan keduanya, mereka semua terlihat lebih setuju dengan apa yang Fujio katakan. Karena, bagaimanapun yang dikatakan oleh Fujio benar adanya. Entah membuat pergerakan atau bahkan hanya diam dan menghindar semua akan tetap berujung dengan hal yang sama, semua akan di hancurkan.

Mōichido, Senpai!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang