empat

276 24 2
                                    

Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

                                               ***

"TODOROKI HENTIKAN!!!"

Todoroki menoleh ke arah suara yang sedikit menganggu kegiatan nya, dia yang hendak menghantam kepalan tangannya langsung terhenti saat melihat Fujio dan Tsukasa. Keduanya yang baru datang merasa terkejut karena mendapati Todoroki tengah berkelahi dengan beberapa temannya, mereka berlari kecil untuk segera melihat lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi.

Tsukasa berjalan pelan mendekati Tsuji yang nampak sudah babak belur, lalu berusaha membantu pria itu untuk segera bangkit.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau berkelahi dengan mereka, Todoroki?" tanya Fujio yang juga ikut terkejut karena Todoroki hampir menumbangkan setiap pemimpin fraksi di Oya yang memang tengah berada di tempat biasa mereka berkumpul, satu persatu dari mereka mulai bangkit meski harus sedikit kesakitan karena Todoroki benar-benar seperti mengeluarkan semua tenaganya.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Tsukasa, melihat raut wajah Todoroki yang tidak bersahabat seperti nya pria itu sedang tidak baik-baik saja, dan mungkin itu adalah alasan kenapa dia bisa membantai semua teman-temannya. Karena Tsukasa hafal betul bagaimana sifat pria berkacamata itu, sedari dulu Todoroki tidak pernah tertarik untuk melawan anak penuh waktu. Ah, bahkan semua orang juga sepertinya tahu jika Murayama adalah obsesi terbesar Todoroki, jadi rasanya tidak mungkin Todoroki melakukan hal sedemikian tanpa ada alasan.

"Aku hanya mengajari mereka untuk tidak menjadi lemah," jawab Todoroki, pria itu meludah kecil sebelum akhirnya pergi meninggalkan teman-temannya tanpa mengatakan apapun.

Semua yang berada di sana menatap nyalang ke arah Todoroki, beberapa dari mereka sedikit mengumpat kecil karena Todoroki tiba-tiba saja menghajar mereka semua. Bahkan panggilan Fujio pun tidak di gubris sedikit pun, pria itu tetap memacu langkahnya hingga sudah tidak lagi terlihat.

Fujio mendekati Tsuji dan Shibaman, keduanya sama-sama babak belur. Beberapa luka lebam sudah nampak menghiasi wajah masing-masing.

"Ada apa dengan Todoroki? tanya Fujio.

Tsuji dan Shibaman memang lebih dekat dengan Todoroki di banding yang lain, mengingat jika mereka berdua adalah orang yang paling setia untuk mengikuti Todoroki sejak awal pria itu masuk ke Oya. Jadi mungkin saja mereka mengetahui sesuatu, namun sepertinya tidak karena kedua pria itu langsung menggeleng kecil.

"Aku tidak tahu, dia baru saja datang kesini dan langsung menghajar kami semua," jawab Tsuji, sesekali pria itu mengusap rahang nya yang terasa ngilu.

"Ada apa dengannya, tidak biasanya dia bersikap seperti itu?" Ucap Yasushi yang juga sedikit merasa kebingungan dengan sikap aneh Todoroki, kepalanya juga terasa pening karena tendangan Todoroki yang sempat mengenai belakang kepalanya saat berkelahi tadi.

"Dia tidak banyak bicara, bagaimana bisa kita tahu apa yang terjadi padanya," kini Nakagoshi yang bersuara, sama seperti yang lain keadaan nya juga sama babak belurnya.

"Jangankan dengan kalian, dia jarang mengatakan masalah nya padaku ataupun pada Tsuji," ucap Shibaman memberi tahu. Ah, ternyata Todoroki memang tidak terbuka pada siapapun. Pantas saja pria itu sangat sulit sekali untuk di tebak.

"Arghh, sial, dia memukul ku sangat kencang," timpal Kiyoshi.

Fujio menatap satu persatu teman-temannya, helaan nafas pelan terdengar dari bibir pria itu sebelum akhirnya perkataan Tsukasa membuat nya kembali menoleh.

Mōichido, Senpai!!Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum