"Let's Just Stay Right Here" [Part 3]

0 0 0
                                    

Jaeyoung menghembuskan nafas frustasi menatap Jeff yang teler di tempat tidur.

Kwan tergopoh-gopoh masuk ke kamar dan tertegun melihat keadaan Jeff di tempat tidur. "Jeff..." ia meletakkan tas kantornya dan duduk di pinggir tempat tidur.

Jaeyoung memalingkan wajah sembari mengusap wajahnya frustasi.

Kwan melirik Jaeyoung, terlihat jelas situasi saat itu tidak baik. Ia menatap Jeff khawatir dan mengelus kepalanya, "Jeff.. Aku disini.." ucapnya memberitau.

Jeff sama sekali tidak merespon, ia terlalu mabuk untuk tersadar saat itu.

"Percuma... dia tidak akan mendengarmu." Ucap Jaeyoung kesal.

Kwan menghela nafas dalam dan memandang Jaeyoung.

Jaeyoung memutar tubuhnya lagi memandang Kwan, "Kau mungkin akan terkejut melihat video Jeff yang tersebar setelah ini..." ucapnya memberitau.

"Aku sudah melihatnya." Jawab Kwan.

Jaeyoung tertegun, "Kau... sudah melihatnya?"

Kwan mengangguk pelan, "Di perjalanan tadi aku melihatnya, sudah ada di seluruh sosial media."

Jaeyoung diam sejenak, lalu menatap Jeff kesal. "Dia... sangat mabuk, banyak yang masuk ke pikirannya." Ucapnya berusaha menjelaskan.

Kwan memandang Jeff, tangannya mengelus kepala pria itu lembut. "Dia menghubungiku berkali-kali hari ini, tapi aku tidak bisa mengangkatnya karena rapat. Aku tau sesuatu yang buruk akan terjadi." Ucapnya pelan.

Jaeyoung jadi merasa bersalah, "Mmmm... Kwan.."

"Kupikir... aku akan re-sign saja." Ucap Kwan memotong ucapan Jaeyoung dengan tatapan ke wajah Jeff.

Jaeyoung tertegun menatap Kwan, "Apa?"

Kwan menghela nafas berat, "Aku tau saat ini kondisi mentalnya sedang tidak baik, mungkin sebaiknya aku tetap berada disisinya untuk memastikan dia baik-baik saja."

"Kwan..." panggil Jaeyoung, "Hidupmu adalah hidupmu, Jeff harus bertanggung jawab pada hidupnya sendiri."

"Aku bisa mencari pekerjaan lain setelah dia membaik.." Kwan memandang Jaeyoung dengan kedua mata digenangi air, "Tapi tidak akan ada Jeff lagi jika sesuatu terjadi padanya.."

Jaeyoung tertegun menatap Kwan, ia menatap Jeff yang tergeletak tanpa mengetahui apa yang terjadi. "Kau beruntung sekali, Sialan!" Gerutunya sendiri.

Keesokan harinya.

Jeff menatap layar ponsel tidak percaya, videonya mengamuk di sebuah bar sudah tersebar dengan berbagai sudut kamera. Ia berteriak dan mengeluarkan sumpah serapah pada semua orang yang menatapnya. Lalu diakhiri dengan ia muntah dan jatuh tak sadarkan diri. Ia mematikan layar ponsel dan menatap ke depan kosong. Kepalanya menggeleng sendiri, lalu mulai memukuli kepalanya.

Kwan masuk ke kamar dan segera berlari menghampiri Jeff, "Jeff! Hentikan!" Ia menahan kedua tangan pria itu.

Jeff menatap Kwan frustasi, "Apa yang sudah kulakukan, Kwan.." ucapnya tak percaya.

Kwan berlutut di depan Jeff dan menatapnya lekat, "Kau hanya mabuk, oke?"

Kedua mata Jeff dipenuhi air dan bulir-bulirnya berjatuhan ke pipi, "Apa yang sudah kulakukan, Kwan? Ada apa denganku?" Tangisnya tak mengerti.

Kwan menatap kedua mata Jeff dalam, kedua tangannya bergerak memeluk leher pria itu.

Jeff membenamkan wajahnya ke bahu Kwan dan menangis tersedu-sedu disana.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now