"I'll Name This Song After You" [Part 11]

0 0 0
                                    

"Kwan... jika kau kesal karena aku terlalu sibuk, kau akan mengatakan apa?" Tanya Jeff. Ia duduk miring menghadap Kwan, kedua kakinya terlipat di atas sofa. Tangannya memegang buku liriknya dan pena.

Kwan berpikir dulu, "Aku...tidak pernah kesal padamu." Jawabnya pelan.

Jeff mengangguk setuju, "Benar.." jawabnya, "Jika aku sibuk bekerja, apa yang kau rasakan?"

Kwan berpikir lagi, "Khawatir.." jawabnya.

Jeff tersenyum lucu, "Kau khawatir?"

Kwan mengangguk membenarkan, "Ya, kau jadi lupa makan. Tidak tidur. Terlihat stess.." jelasnya khawatir.

Jeff tersentuh mendengar ucapan itu, tangannya memindahkan pena ke tangan satunya dan mengelus rambut Kwan gemas. "Kwan..." ucapnya.

Kwan tersenyum, tangannya mengelus paha Jeff. "Karena itu, jangan terlalu lelah.."

Jeff tersenyum dan mengangguk, ia memajukan wajahnya dan mencium pipi Kwan.

Kwan mengerutkan hidungnya gemas pada Jeff.

Jeff kembali pada buku catatannya, "Lalu..."

Kwan tertawa kecil, "Kenapa kau menanyaiku tentang ini?" Tanyanya ingin tau.

Jeff tersenyum, "Aku ingin menulis lirik dari sudut pandangmu.." jawabnya.

Kwan mengerutkan dahinya lagi, "Ha? Kenapa?"

"Aku menulis beberapa lagu mengenai apa yang kupikirkan tentangmu." Jawab Jeff, "Satu lagu spesial akan kutulis berdasarkan apa yang kau pikirkan tentangku."

Kwan diam sejenak, "Kenapa?" Tanyanya lagi.

"Hanya... agar lengkap saja." Jawab Jeff dan tersenyum manis.

Kwan tersenyum lucu dan mengangguk mengerti, "Hmmm.."

"Oke, ayo kita lanjutkan.." ucap Jeff dan memandang buku liriknya.

+++

Mini Album yang di rilis Kwan secara indie dengan bantuan Jaeyoung yang memutuskan untuk memulai bisnis Production Music-nya sendiri menjadi hits secara online. Namanya mulai dikenal dan perlahan banyak panggung untuknya tampil mempromosikan lagunya sendiri. Konser kecil satu persatu diadakan sampai keluar kota.

Jeff berdiri di atas panggung dengan gitar di tangannya, ia tersenyum memandang semua orang yang sudah hadir di konser kecilnya. "Seperti yang kalian tau, judul mini albumku ini adalah Strength. Yang berarti kekuatan." Ucapnya melalui pembesar suara. "Salah satu laguku, berjudul I'll Name This Song After You." Ia tertawa kecil mendengar penonton menyorakinya, karena lagu itu termasuk lagu yang sangat populer dan merajai puncak chart pemutaran lagu online selama beberapa minggu. "Aku mengganti judulnya di saat terakhir sebelum masternya dibuat." Ucapnya memberitau, terdengar pertanyaan dari penonton. "Karena seseorang yang namanya kugunakan di lagu itu mengancamku tidak akan lagi memasakkan makan malam jika aku tidak menggantinya." Candanya.

Para penonton tertawa mendengar ucapan Jeff.

"Tidak, aku serius." Ucap Jeff lagi, namun tetap mendapatkan reaksi tawa dari penontonnya. Ia tersenyum, "I'll Name This Song After You, lagu ini kutulis berdasarkan pemikiran kekasihku tentangku. Judul mini albumku juga kuambil dari arti namanya. Strength. Dia membuatku bahagia, membuatku kuat, membuatku ingin terus berkarya..." tangannya memegang kepala gitar untuk memulai lagu terakhirnya, "Kim Kwan..." lanjutnya dan memulai melodi untuk lagunya.

Sorak sorai penonton mengiringi penampilan Jeff.

Di belakang panggung, Kwan tersenyum mendengar pidato singkat itu. Ia menyaksikan penampilan Jeff dari sisi belakang panggung.

Setelah Konser itu.

"Kau benar-benar menggunakan nama Kim Kwan untuk lagumu itu?" Tanya salah seorang pemain band Jeff di pesta perayaan setelah konser mereka.

Jeff meneguk bir di gelasnya dan mengangguk membenarkan, "Ya... Tapi ancamannya bukan tidak memasakkan makan malam, dia berkata aku tidak boleh menyentuhnya selama judul lagu itu tidak diganti." Jelasnya dan tertawa kecil.

Pria itu geleng-geleng kepala mendengarnya.

"Satu mini albummu ini tentang Kim Kwan, kau tidak khawatir nantinya kalian putus dan akan menimbulkan masalah?" Tanya pemain lain.

Jeff diam sejenak, matanya melirik ke arah Kwan yang duduk di meja lain bersama Soho dan Jaeyoung. Kekasihnya itu tampak pemalu seperti biasa. Tak lama bibirnya membentuk senyuman, "Jika menjadi masalah... Itu berarti aku akan terus berhubungan dengannya.." ia melirik anggota bandnya.

Anggota band Jeff tertawa geli.

Malam semakin larut. Kwan menoleh dan tersenyum pada Jeff yang bergerak duduk di sebelahnya, "Hai.." sapanya.

Jeff tertawa kecil, "Hai..." balasnya, ia menopang dagu dengan tangan ke meja dan menatap Kwan dalam.

Kwan tersenyum menatap Jeff, "Kau senang hari ini?"

"Aku senang karena kau disini." Jawab Jeff.

"Aku senang ada disini untukmu." Ucap Kwan.

Jeff tertawa kecil, tangannya yang lain memegang dagu Kwan. Ia menatap kedua mata kekasihnya dalam, "Kim Kwan..." panggilnya.

"Hmm.." gumam Kwan menjawab.

Jari-jari Jeff naik ke pipi Kwan dan menyelipkan rambut yang berlebih di atas telinga kekasihnya, juga memegang cuping telinga kekasihnya.

Kwan bergidik geli, "Jeff~~" ia menarik tangan Kwan dari telinganya.

Jeff tertawa gemas, namun matanya tidak bisa lepas dari wajah Kwan. Ia menghela nafas dalam dan memegang pipi pria itu, ibu jarinya mengelus bibir kekasihnya.

Tangan Kwan di bawah meja bergerak ke paha Jeff.

Jeff memajukan wajah dan menyentuh bibir Kwan dengan bibirnya, lalu kembali menatap kedua mata kekasihnya.

Kwan tersenyum lebar.

Jeff tertawa kecil dan mengelus pipi Kwan lembut.


==I'll Name This Song After You END==

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now