Chapter 3: Awal mula terjadi

16 2 0
                                    

Mr. HNS dibacanya Mr. Hans yaa.

---

Raga mereka seakan-akan melayang, Kaveh merasakan sesak dalam tidurnya, begitu juga Tighnari. Mereka berdua sama-sama bergerak tidak nyaman. Dan kini, lampu menyala dengan terang, membangunkan mereka dari tidurnya.

Kaveh, Tighnari, Cyno, Haitham membuka mata mereka dan merasa terkejut ketika mereka semua, termasuk para gadis terbangun di meja makan tempat mereka bermain tadi.

Cyno mengedarkan pandangannya dan menyadari bahwa ia tidak bisa melihat langit malam. Semuanya tertutup rapat, seolah-olah hanya ada Villa itu yang tersisa.

Keningnya mengerut, ia menatap dengan tajam tembok-tembok tinggi menjulang yang menutupi seisi Villa. Cyno menggeram, matanya mengedar mencari Candace.

Bagaimana pun juga, Candace yang menyarankan untuk menginap di Villa ini.

Semuanya baru saja terbangun dari tidurnya, Cyno yang masih terbakar emosi segera menghampiri Candace dan menarik bahu gadis itu.

"Coba Lo jelasin apa yang terjadi sekarang!" Candace linglung, ia mengerutkan keningnya dan menatap Cyno dengan kesal.

"Gue nggak tahu apa-apa!"

"Ini Villa punya temennya bapak Lo kan?! Mana HP Lo sekarang?" Dengan gesit Cyno mencari-cari letak ponsel Candace. Sayangnya, ia tak dapat menemukan benda yang ia cari.

"Cyno!" Panggil Tighnari dari Candace secara serentak, Cyno tak mengindahkan hal tersebut. Dirinya terus bergerak mencari letak ponsel mereka, namun tak ada satupun ponsel, ataupun gadget yang dapat mereka gunakan untuk menghubungi pihak luar.

"Bangsat!" Cyno hampir saja menendang meja di depannya jika saja Tighnari tidak memukul rahang Cyno.

"Jangan emosi dulu, bodoh!" Tighnari terengah, ia menarik tubuh Cyno menjauh dari Candace.

Kepala Kaveh terasa pening melihat keributan yang terjadi, di sampingnya terdapat Haitham yang terdiam menggertakkan giginya. Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya, terlalu mengerikan untuk dibayangkan. Ia memutar otak untuk mencari akar dari permasalahan ini.

Mata tajamnya mengedar melihat keributan antara Cyno dan Candace, dilengkapi Faruzan yang ikut nimbrung dan membuat suasana semakin panas. Ia, Kaveh, Dehya, dan Tighnari tak mendapatkan cara untuk menenangkan situasi diantara mereka, mengingat bahwa mereka pun sama-sama menahan gejolak amarah.

"Selamat datang di permainan Hide N Seek." Suara bergema terdengar membuat suasana menjadi hening seketika.

Mata Kaveh berkedip, "kalian.. denger kan?" Semuanya menatap ke arah Kaveh dan mengangguk.

"Siapa Lo?!" Tanya Cyno dengan nyolot, kepalanya menengadah mencari letak asal suara.

"Sudah bertahun lamanya permainan ini tak berlanjut, senang menyambut anda semua di sini. Perkenalkan Saya Mr. HNS, operator yang akan mengatur alur permainan Kalian kali ini."

"Nggak ada yang mau main sama Lo! Keluar sekarang!" Teriak Cyno yang dibalas kekehan dari sosok Mr. HNS.

"Apa kalian tidak tahu? Minuman kaleng yang kalian minum sebelumnya merupakan portal yang membawa kalian ke sini, dan sebagai tanda bahwa Kalian setuju untuk mengikuti permainan hingga akhir."

Semuanya terdiam membeku, sepasang tatapan pun mengarah ke arah Candace yang ikut diam membisu. Kilat amarah Cyno semakin tajam ketika ia merasa dikhianati oleh Candace. Belum saja mulutnya mengeluarkan berbagai umpatan, Candace segera memberikan klarifikasinya.

"Gue nggak tahu apapun soal ini! Gue berani bersumpah, Papa Gue nyaranin tempat ini karena harga perorangnya murah. Papa Gue juga.. nggak mungkin bakalan rekomendasi in tempat ini kalau dia tahu ada hal-hal semacam ini," jelas Candace dengan nafas yang terengah-engah. Tak bohong bahwa dirinya juga merasa takut, tapi apa daya, ia sendiri pun tak mengetahui hal ini sebelumnya.

HIDE N SEEK: I Can See You || Sumeru Genshin modern AUWhere stories live. Discover now