Untuk hari ini Thalia di hajar 3 pasien melahirkan. Peluh di dahinya benar-benar terlihat, ia juga menjahit luka robekan meskipun sedikit tetap ia jahit agar darah tidak merembes keluar. Setelah beberapa hari ia meminta pasien tersebut kontrol ulang untuk melihat luka jahitannya. Jika sudah kering maka Thalia akan mengangkat benang jahitnya karena benang di zaman ini belum bisa menyatu dengan daging.

***___***

Thalia menghempaskan diri di sofa ruang kerjanya. Ia meluruskan punggungnya yang terasa nyeri. Thalia puas telah menolong 3 persalinan untuk hari ini setelah sekian lama ia terus menerus berkutat dengan kasus keguguran. Thalia cukup takjub karena ada yang bisa sampai melahirkan padahal kasus keguguran sedang marak terjadi.

Ketiga pasien tadi merupakan pasien dari kalangan rakyat biasa yang jarang ke fasilitas kesehatan jika memang tak ada keluhan. Mereka lebih mempercayai nasehat para tetuanya dan tetap makan bergizi yang semampunya mereka dapatkan.

"Seharusnya kalau di pikir dengan logika, kasus keguguran ini seharusnya terjadi pada mereka yang jarang bahkan sama sekali tidak memeriksakan kandungannya. Tapi disini aneh, kejadian itu terbalik. Malah pasien rajin periksa yang mengalami kemalangan," Gumam Thalia sambil memijit pelipisnya.

Thalia merasa kepalanya pusing, waktu istirahatnya memang berkurang. Setelah acara pembukaan butiknya kemaren ia di seret menemani Raja dan Ratu tak lupa dengan Putera Mahkota. Ia merasa perbuatan Raja dan Ratu memang sengaja agar ia dapat menghabiskan waktunya dengan Ricard. Untuk Salsabila sudah menghilang karena sang Ratu menyuruh ajudannya menemani Salsabila saat itu. Ace tentu saja berakhir bersama Duke Aaron dan kakaknya Xandros.

"Kenapa mereka jadi gencar mendekatkanku dengan si Ricard lagi sih? Padahalkan sudah berakhir pertunangan. Aku juga sudah di sini menjalani hukuman," Ujar Thalia pada dirinya sendiri "Bikin risih juga kalau begini mah," Omelnya kesal.

Thalia membuka laci dan mengambil buku serta kantung berisi obat. Ia menatap kembali buku milik pasien yang keguguran kemaren. Ia telah mengumpulkan 5 buku beserta resep dan obatnya. Dan hasilnya sama seperti saat ia meminta buku dan resep obat milik pasien keguguran pertama.

"Dimana aku harus memeriksa ini ya?" Ujarnya lagi. Thalia menghela nafas, ia bingung tak ada tempat untuk mencurahkan isi kepalanya.

Tok tok tok

Suara ketukan ointu membuyarkan lamunannya, ia segera menyimpan kembali barang penting tersebut ke laci meja.

"Masuk," Ucapnya. Kemudian pintu terbuka dan sosok pria gagah berwajah tampan yang memiliki netra merah menyembulkan kepalanya di balik pintu.

"Apa kau sibuk Tha?" Tanya Ace.

Thalia menggelengkan kepala, otomatis ia melebarkan senyuman termanisnya "Masuklah aku sudah menunggumu!" Ujar Thalia membuat Ace menatap wanita itu penuh tanda tanya.

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Ace sontak Thalia mengangguk mengiyakan pertanyaannya.

"Aku ingin berbicara serius denganmu Ace. Karena untuk saat ini kau lah satu-satunya orang yang bisa aku percaya," Jelas Thalia dengan nada serius.

Thalia mempersilahkan Ace duduk di sofa dekat dengan jendela. Ia segera menyusul untuk duduk di sofa yang sama dan mengambil berkasnya lagi yang ia simpan di laci meja. Thalia duduk berhadapan dengan Ace, karena mode serius Thalia lupa kalau kemarin Ace telah menyatakan perasaan padanya.

"Aku ingin bertanya sesuatu. Apa kau mengenal seseorang yang bisa menganalisis obat?" Tanya Thalia mulai membuka percakapan.

"Bukannya di RS ini sudah ada bagian untuk menganalisis obat?" Tanya Ace balik.

"Iya aku tahu itu. Tapi aku tidak mempercayai mereka karena aku curiga kasus keguguran banyak terjadi karena ada campur tangan orang-orang di RS ini" Jawab Thalia.

Ace sudah memahami kemana arah Thalia berbicara "Aku tahu tempat yang tepat untuk menganalisis obat tersebut. Tapi itu jauh," Ucap Ace.

Thalia menghela nafas panjang "Waduh jauh ya. Kalau boleh tahu dimana itu?" Tanya Thalia penasaran-siapa tahu ia bisa kesana sekalian jalan-jalan melepas penat.

"Di luar wilayah kerajaan Orthello. Tepatnya di kerajaan Renegades," Jawab Ace "Dan perjalanan kesana kira-kira membutuhkan waktu 2 hari tanpa istirahat," Sambungnya yang membuat mulut Thalia melongo.

Thalia tahu dimana tempat itu. Kalau ia tak salah ingat di cerita Novel yang di bacakan temannya, Kerajaan Renegades merupakan kerajaan Ratu pertama Orthello di lahirkan. Tempat ibu kandung Pangeran Ace berasal. Sedikit informasi tentang kehidupan Ace dan tak terlalu detail juga penjelasannya. Karena si pemeran antagonis yang muncul ini hanya fokus  untuk memusnahkan Nathalia saja. Cerita selanjutnya Thalia tak tahu, ia tak begitu menyimak ketika sahabatnya menceritakan novelnya.

"Kebetulan sekali Tha. Aku juga ingin menanyakan sesuatu," Sahut Ace yang membuat Thalia teringat kembali akan moment yang membuatnya terkena serangan jantung dadakan.

Thalia kembali gugup "A.. Apa?" Tanya Thalia yang takut kalau Ace menanyakan jawabannya segera. Ia benar-benar melupakan moment tersebut karena ia fokus menghadapi pasien bersalin.

"Apa kau ada waktu untuk beberapa hari kedepan?" Tanya Ace yang membuat Thalia berpikir.

Thalia berpikir sejenak "Jika aku mengajukan libur beberapa hari kemungkinan besar aku ada waktu. Memangnya kenapa Ace?"

"Aku ingin mengajakmu untuk menemaniku berkunjung ke Kerajaan Renegades," Jawab Ace dengan nada santainya "Apa kau bisa menemaniku?"

Thalia terdiam beberapa saat berpikir. Akhirnya ia menganggukkan kepalanya pertanda kalau ia menyetujui ajakan Ace "Baiklah aku bisa menemanimu. Lumayan untuk jalan-jalan sambil memeriksa berkas ini sekalian,"

Ace tersenyum "Terimakasih,"

"Kapan kita akan berangkat?" Tanya Thalia kemudian.

"Bagaimana kalau besok sore? Saat malam tiba kita akan menginap di penginapan terdekat," Jawab Ace.

"Baiklah," Jawab Thalia sambil beranjak dari sofanya, Ace mengikuti kemana Thalia bergerak "Aku akan mengajukan libur dulu. Kau tunggu di sini saja, kita akan makan bekal bersama setelah aku selesaikan urusanku," Sahut Thalia sebelum ia menghilang di balik pintu ruang kerjanya.

Ace menyandarkan tubuhnya di sofa, ia menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Ace memejamkan matanya menikmati ketenangan sejenak sambil menunggu wanita pujaan hatinya kembali.

🌹🌹🌹

Cuap-cuap Note Author
* Kepala crowning 5-6 cm di depan vulva : Kasarannya kepala uda tampak banget di kemaluan dengan ukuran 5-6cm berbentuk bulat lah kan kepala

*Kepala bayi agar fleksi : menahan posisi kepala bayi agar tetap fleksi atau dagu merapat ke dada, jadi tidak terlalu mendongak keatas si kepalanya. Kalau terlalu mendongak keatas bakalan memicu robekan bagian atas kemaluan dan itu sulit menjahit lukanya. Selain sulit si ibu juga jejeritan karena banyak syaraf sensitif disitu.

*Vertex : bagian kepala janin yang terletak di antara fontanel anterior dan fontanel posterior (google aja ya cari gambarnya biar paham wkwkwk)

*Perineum : bagian tubuh yang terletak di antara otot vagina dan anus yang menghubungkan otot dasar panggul.

*Vag__na : Jalan Lahir si bayi (halusnya ya)

* Putaran paksi luar : gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung janin

* Hipoksia : sebuah kondisi yang terjadi karena kurangnya oksigen dalam sel dan jaringan tubuh, sehingga mengganggu sistem pernapasan.

* A - S (APGAR SCORE) : metode yang membantu tenaga medis menilai kondisi fisik dan kesehatan bayi yang baru lahir secara cepat dan efisien.

Pernasarab teori lain silahkan tengok Sesepuh kita saja ya, pasti disana banyak informasinya 👉🏻 #colek Eyang Gugel

😁😁😁

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now