Mereka berpiknik di lapangan golf. Bersantai sambil bermain. Bahkan untuk peralatan sudah dibawa duluan oleh orang tua Raven.

Orang tua Raven sudah menunggu. Raven dan Sapphire menggunakan golf car ke titik lokasi piknik yang lumayan jauh dari pintu utama. Lebih tepatnya di pinggir danau.

Senyum Sapphire merekah begitu melihat kedua orang tua Raven sedang bersantai di atas tikar dan dikelilingi beberapa jenis makan juga peralatan golf dan keranjang-keranjang di luar tikar sisi kanan papa Raven.

"Hai," sapa Tania ramah. "Mereka sudah datang," katanya pada pada suaminya, Hadi.

Hadi menoleh, posisinya duduk meluruskan kaki dengan kedua tangan menopang di belakang.

"Tante, Om." sapa Sapphire dengan senyum tak kalah ramah.

"Sini, Sayang. Ayo duduk," ajak Tania. Mereka berpelukan heboh dan seketika suanana ricuh oleh mereka berdua.

Tadi malam belum puas temu kangen. Sekarang Tania mengusap-usap punggung Sapphire dan mengajak mereka langsung makan.

"Udah lapar belum? Tadi ke sini makan dulu, kan?" tanya Tania.

"Iya, Tante." jawab Sapphire.

"Mau makan berat atau nyemil dulu?" tawar Tania sambil menunjukkan beberapa jenis makanan.

"Cake," jawab Sapphire.

"Ini, Sayang." Tania memberikan potongan cake dalam wadah dan memperhatikan Sapphire makan sambil tersenyum.

"Makasih, Tante. Ini enak banget." puji Sapphire. Cake itu buatan Tania khusus untuk Sapphire sebagai penyambutan.

"Sama-sama, Sayang." jawab Tania. "Raven mau makan?"

Sapphire menoleh pada Raven dan papanya. Mereka mengobrol santai, tidak heboh seperti Sapphire dan mama Raven.

"Nanti aja, Ma. Mau main dulu sama papa." kata Raven.

"Kamu berani nantangin papa? Udah pasti kalah kamu!" ejek Hadi.

"Papa lupa yang kalah terakhir kali kita main siapa?" balas Raven mengejek.

"Mau kita buktikan lagi?" tantang papa Raven.

"Sekarang!"

"Ayo!"

Sapphire dan Tania terusik. Mereka memperhatikan kedua lelaki itu sedang bersiap-siap. Memainkan stik golf dan mengenakan sarung tangan.

Setelah kedua lelaki itu pergi, Sapphire dan Tania kembali mengobrol.

"Tante aku punya ini ...," kata Sapphire menunjukkan tangannya memamerkan cincinnya.

"Cincin?" seru Tania bersemangat.

"Heum," Sapphire menganggukkan membenarkan. "Aku sama Raven punya cincin pasangan." bisiknya.

Tania terkejut dan memicing curiga. "Raven melamar kamu? Kalian bertunangan?"

Sapphire menggelengkan kepala. Dia tidak menyangka, reaksi orang-orang di sekitarnya akan seperti itu hanya karena cincin pasangan. "Nggak, Tante. Ini cuma cincin pasangan. Rave nggak melamar aku, kami belum tunangan." jelas Sapphire meluruskan.

REDFLAG [17+]Where stories live. Discover now