Tidak ada pilihan lain, karena emang Chenle tak bisa berbohong kalau tubuhnya menjadi menggigil karena hujan deras dengan diliputi angin kencang itu mengenai tubuhnya yang hanya menggunakan baju kaos saja, tanpa jaket.

Chenle pun masuk kedalam rumah itu, didalam Chenle tercengang karena didalam rumah itu ternyata masih ada perabotan lengkap seperti meja kursi dan lemari yang emang sedikit berdebu.

Dan disana juga terlihat Jisung yang hanya diam saja sembari juga melihat kesekitar.

"Jisung jangan keatas, cukup diruang ini aja" kata Chenle yang kembali mencegah Jisung saat melihat pemuda itu yang ingin berjalan kearah tangga.

Jisung pun hanya menurut, dan kemudian ikut duduk di kursi sofa yang diduduki Chenle disebelah nya.

"Dingin ya suster?" tanya Jisung saat melihat Chenle yang duduk meringkuk seperti mencari kehangatan dengan tubuhnya.

Chenle menoleh kearah Jisung lalu tersenyum kecil dan kemudian mengangguk, "Sedikit" jawab Chenle.

Hap!

Jisung tiba-tiba langsung menarik tubuh Chenle dan mendekap seraya memeluknya, supaya pemuda manis itu hangat didekapannya.

"Jie?.."

"Shutt, Jie bakal menghangatkan tubuh suster supaya suster tidak merasa kedinginan lagi" kata Jisung yang tanpa ragu juga mengelus-elus punggung Chenle yang tengah ia dekap saat ini.

Tidak bisa dipungkiri kalau dekapan Jisung memang hangat yang Chenle rasakan saat ini, hangat dan nyaman.

Duaarr!!

"Aaaa!" Teriak Chenle yang tiba-tiba mengeratkan pelukannya kepada Jisung saat mendengar bunyi petir besar diluar.

Lengkap sudah hujan di hari ini, sudah deras, dihiasi angin dan juga petir yang berkumandang risih ditelinga Chenle.

Ya apalagi Chenle orangnya memang sangat penakut dengan bunyi petir, ia akan menyelinap masuk kedalam kamar mami papinya kalau hujan dengan petir seperti ini.

"Shutt tenang suster, ada Jie.. jangan takut" ucap Jisung yang kali ini gantian untuk menenangkan Chenle.

Sementara Chenle juga tidak luput dari memeluk erat tubuh Jisung dengan nyamannya terus bersender di dada bidang Jisung.

"Sshhh dingin.." gumam Chenle yang entah kenapa cuaca kali ini sangat dingin, bahkan sampai menusuk tulang tulang nya.

Bukan hanya Chenle, Jisung pun begitu, ia juga merasa sekitarnya sangat dingin, namun kedinginan itu ia tahan karena dirinya ingin menghangatkan Chenle. Dan kini mereka berdua sama-sama saling menghangatkan satu sama lain.

"Suster" panggil Jisung dengan suara deep nya.

Chenle pun mendongak untuk melihat kearah Jisung.

"Jie mencintai suster dari pertama Jie melihat suster dirumah sakit itu, Jie ingin memiliki suster sepenuhnya, boleh?" ucap Jisung yang tiba-tiba bertanya dengan cukup intens.

"Maksud Jie?"

"Jie ingin suster jadi milik Jie mulai detik ini" kata Jisung lagi dengan tampang yang serius.

Tidak tau kenapa Chenle merasa seperti terpikat langsung saat melihat tatapan Jisung yang menurutnya pada hari ini sangat menawan, tanpa menunggu lama Chenle menganggukkan kepalanya.

Jisung yang mendapatkan anggukan dari Chenle tersenyum senang, akhirnya cinta nya terbalaskan juga.

Cup!

Tanpa pikir dua kali lagi Jisung mencium bibir Chenle dengan sedikit brutal, hal itu membuat Chenle sedikit kaget dan membalas ciuman Jisung dan saling melumat satu sama lain.

I'm (not) Idiot || JICHEN [END] ✔️Where stories live. Discover now