Thalia, Xandros dan Duke Aaron tertegun dan kompak melongo mendengar perkataan Ace yang dengan santai meluncur di bibirnya. Ia terkesan seperti bercanda hanya saja kedua lelaki itu tahu akan sarat mata merah milik Ace mengatakan kalau dia memang serius.

"Sudah jangan terus meledek kakakku Ace. Kau tahu jika sifat posesifnya kambuh maka aku yang akan kerepotan," Pinta Thalia yang langsung mendapat tatapan tajam kakaknya karena tak terima.

Duke Aaron hanya tertawa melihat tingkah 3 orang di depannya itu "Kalian mengingatkanku saat muda dulu," Sahutnya menggelengkan kepala.

Sosok Thalia dan Ace menyita perhatian para tamu yang datang, dikarenakan baju yang dipakai Thalia dan Ace memiliki warna senada yaitu merah. Meskipun warna gaun Thalia terkesan lebih berani. Mereka berdua tampak semakin serasi saat berdiri bersamaan. Berbagai gunjingan bermunculan, mulai dari yang kagum hingga iri dengki. Thalia tak menanggapi serius obrolan mereka-toh, mereka tidak mengganggunya secara langsung. Jika itu terjadi Thalia akan membela dirinya.

"Salam kepada Matahari Kedua Kerajaan Orthello. Semoga anda selalu di berkahi dewi keabadian," Sahut suara perempuan yang memberikan salam sesuai etiket kerajaan.

Thalia dan Ace pun menatap kearah suara tersebut. Tampak seorang wanita berambut pirang tergerai dengan hiasan simpel di kepalanya, ia memakai gaun berwarna pink. Kedua netra abu-abunya menatap Pangeran Kedua dengan tatapan lembut. Di samping wanita itu, berdiri pria yang menatap Thalia tanpa terputus. Lengan pria tersebut di gandeng manja oleh wanita yang menjadi pasangannya. Thalia memutar bola matanya-ia merasa geli melihat dua sejoli di depannya. Thalia juga teringat akan alur novel dimana Nathalia bergelayutan manja dan serisih apa si Ricard, ternyata sekarang posisi tersebut tergantikan oleh Salsabila dan ekspresi Ricard yang biasa saja tampak tidak keberatan. Thalia mendengus kesal tapi ia harus profesional karena ini merupakan acara besarnya.

"Salam kepada matahari kerajaan, semoga dewi keabadian selalu menyertai anda," Thalia memberi salam sesuai etiket kerajaan pada Pangeran Ricard "Dan selamat datang di BTQUE Nona Salsabila, Yang Mulia Pangeran," Sambut Thalia dengan senyum termanis.

Netra abu-abu tersebut beralih menatap Thalia, bibirnya melengkung keatas membalas sambutan Thalia "Terimakasih Nona Nathalia. Semoga segala jerih payahmu akan membuahkan hasil yang maksimal," Ujar Salsabila.

"Terimakasih Nona Salsabila atas doanya," Jawab Thalia tersenyum manis.

"Nat," Panggil Ricard.

"Iya Yang Mulia?" Tanya Thalia.

"Ayah dan Ibu mungkin akan sedikit terlambat datang," Ujar Ricard.

Thalia mengangguk "Terimakasih Yang Mulia," Kata Thalia sopan "Senang bisa menyambut Matahari dan Bulan di tengah-tengah acara yang saya adakan," Sambungnya lagi. Ricard tersenyum sedikit merasa aneh dengan Thalia yang berbicara terlalu formal padanya. Begitupun dengan Thalia yang baru pertama kalinya ia melihat senyuman sang Putera Mahkota yang sekilas membuatnya terpesona.

"Ayo silahkan dinikmati jamuan yang sudah kami persiapan dan jangan sungkan-sungkan," Tawar Thalia kemudian.

Salsabila mengangguk, ia dan Ricard pun beralih meninggalkan Thalia dan Ace yang menyambut tamu lainnya. Salsabila masih pada posisinya yaitu menggandeng mesra Pangeran Ricard.

Para tamu terus berdatangan hingga di mulai lah acara pembukaan butik milik Thalia. Seorang pembawa acara yang memimpin acara telah berdiri di atas panggung menyapa para tamu yang telah hadir, sebagian sudah duduk melihat ke arah panggung, sebagian lagi masih berdiri melihat-lihat serta berkeliling. Suara riuh dari arah penonton semakin membuat heboh kala para model berlenggak lenggok keluar dari belakang panggung berjalan sepanjang panggung yang telah di desain khusus untuk catwalk.

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now