Enigma 03

655 84 12
                                    

"Kita ketemu lagi."

Jake mengerjap. Senyuman Sunghoon persis seperti sebuah sihir yang bisa menghipnotis siapapun yang melihatnya. Dan saat sedang tersenyum seperti itu, Sunghoon terlihat berkali-kali lipat lebih tampan.

"Jake, oi Jake!"

Jake baru tersadar saat mendengar suara Sunoo memanggilnya. Pemuda yang menyukai rubah itu menarik ujung seragam yang Jake kenakan saat merasa ada sesuatu yang tidak beres.

"H-hah? Kenapa?" Tanya Jake ngeblank sambil menoleh kearah Sunoo yang menggelengkan kepalanya pelan-- sebagai kode yang entah apa artinya, Jake tidak paham.

"Ayo pergi. Dia tidak ada di sini." Bisik pemuda berambut pirang yang berdiri di samping Sunghoon.

"Sebentar." Sunghoon menjawab. Laki-laki tampan itu merogoh saku celananya dan mengambil sebuah gantungan kunci. Gantungan tersebut kemudian ia taruh ke hadapan Jake. "Buat lo." Katanya lalu berbalik dan pergi meninggalkan meja yang Jake dan teman-temannya tempati bersama dua orang lainnya.

Jake menunduk, menatap kearah gantungan kunci yang baru saja Sunghoon berikan. Apa maksudnya? Kenapa Sunghoon memberinya gantungan itu?

"Eh, gue kan belum balikin jaket dia!" Jake baru ingat jika jaket Sunghoon masih ada padanya. Lantas dengan tergesa, Jake pun beranjak dari kursinya. Meraih jaket dan gantungan kunci milik Sunghoon sebelum akhirnya berlari mengejar si Park yang sudah menghilang entah kemana. Cepat sekali.

"Lo mau kemana?" Tanya Jungwon kala melihat Sunoo juga ikut berdiri dari tempatnya dengan raut wajah yang sulit untuk diartikan. Yang pasti, ada sesuatu yang sedang terjadi.

"Toilet." Jawab Sunoo singkat lalu segera melangkah meninggalkan kantin.

"Gak mungkin."

"Apa? Lo bilang apa barusan?" Tanya Jungwon pada Niki yang baru saja bergumam dan mengatakan sesuatu yang tidak jelas.

"Enggak. Bukan apa-apa. Gue ke toilet dulu. Udah kebelet ini." Tanpa menunggu balasan dari Jungwon, Niki langsung berlari secepat kilat menuju ke kamar mandi. Meninggalkan Jungwon yang merasa kesal karena di tinggal sendirian.

"Dasar gak setia kawan." Dengus pemuda bermarga Yang itu sambil mengunyah kentang goreng milik Niki dan meminum jus jeruk milik Sunoo yang sang pemiliknya tinggalkan begitu saja. Kan kalau tidak di habiskan sayang.

『••✎••』

"Duh, dia kemana sih? Kok ngilang nya cepat amat kaya setan." Gerutu Jake kesal dengan pandangan yang mengedar ke sekeliling dan kedua kaki yang terus melangkah maju menyusuri lorong. Mencoba mencari Sunghoon yang entah berada di mana. Lelaki itu menghilang seperti di telan bumi.

Padahal seingat Jake, ia tidak selama itu menyusul Sunghoon yang mana  artinya, mereka seharusnya sudah bertemu. Kenapa laki-laki berkulit pucat itu cepat sekali sih menghilang? Sudah begitu susah sekali pula di cari. Seperti mencari uang.

Brukh!

"Aduh!"

Entah karena kurang fokus atau bagaimana, tiba-tiba saja dari arah berlawanan seseorang datang dan menabrak Jake hingga ia terjatuh ke atas lantai.

"Woi! Lo jalan yang bener dong! Gak liat gue segede ini sampai lo tabrak?!" Marah Jake pada orang yang baru saja menabraknya.

Namun bukannya meminta maaf, sosok itu justru hanya diam. Menatap Jake dengan tatapan aneh yang membuat Jake risih.

Enigma [Sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang