Prolog

14.2K 27 0
                                    

Tati dan Eko yang berasal dari daerah Jawa Timur mencoba mencari  nafkah di kota besar, tapi sayang nasibnya tidak beruntung seperti para perantau yang lainnya. Tati dan Eko akhirnya dapat kembali menemukan tempat tinggal lagi setelah di usir oleh pak Romli.

Eko masih terlihat sedikit stres, karena rencana untuk memiliki Lina gagal total. Lina lebih memilih pergi meninggalkannya dibandingkan harus bersanding dengan suami orang. Tati yang sudah memutuskan hubungannya dengan Rozak berusaha untuk melupakan apa yang terjadi di kontrakan sebelumnya. Disini dia ingin memulai hidup dan menjauhi hal-hal berbau mesum.

Disini Tati akan bertemu dengan 4 kepala keluarga yang berbeda watak, karena asal mereka yang tidak sama.

====

Ada keluarga Adam dan Risa pasangan baru menikah 3 bulan dan masih senang-senangnya berbulan madu walaupun rintihan Risa sering terdengar tetangganya. Maklum saja dinding bilik memungkinkan mereka untuk mendengar atau melihat sekalipun. Adam adalah seorang pegawai pabrik yang bekerja 3 shift dan libur di hari minggu saja, sementara Risa tidak bekerja dan hanya jadi ibu rumah tangga saja setelah menikah dengan Adam.

Sebenarnya Adam lahir dari keluarga berada, tapi karena cintanya pada Risa dia lebih memilih hidup dari titik nol. Perlu diketahui Adam lelaki yang berparas tampan tanpa ada rambut di sekitar wajahnya sementara Risa memili wajah yang cantik dengan rambut terurai sebahu. Banyak yang senang pada Ranti apalagi kalau dia keluar hanya memakai tank top dan celana super pendek. Banyak yang bilang kalau Adam dan Risa adalah pasangan sangat serasi, tubuh Adam yang tinggi ditunjang dengan paras tamy sangat cocok dengan Risa yang mempunyai badan yang dirawat dengan baik.

====

Selanjutnya Dadang dan Ranti, mereka sudah dikarunia 2 orang anak yang berumur 6 tahun dan yang berumur 13 tahun. Pak Dadang memang gila akan wanita, dulu dia dikenal sebagai penakluk wanita di daerahnya. Ranti yang menjadi istrinya sekarang adalah korban rayuan dari pak Dadang.

Hanya saja Dadang gagal mencabut alat vitalnya saat bercinta dengan Ranti, alhasil sperma Dadang bersarang di rahim Ranti yang mengakibatkan lahirnya seorang anak yang bernama Dafi. Dafi sendiri anak pendiam tidak banyak bicara kepada orang lain. Mungkin ia malu dengan kondisi orang tuanya karena Dadang sendiri hanya seorang kuli bangunan seperti Eko yang apabila ada kerjaan dia akan kerja dan bila tidak ada kerjaan dia akan diam saja di rumah, hal yang membedakan keluarga Eko dan keluarga Dadang adalah istrinya Dadang bekerja di pabrik bersama Adam.

Karena Adam sendiri dimasukkan kerja oleh Ranti karena Ranti adalah senior di pabrik tempat dia bekerja, sehingga mudah saja baginya untuk memasukkan karyawan. Perawakan Dadang memiliki brewok di sekitar wajahnya, bulu dada menjadi pelengkap lebatnya bulu di semua bagian tubuh pak Dadang. Badan Dadang tinggi besar dan agak gemuk.

Bau badan Dadang sama halnya dengan Eko, mungkin karena tukang bangunan yang menyebabkan mereka mempunyai bau badan yang sama. Bedanya Eko tidak berbulu seperi Dadang, tapi untuk "hal yang lainnya sama". Sementara Ranti sedikit agak binal, buktinya saja dia mau melakukan hubungan badan dengan Dadang. Bahkan Dadang bukan lupa mencabut alat vitalnya dari lubang kenikmatan Ranti akan tetapi dia yang menahannya sehingga Dadang kesulitan untuk tidak mengeluarkan sperma di dalam rahim Ranti.

Perawakan dan wajah Ranti masih bagus walaupun sudah punya 2 anak di usia 30 tahun. Ranti sendiri selalu memakai kerudung saat dia bekerja, maklum saja dia malu karena di sekitar lehernya terdapat kecupan sampai merah yang diberikan oleh Dadang.

====

Keluarga yang terakhir adalah keluarga dari Aldi dan Sifa, Aldi sendiri adalah anak dari pemilik kontrakan yaitu pak Usman. Pak Usman memberikan lapak satu kontrakan kosong supaya anaknya dapat dewasa setelah menikah.

Aldi dan Sifa adalah ahli ibadah dengan profesi Aldi yang merupakan ustadz di madrasah di daerah tersebut. Sementara Sifa sebagai istri ustadz lebih suka memakai hijab walaupun ada sedikit keterpaksaan saat memakainya. Sifa sendiri sering memberi siraman rohani dengan melakukan pengajian bersama ibu-ibu yang lain. Usia pernikahan Aldi dan Sifa sudah memakan waktu 5 tahun. Akan tetapi mereka belum dikaruniai anak, kadang Sifa merasa sedih dengan kenyataan tersebut.

====

Letak kontrakan tersebut adalah di ujung kiri adalah keluarga dari Adam dan Risa, tentu saja paling dekat kamar mandi. Keluarga Eko dan keluarga Dadang ada di tengah dan bersebelahan satu sama lain. Sementara keluarga Aldi ada di ujung kanan, karena letaknya berada dekat jalam keluar. Maklum saja kontrakan pa Usman dibatasi benteng dan hanya memiliki akses masuk yaitu di depan kontrakan Aldi. Sedangkan seluruh kontrakannya terbuat dari bilik dan atap asbes.

Bilik Kontrakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang