"Berhati-hati lah Nak. Jika Ace dekat dengan Nathalia hingga sampai ke tahap selanjutnya. Maka posisimu sebagai Putera Mahkota juga akan terancam. Meskipun kelahiran Ace karena kesalahanku, tapi ingat dia juga keturunanku. Darahku juga mengalir di tubuh Ace," Kata Raja Liam dengan nada penuh penekanan.

Pangeran Ricard memejamkan matanya, ia berusaha mengontrol emosinya yang tiba-tiba menyeruak di dalam hati. Ketika nama Ace di sebut Ayahnya maka kejadian kelam yang membuat ibunya sedih pun terulang di dalam otaknya. Ia memang mengetahui Ace lahir karena kejahatan sang Ayah. Meskipun Ibunya, Ratu Julie sudah menemani dan sudah mengandung dirinya, sang Ayah tetap melakukan hal keji terhadap seorang wanita yang di klaim sang Ayah mirip dengan Ratu Pertama, wanita bermata merah yang mampu membuat Ayahnya jatuh hati kepada wanita tersebut.

"Aku tidak akan membiarkan posisiku terancam Ayah. Dan aku akan melakukan apapun untuk melindunginya, jika perlu aku akan menyeret Nathalia kembali ke pelukanku," Ujar Pangeran Ricard berusaha menahan emosi.

"Kau jangan serakah Nak. Aku takut kau kecewa dengan hasilmya," Kata Raja Liam mengingatkan "Sepertinya keadaan sudah tidak seperti dahulu Nak. Nathalia tak akan menerima penawaranmu dengan mudah setelah apa yang kau lakukan padanya," Sambung Raja Liam.

"Tidak Ayah, aku tidak serakah. Memang Ayah benar aku sudah mengabaikan Nathalia selama ini. Tapi, di sisi lain aku juga tak bisa melepaskan wanita itu Ayah. Aku benar-benar mencintai Salsabila," Bantah Pangeran Ricard yang membuat Raja Liam mengangkat alisnya.

"Nak, pahami hatimu. Jangan sampai kau salah langkah dalam memutuskan apa yang ada di hatimu. Apakah kau benar-benar mencintai Nona Salsabila? Ataukah rasa itu hanya obssesimu semata karena ingin memiliki keduanya?" Tanya Raja Liam pada Pangeran Ricard yang terdiam berpikir.

Raja Liam melihat kegalagat keraguan di mata Puteranya "Nak, coba rasakan serta tanyai sekali lagi hatimu! Jangan kau berbuat seperti aku yang sudah membuat dua orang wanita tersakiti," Sahut Raja Liam kemudian.

Pangeran Ricard tersadar dengan yakin ia menjawab perkataan sang Ayah padanya "Aku akan tetap berusaha membuat Nathalia kembali bersamaku, apapun caranya Ayah. Dan untuk Salsabila, aku juga tidak akan melepasnya. Aku akan menikahinya setelah aku menikahi Nathalia," Jawab Pangeran Ricard tegas "Itulah keputusanku," Sambungnya kemudian Pangeran Ricard pamit dan pergi meninggalkan ruang kerja Raja Liam.

Raja Liam hanya menggelengkan kepalanya, ia sedikit kecewa dengan apa yang Pangeran Ricard putuskan. Tapi ia tak bisa berbuat lebih, Raja Liam akan membiarkan Puteranya melakukan hal yang memang ingin mereka lakukan.

Pangeran Ricard meninggalkan ruang kerja Ayahnya dengan langkah lebar dan perasaannya yang menahan emosi. Seketika langkahnya berhenti, kedua netra birunya menyipit ketika ia menyadari ada orong lain di lorong istana selain dirinya. Pangeran Ricard menatap tajam ke sosok manusia yang berdiri tepat di depannya. Sosok itu menyandarkan dirinya ke dinding dan melipatkan kedua tangannya di depan dada.

"Ada yang kau perlukan Ace?" Tanya Pangeran Ricard setelah ia mengetahui sosok itu dengan nada dinginnya.

Sosok tersebut tersenyum, kedua netra merahnya menatap datar netra biru milik Pangeran Ricard. Ace berjalan perlahan dan berhenti tepat di depan Pangeran Ricard.

"Salam yang mulia pangeran," Sahutnya memberikan salam.

"Tak perlu berbasa-basi. Cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Ujar Pangeran Ricard dengan nada sedikit meninggi.

Ace terkekeh "Bersiaplah untuk kalah Pangeran. Meskipun kau melakukan bermacam-macam cara aku tidak akan tinggal diam. Dan satu lagi," Ace menatap tajam Ricard "Jauhi Thalia dan jangan pernah mengusiknya lagi. Kali ini dia akan menjadi milikku!" Ucapnya dengan nada penuh penekanan.

I WANT YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang