26 | Si Paling Jago Bikin Rencana

968 117 37
                                    

Warning! Slightly 🔞

***

Speech Aiden untuk Kaiya pada saat konser langsung menjadi trending topic di beberapa platform untuk waktu yang cukup lama. Banyak yang mendukung, tapi pasti ada juga yang mencibir, mengatakan kejadian kemarin adalah gimmick.

Aiden dan Kaiya tidak ambil pusing dengan tuduhan tersebut. Mereka sudah kebal. Mereka akan fokus pada orang-orang yang mendukung mereka saja. Hingga akhirnya, mereka berdua jadi sering diundang untuk menghadiri wawancara di banyak media, seperti televisi, radio, maupun podcast di kanal Youtube.

Pergerakan Aiden dan Kaiya pun semakin tidak luput dari bidikan kamera wartawan. Mereka berdua semakin tidak memiliki privasi. Hal yang cukup sulit diterima oleh Kaiya sejak dulu. Namun, keberadaan Aiden sungguh membantu Kaiya untuk mengatasi hal tersebut.

Seperti saat ini, tiga bulan setelah konser, Kaiya akhirnya meresmikan cabang Sendok Kayu di Bintaro dengan dihadiri keluarga, kerabat, serta beberapa chef kenalan Airlangga. Kakak dari Aiden itu sangat getol membantu Kaiya untuk mengembangkan karier dan memperluas relasinya di bidang kuliner.

Dan, di antara para tamu undangan yang diundang dalam pembukaan cabang baru Sendok Kayu tersebut, Kaiya juga mengundang rekan-rekan media. Awalnya, Kaiya tidak ingin melakukannya. Dia ingin acara pembukaan yang biasa saja, seperti pembukaan restorannya yang pertama.

Namun, setelah melalui pertimbangan dan diskusi panjang dengan Aiden, Airlangga, dan juga keluarganya, Kaiya akhirnya memutuskan untuk mengundang wartawan. Tujuannya, sudah pasti supaya Sendok Kayu bisa semakin dikenal oleh masyarakat umum.

Usai acara, setelah memastikan para undangannya sudah pulang, Kaiya mengajak staf-nya untuk final briefing secara singkat. Dia harus memastikan kalau semuanya lancar dan aman terkendali sehingga besok Sendok Kayu cabang baru sudah bisa menerima pelanggan.

Jika tidak ada kendala, cabang baru itu akan resmi beroperasi mulai esok hari.

Kilatan cahaya dari lampu flash kamera para wartawan serta puluhan mikrofon langsung menyerbu Kaiya dan Aiden yang baru saja keluar dari restoran setelah briefing selesai.

Para wartawan berebut untuk melempar pertanyaan kepada sepasang suami istri itu. Aiden setia menemani dan mendampingi Kaiya dalam berbagai kesempatan. Sesekali, dia juga ikut menjawab.

Kaiya duduk di atas kursi roda dengan menggendong buket bunga pemberian Aiden, sementara Aiden berdiri di sampingnya dengan tangan merangkul posesif pundaknya.

Kaiya sebenarnya sudah bisa berjalan, tapi belum bisa untuk waktu yang lama. Jadi, untuk acara ini, tetap disediakan kursi roda supaya bisa dipakai Kaiya jika dia mulai lelah.

Aiden yang paling cerewet kalau Kaiya sudah terlalu banyak bekerja. Dia bahkan sampai meminta jadwal tur GAKT diundur supaya bisa menemani Kaiya sampai sembuh dulu. Aiden tidak mau kecolongan lagi.

Akhirnya, jadwal GAKT selama tiga bulan terakhir hanya menghadiri acara-acara off air dan on air di televisi atau radio saja.

"Mbak Kaiya, apa yang membuat Mbak Kaiya kepikiran buat buka cabang baru ini?" tanya seorang wartawan. "Apa karena sekarang sudah banyak yang kenal Sendok Kayu? Karena Mbak Kaiya menikah dengan Mas Aiden?"

Kaiya cukup kaget dengan pertanyaan tersebut. Namun, dua tahun lebih bersama Aiden, Kaiya jadi mulai terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan wartawan yang suka menyudutkan seperti ini, walaupun dia masih suka badmood kalau ada pertanyaan yang sangat keterlaluan.

"Kaiya sudah merencanakan cabang ini sejak sebelum pacaran sama saya." Aiden menjawab sebelum Kaiya sempat membuka suara. Satu tangannya yang tersampir di pundak istrinya agak mencengkeram kuat di sana, tanda dia sedang menahan emosinya agar tidak meledak. "Jadi, nggak ada hubungannya sama dia yang menikah sama saya."

Us, Then? ✓ [Completed]Where stories live. Discover now