Hehe maaf nona itu kan dari atasan,saya mana berani membantah tapi anda tenang saja misi ini tidak membahayakan anda.

"Aku gak percaya"

Percaya lah dengan saya nona..

"Hhmmzzt" dengus kiana tak menghiraukan wajah kucing yang memelas.

Tok
Tok
Tok

Ketukan dari pintu menghentikan aksi ambekan kiana kepada sistem,ia bangkit menuju pintu lalu membuka nya kiana sedikit terkejut melihat Khanza di depan pintu.

"Kakak"

"Didepan ada Rizky" ucap Khanza datar.

"Rizky?"

Khanza menatap lekat ke wajah cantik kiana,sedang gadis itu sudah bergerak gelisah takut akan di marahi oleh cowok itu.

"Emang ada janji apa sama Rizky?? Kenapa gak bilang dulu??" Tanya Khanza beruntun.

Kiana meremas jari nya yang sudah berkeringat.

"M-maaf kak,, aku belum bilang kalo mama raisa ngundang aku makan malam" jelas kiana menatap balik Khanza.

"Harus banget ya Dateng nya??"

Suara datar Khanza benar-benar membuat keberanian kiana menciut,waktu menjadi Anisa dia tidak pernah berjumpa dengan orang beraura dingin seperti Khanza ini.

"Emang kenapa kalo dia Dateng?? Lagian gue juga nemenin dia!!"

Kiana menoleh ke asal suara yang dimana Rizky sudah ada di sana,sedang kan Khanza tak menghiraukan kedatangan cowok itu dia terus saja menatap kiana yang melirik nya takut.

"Gue gak ngizinin" mutlak Khanza.

"Alesan nya?" Tanya Rizky sedikit gak suka.

"Ini udah malem"

"Ada gue yang jaga dia"

"Bukan Masalah Lo yang jaga, gue masih belum percaya dengan Raisa" jelas Khanza dingin.

Rizky menghela nafas melihat keposesifan sahabatnya ini "gue yang bakal jaga kiana,dan gak akan ada yang berani nyentuh dia"

Khanza menatap Rizky menusuk,ia tidak suka sahabat nya membawa kiana seenaknya...

"Gue tetap-

"Kiana Lo siap-siap sana" perintah Rizky tak menghiraukan Khanza, "biar gue yang ngatasin kakak Lo"

Sebelum mengangguk kiana sempat melirik Khanza lalu masuk kamar.

"Lo apa-apaan sih?" Ujar Khanza gak terima.

"Lo yang apa-apaan, emang salah kalo kiana keluar buat makan malam doang?"

"Lo tau kan gimana benci nya Raisa ke kiana?" Tanya Khanza tajam.

"Iya gue tau,,, tapi Raisa gak bakal ngelakuin apapun untuk nyakitin kiana" ucap Rizky meyakinkan.

Khanza tidak menyahut namun mata nya menusuk tajam ke cowok itu.

"Lo gak usah berlebihan,kiana punya hak mencari kebebasan sendiri" peringat Rizky berlalu pergi.

Tangan Khanza mengepal erat wajah nya mengeras melihat punggung Rizky,entah sejak kapan ia tidak suka kiana berdekatan dengan cowok lain termasuk sahabat nya...

"Kakak masih disini? Rizky mana?" Tanya kiana yang sudah keluar kamar lengkap dengan gaun berwarna pink.

Mendengar suara kiana Khanza menoleh,mata nya membelalak ia terpana sekaligus terpesona, tubuh ideal kiana sangat cocok dengan gaun pink selutut,rambut hitam gelombang nya di jepit kebelakang tak lupa anak rambut tergerai di sisi wajah cantik gadis itu.

Jika di ingat ini pertama kali nya Khanza melihat penampilan peminim kiana,dulu pernah tapi tak seanggun sekarang,terbesit tidak rela di hati Khanza jika penampilan gadis itu di lihat orang.

"Lo gak boleh pergi"

"Hah?"

"Gue gak ngizinin Lo pergi" tegas Khanza lagi.

"Tapi Rizky udah nunggu loh kak"

Khanza menghela napas panjang mendengar nama Rizky di sebut kiana.

"Okey tapi gue ikut"

"Kak-

" emang lo gak malu datang tanpa di undang?" Potong Rizky lagi,dia emang sudah balik keruang tamu tapi dia tak melihat Khanza jadi besar kemungkinan cowok itu akan mencegah kiana,dan benar saja tebakan nya.

"Ayo kiana kita berangkat sebelum terlalu malem" ajak Rizky menarik tangan kiana ia tak menghiraukan perubahan wajah Khanza yang sudah memerah,ia dan kiana pergi dari hadapan Khanza yang masih menahan marah...

Rizky sialan.

Love Kiana❤️❤️❤️Where stories live. Discover now