11

1.9K 113 0
                                    

Hari ini hari pernikahan Arsenio dan Nadlyne, sekarang pukul 19.00 mereka berdua sudah harus berangkat ke tempat pernikahan yang sudah disiapkan Arsenio

Arsenio bergegas melangkah menuju kamar Nadlyne, ia mengetuk pintu kamar Nadlyne untuk memberitahukan sang puan bahwa mereka akan segera berangkat ke tempat acara

Tok.. tok..

"Nad kita udah harus berangkat" ucap Arsenio. Kemudian pintu terbuka dan menampilkan Nadlyne yang sudah rapih dengan dress putih dan riasannya, Nadlyne terlihat sangat cantik

"Ayo, maaf ya lama nunggunya" ucap Nadlyne

"It's okay" sahut Arsenio dan mempersilahkan Nadlyne untuk berjalan terlebih dahulu

Mereka berdua berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan tepat di halaman depan rumah, kemudian mobil segera melaju meninggalkan rumah tersebut. Ditengah perjalanan Arsenio menyadari raut wajah Nadlyne yang sendu, Arsenio pun berucap

"I can feel what you're feeling right now" ucap Arsenio tiba tiba

"What did i feel?" jawab Nadlyne dengan tatapan yang tetap menatap lurus kedepan

"Kamu ga usah nutupin perasaan kamu dari saya. Orang tua kita mungkin udah bahagia sekarang lihat kita menikah, karena memang ini yang mereka mau" ucap Arsenio menatap intens Nadlyne

"Tapi ini bukan yang kita mau sen" balas Nadlyne

"Jadi mau kamu gimana sekarang?" tanya Arsenio. Kemudian ia memberhentikan mobilnya dan menatap ke arah Nadlyne

"Kalau kamu mau, kita masih bisa batalkan pernikahan ini, kita ga usah datang ke tempat pernikahan" lanjut Arsenio dan Nadlyne pun segera menoleh ke arahnya

"Dari awal saya ga akan menyetujui pernikahan ini kalau saya lebih mementingkan ego saya daripada keinginan terakhir papa saya" ujar Nadlyne menekan setiap kata yang diucapkannya

Setelah mengatakan itu Nadlyne kembali menghadapkan pandangannya ke arah depan dan akhirnya Arsenio memilih melajukan mobilnya kembali menuju tempat acara

Mereka pun sampai ditempat tujuan, Arsenio keluar mobil terlebih dahulu dan disusul Nadlyne. Mereka segera masuk ke dalam gedung yang sudah ditata sedemikian rupa

Arsenio dan Nadlyne berjalan beriringan ke arah meja yang disana sudah diisi oleh Pak Michael, penghulu dan satu saksi yang dibawa penghulu. Arsenio dan Nadlyne duduk bersebelahan

Arsenio menoleh ke arah Pak Michael dan dibalas senyuman serta tepukan pada punggungnya

"Sudah siap?" ucap penghulu dan diberi anggukan oleh Arsenio

Pernikahan dilaksanakan dengan khidmat. Setelah beberapa saat akhirnya Arsenio dan Nadlyne sudah resmi terikat sebagai suami istri

Beberapa saat, Pak Michael mendekat ke Arah Nadlyne dan Arsenio yang baru saja menyelesaikan seluruh prosesi pernikahan, Pak Michael berucap

"Selamat Pak Arsenio dan Bu Nadlyne, orang tua kalian pasti senang melihat anak anaknya menikah. Saya yakin, ini memang sudah garis takdir kalian berdua. Setiap orang memiliki takdirnya sendiri, satu-satunya keharusan adalah mengikutinya dan menerimanya kemanapun takdir itu menuntun" ucap Pak Michael

"Terima kasih Pak Michael. Takdir memang seperti ini ternyata ya, sangat menarik. Semula kita ingin berkelana ke utara, tapi dia malah membuat kita terbang ke selatan" jawab Nadlyne dengan tersenyun getir. Ia lalu Menoleh pada Arsenio

"Saya mau pulang" lanjutnya menatap Arsenio

"Kamu tunggu dimobil dulu, saya mau bicara dengan Pak Michael sebentar" jawab Arsenio dan diangguki oleh Nadlyne

Where Do I BeginWhere stories live. Discover now