10

2.1K 127 0
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, hari ini Nadlyne berangkat ke Amsterdam, Belanda. Ia berangkat untuk melangsungkan pernikahan tak terduganya dengan Arsenio

Setelah 15 jam perjalanan ditempuh oleh Nadlyne, akhirnya ia sudah landing di schiphol airport pukul 22.30. Arsenio sudah berada di Amsterdam satu hari yang lalu karena ada beberapa urusan

Itu membuat Nadlyne berangkat seorang diri. Nadlyne langsung dihampiri oleh orang suruhannya yang diperintahkan untuk membawa mobil yang akan digunakan dirinya selama ia disini

Nadlyne segera melajukan mobilnya menuju alamat yang diberikan Arsenio. 30 menit perjalanan Nadlyne sampai disalah satu rumah mewah, lalu ia dihampiri oleh penjaga yang ada disana

"Goedenavond, wie wilt u ontmoeten? (Selamat malam, ingin bertemu siapa?)" ucap penjaga tersebut menggunakan bahasa Belanda

"Goedenavond, ik wil graag de heer Arsenio ontmoeten (Selamat malam, saya ingin bertemu dengan Bapak Arsenio)" jawab Nadlyne menggunakan bahasa Belanda juga, tidak sulit untuknya karena ia menguasai beberapa bahasa

"Ohya, Spreek ik met mevrouw Nadlyne? (Ohya, apakah saya sedang berbicara dengan Ibu Nadlyne)" ucap penjaga

"Ja, ik ben Nadlyne (Ya, saya Nadlyne)" jawab Nadlyne dengan tersenyum

"Sorry mevrouw Nadlyne, ik ken u nog niet. De heer Arsenio wacht. Kom dan binnen (Maaf Bu Nadlyne, saya belum mengenal anda. Pak Arsenio sedang menunggu. Kalau begitu masuklah)" ucap Penjaga dengan hormat

Kemudian Nadlyne mengendarai mobilnya masuk ke area halaman rumah tersebut, ternyata ada Arsenio yang sedang duduk diteras. Nadlyne segera keluar mobil dan Arsenio yang melihatnya segera mendekat ke arah Nadlyne

"Hi Nad, kamu nyetir sendiri?" tanya Arsenio yang melihat Nadlyne keluar dari pintu kemudi

"Iya" jawab Nadlyne singkat

"Yaudah masuk dulu, kamu pasti butuh istirahat. Nanti barang kamu biar dibawa sama pelayan" ucap Arsenio, ingin melangkah masuk tetapi tertahan karena pertanyaan Nadlyne

"Sen, ini rumah kamu?" tanya Nadlyne tetap pada tempatnya

"Iya, kenapa?" ucap Arsenio

"Kan disurat perjanjian tertulis kita ga tinggal satu rumah, saya bisa tinggal dihotel at—" ucap Nadlyne terpotong

"Selama disini aja, di Indonesia kita tinggal dirumah masing masing. Lagi pula disini juga banyak kamar, ga cuma satu kamar doang, saya ga mau ribet buat urus pernikahan kita nanti" ucap Arsenio. Mau tidak mau Nadlyne menyetujuinya, toh ia sudah sangat lelah hari ini. Mereka berdua akhirnya masuk

"Kamu mau langsung istirahat?" tanya Arsenio

"Iya, saya langsung istirahat aja. Saya pakai kamar yang mana ya?" Nadlyne memindai sekeliling

"Di lantai dua samping kamar saya, ayo saya antar sekalian saya ke kamar" ucap Arsenio

"Di bawah ga ada kamar?" tanya Nadlyne

"Ada, tapi ga sebesar kamar atas emang kamu mau? lebih nyaman diatas" ucap Arsenio. Nadlyne terus menatap ke arahnya

"Kenapa kamu tatap saya gitu? tenang aja saya ga akan macem macem Nadlyne" lanjutnya sambil berjalan ke arah tangga, Nadlyne menghela nafas lalu ia ikut melangkah

Mereka akhirnya masuk ke kamar masing masing untuk beristirahat. Beberapa saat kemudian notifikasi chat muncul di handphone Nadlyne

***

(Room chat Nadlyne — Arsenio)

Arsenio :
Kamu belum tidur nad?

Where Do I BeginWhere stories live. Discover now