1. it's me!

15 4 0
                                    

Heyyo heyyo...kembali lagi kita di cerita si owl ini, ehehe

Semangat buat semuanya, semoga hari ini dan esok kalian bahagia, karna kebahagiaan mendatangkan pahala!

Boleh vote atau komen sebanyak mungkin...

Terima kasih sudah mau mampu sampai sejauh ini

____

"Eh..si cupu!"

"Masih betah ajh dia disini?"

"Makin gembel guys dilihat-lihat"

"Cie merhatiin!"

"Apaan sih! Kagak!"

Begitulah setiap hari yang Tyara dapatkan ketika dirinya mulai memasuki gerbang sekolah, dan tentu masih banyak lagi perkataan hinaan yang tidak bisa di jabarkan selama ia melewati lorong karna Tyara pun sudah sangat muak mendengarnya. Namun apalah dayanya yang hanya gadis cupu dengan bantuan beasiswa. Ditambah matanya yang rabun hingga mengharuskan dirinya menggunakan kacamata agar ia bisa dengan jelas melihat. Bisa dibayangkan bagaimana tersiksanya ia?

BRAK


"Lo kemarin lapor ke guru hm..? Belom puas gue jadiin babu?" Lirih seorang lelaki dengan tangan yang sudah mencengkeram dagunya dan jarak muka yang dekat.

Sudah seperti biasa, Dirinya baru saja mendudukkan diri di kelas, namun Artha Bagaskara bersama kedua temannya yakni Kevin Rakhasya dan Orland Dinaka, lelaki yang selalu membully Tyara sedari kelas sebelas itu kembali berulah. Mungkin hanya hal sepele, namun jika sudah bersangkutan dengan keempat orang itu, sudah dipastikan akan menjadi hal besar setelahnya, kecuali jika Artha dengan baik hati.

"Kita sudah kelas dua belas Artha...aku tidak mau jika harus terus mengerjakan tugas mu..." Jawab Tyara tak kalah lirih.

Artha langsung menunjukkan senyum miringnya. Ia menghempaskan tangannya dari cengkraman dagu gadis itu lalu menepuk buku yang tadi ia banting di atas meja gadis itu. "Gue ga mau tau, ini tugas jam ketiga dan keempat, anter aja kayak biasa di kelas gue!" Acuhnya langsung pergi meninggalkan kelas itu dengan langkah santai seakan tidak terjadi apa-apa.

Ketiganya memang tak terlalu famous, hanya saja kelakuan mereka sedikit lebih menonjol di banding yang lain. Bukan karna tampang mereka yang memang di atas rata-rata, namun status mereka yang digadang - gadangkan merupakan anggota geng motor atau sejenis komunitas lainnya. Entahlah, hanya mereka yang tau bagaimana kehidupan mereka.

Kembali kepada Tyara yang sudah mulai mengerjakan tugas-tugas itu dengan kepala menunduk hingga wajah gadis itu tertutup oleh rambut yang terurai. Lupakan penghuni kelas lainnya yang hanya sibuk dengan urusan mereka sendiri karna mereka pun tak peduli dengan gadis cupu di pojok kelas mereka. Walau sesekali ia mendengar namanya disebut-sebut

"Kalo aja aku bisa lebih berani.." Huft. Tyara hanya bisa membatin lalu menghela napas setelah nya. Ia masih dengan teliti menyiapkan tugas itu karna tak mau Artha dkk. kembali mempermalukannya di lapangan sekolah seperti tahun lalu.

Selesai dari tugas pertama, guru pelajaran mulai masuk ke kelas dan semua murid dengan tenang mendengarkan penjelasan guru dengan seksama. Jika biasanya Tyara yang sangat serius menyimaknya, namun entah mengapa pikirannya sedikit teralihkan dengan hal yang sekarang sedang menghantui memori nya.

OWLETTE Where stories live. Discover now