Thalia mengangguk "Baiklah, 1 bulan lagi kembali periksa ya. Minum vitaminnya rutin. Jika ada keluhan sedikit apapun langsung datang kesini jangan di tunda-tunda. Jangan lupa istirahat teratur dan pola makan di jaga," Pesan Thalia sebelum Tylla beranjak keluar ruangan.

"Baik Nona," Sahutnya.

"Ahh, jangan lupa saat ada keluhan dan ingin memeriksakan diri. Datang lah dengan membawa semua buku periksa dan obat yang Ibu dapatkan dari sini ketika periksa," Pesan Thalia lagi yang membuat Tylla terhenti di depan pintu.

Tylla menggangguk sambil tersenyum manis "Baik Nona. Saya permisi dulu," Ujarnya sedikit membungkukkan badannya pada Thalia saat berpamitan.

"Aku harus memastikan sesuatu," Gumam Thalia pelan.

Thalia memang sengaja memberi mereka pesan seperti itu. Terbesit dalam benaknya, ia mencurigai ada orang dalam RS yang sengaja membuat para pasien mengalami keguguran. Faktanya saat ia berkali-kali bertemu dan berhadapan dengan pasien yang memeriksakan awal kehamilannya. Mereka tampak sehat-sehat saja dan tidak mempunyai keluhan sama sekali. Entah kenapa setelah berjalan beberapa minggu sebelum jadwal kontrol ulang mereka mendapatkan keluhan yang memperlihatkan gejala-gejala keguguran.

***___***

Gelapnya langit dan udara dingin yang menusuk tulang menyambut Ricard dan pasukannya. Mereka telah siap dan bersembunyi di tempat yang aman serta tidak terlihat. Sesuai dengan jadwal yang ia dapatkan dari Duke Herry Northen bahwa malam ini akan ada rombongan terakhir melintas. Memang keadaan jalan di sini sudah sepi kala senja mulai merangkak, kanan kiri rerumputan ilalang tinggi menjulang mendukung para bandit bersembunyi.

Rombongan kali ini berasal dari Negeri sebelah yang membawa bahan baku medis yang di pesan RS. Sedangkan rombongan yang melintas sore tadi aman terkendali dan selamat saat melintas. Ricard pun turut ikut membantu penyergapan malam ini. Para bandit kemungkinan akan menargetkan para pedagang yang melintas malam ini. Karena muatan kereta yang kebanyakan berisi barang medis yang masih langka dan mahal.Hal tersebut membuat para bandit ikut tertarik untuk menjarahnya dan kemungkinan menjual lagi hasil jarahannya dengan harga lebih tinggi ke RS lain untuk memperoleh untung yang berlipat.

Ricard tahu jika peralatan medis tersebut merupakan pesanan mantan tunangannya Nathalia. Ia masih tak percaya bahwa gadis itu bisa melakukan hal lain selain dulu hanya berputar dan berpusat pada dirinya. Ia memang tahu bahwa Nathalia sangat mencintai dan terobsesi pada dirinya. Ricard sangat risih dengan wanita yang berperilaku demikian. Akan tetapi, sekarang perasaan lain menyelimuti hatinya. Ia memang tidak bisa membohongi diri sendiri, ia merindukan tingkah menyebalkan Nathalia.

"Pangeran, sudah terlihat pergerakan," Ujar Ksatria di sampingnya.

Ricard sedikit tersentak, tapi dalam sekejap ia kembali fokus pada tujuannya di Forks ini. Richard tak akan membiarkan para bandit itu menjarah barang-barang yang di perlukan mantan kekasihnya Nathalia. Ia tidak mau wanita itu kesusahan jika sampai alat pendukung saat Nathalia perlukan di RS tidak ada karena tidak sampai akibat di rampok bandit.

Tampak rombongan dua kereta kuda berukuran sedang melintas. Mereka di dampingi prajurit sewaan tentunya yang berjumlah hanya 3 orang. Kedua mata Ricard menatap tajam ke rombongan yang baru datang melintas. Kemudian di seberang jalan yang tertutup rumput ilalang tepat posisi mereka di belakang rombongan mulai keluar dan mulai menghadang mereka.

Ricard dan ksatria tahu "Eksekusi sekarang," Ujar Ricard pada Ksatria di sampingnya. Tak menunggu lama Ksatria di sampingnya menghilang beralih memandu ksatria lainnya.

Penyergapan pun di mulai, para bandit tampak terkejut dengan kehadiran ksatria dan Pangeran Ricard yang tak di sangka-sangka. Suasana pun memanas. Mereka beradu pedang melawan para bandit berjumlah 15 orang. Ricard dan 5 Ksatria tidak gentar dan bersemangat melawan. Meskipun kalah jumlah, masing-masing mereka menghadapi tidak hanya 1 orang tapi Ricard serta para Kstaria sudah terlatih. Dengan mudah mereka membekuk para bandit tersebut.

Ricard masih berduel dengan ketua bandit tersebut. Ia tak percaya ketua para bandit tersebut memiliki teknik menyerang yang baik. Hampir seimbang dengan kemampuan Ricard.

Tring...

Tring...

Bughh..

Suara kedua pedang yang saling beradu dan sesekali serangan fisik mereka luncurkan. Ketika ada kesempatan, Ricard menebas tangan ketua itu hingga pedangnya terjatuh. Luka di lengannya mengaga dan mengeluarkan darah banyak.

Ketua bandit itu tak menyerah, ia masih melawan meskipun dengan tangan kosong. Ricard menghadapinya, menyerang dan menangkis serangan yang di keluarkan panjahat di depannya. Bandit tersebut tampak kelelahan karena ia telah mengeluarkan banyak darah.

Tak mengabaikan kesempatan, Ricard pun mendaratkan tendangan terkuatnya pada ulu hati lawan di depannya. Otomatis ketua bandit tersebut terkejut mendapat serangan dan ia merasakan nyeri hebat di area perutnya. Sang ketua bandit pun kehilangan kesadarannya.

Ricard mengusap peluh dengan punggung tangannya, mata tajamnya beralih menatap ksatria yang sudah melumpuhkan 2 orang bandit "Kamu, bantu dan antar para prajurit serta rombongan ini melintas sampai tiba di tujuan mereka! Aku akan mengintrogasi mereka dan ketuanya setelah ini," Titah Ricard pada salah satu ksatrianya.

"Baik pangeran," Jawab Ksatria tersebut kemudian berlalu melanjutkan perjalanan.

"Dan kau bereskan mereka semua, setelah itu kurung mereka di penjara bawah tanah. Besok pagi kita interogasi mereka!" Titah Richard pada Ketua Ksatrianya.

"Baik Pangeran," Jawab Ksatria tersebut lalu beranjak membereskan para bandit yang sudah terkapar tak sadar bersama ksatria yang lain.

"Akhirnya selesai sudah hukumanku setelah ini. Tak lama aku bisa kembali ke istana dan bertemu kembali dengan Salsabila. Aku khawatir Bila sakit karena terlampau mengkhawatirkanku," Batin Ricard dengan senyuman tipis terbit di bibirnya.

Tak lama lagi ia akan bertemu dengan wanita pujaannya. Ricard tahu bahwa kehadiran Salsabila memang ampuh membuatnya tak lagi memikirkan Nathalia ataupun melirik wanita-wanita lain yang mendekatinya.

Serba-serbi 😁😁😁

👉🏻 Pemeriksaan Leopold I - IV
Merupakan pemeriksaan dengan metode perabaan yang berfungsi untuk memperkirakan posisi bayi di rahim dalam empat tahap. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan saat menjalani pemeriksaan kandungan rutin.

👉🏻 Anemia
Merupakan kurangnya sel darah merah/Hb (Hemoglobin) atau sel darah merah yang tidak berfungsi dengan baik di dalam tubuh. Ini menyebabkan aliran oksigen ke organ tubuh berkurang.

🌹🌹🌹🌹

Inginnya publish kemarin tetapi ada kendala, si kecil tiba-tiba muntah-muntah karena masuk angin. Maklum udara di tempatku tinggal kan panas jadi kipas always ON. Repot kan ada kipas jadi masuk angin, gak ada kipas ya keringatan berakhir jadi biang keringat atau miliaria. Belum lagi saat si kecil sakit tiba-tiba Mati Lampu-sekompleks mati lampu gara-gara hujan.

Bayangin deh, di rumah berdua, suami kerja. Anak tiba-tiba sakit serta enak-enak beresin tempat tidur kotor akibat si kecil huek ehhh mati lampu. Ya sudah berbekal senter hape doang buat ngerawat si kecil sama beresin tempat, toh ya gak bisa update pula kan wifi mati.

Beruntungnya si kecil kagak rewel dan tetep tenang meskipun gelap gara-gara mati lampu-padahal emaknya sudah jejeritan panik, cemas, takut campur jadi satu dalam hati cuma di tahan banget biar anak gak ikutan panik.

Si kecil juga mode nurut kalau lagi sakit mah. Meski muntah kalau masih mau makan sama minum meskipun itu sedikit ya tergolong aman menurutku. Catat ehh! Meski porsi sedikit tapi sering ya tidak hanya sekali pemberian. Lemes dah badan kalau cuma sekali doang dan itu sedikit.

Pertolongan pertama masuk angin, minum hangat dan Oles Minyak kayu putih, Pijet area punggung, kipas pantulin ke dinding biar gak langsung kena badan. Kalau sudah merasa enakan baru makan berkuah hangat biar badan tak lemas.

Semangat selalu dan tetap jaga kesehatan!!

Salam Manis dariku
Ning Sri 😘

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now